BCA Dinobatkan Sebagai Bank Paling Aman di Indonesia

Senin, 07 Oktober 2019 | 17:18 WIB
BCA Dinobatkan Sebagai Bank Paling Aman di Indonesia
[ILUSTRASI. Layanan nasabah perbankan]
Reporter: Yuwono Triatmodjo | Editor: Yuwono Triatmodjo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA, anggota indeks Kompas100) terpilih menjadi bank paling aman di Indonesia, versi Global Finance. Dari sisi keamanan, BCA sejajar dengan sejumlah bank yang mewakili negaranya masing-masing, seperti DBS Bank (Singapura) dan Maybank (Malaysia).

Global Finance merilis daftar bank dengan tingkat keamanan tertinggi, pada 17 September lalu di New York Amerika Serikat. "Kami menyusun daftar ini bagi eksekutif finansial perusahaan (corporate financial executives) untuk dapat menemukan mitra terbaik mengelola keuangan di masing-masing negara," tutur Joseph D. Giarraputo, Direktur Editorial dan Publikasi Global Finance, lewat siaran persnya.

Pemilihan bank terbaik dari sisi keamanan, menggunakan sejumlah kriteria. Salah satu contoh kriteria adalah peringkat jangka panjang mata uang negara yang bersangkutan versi Moody's, Standard & Poor's (S&P) dan Fitch Ratings. Selain itu, bank terpilih merupakan hasil seleksi Global Finance terhadap 1.000 bank dengan kepemilikan aset terbesar di seluruh dunia.

Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk, Jaja Setiaatmadja menyatakan rasa terima kasih kepada Global Finance yang telah memilih BCA sebagai bank teraman di Indonesia. "Semoga bisa terus memberikan yang terbaik bagi nasabah," terang Jahja, kepada KONTAN, Minggu (6/10).

Beberapa waktu lalu, BCA juga menyabet gelar Best Domestic Bank dan Best Digital Bank dalam ajang Asiamoney Awards 2019. Ajang ini merupakan penghargaan terhadap lembaga keuangan yang dinilai meraih pencapaian membanggakan sepanjang tahun 2019 di Asia Pasifik.

Bagikan

Berita Terbaru

Intiland Development (DILD) Garap Proyek IKN, Begini Respon Pasar
| Selasa, 18 November 2025 | 15:31 WIB

Intiland Development (DILD) Garap Proyek IKN, Begini Respon Pasar

Masuknya DILD ke proyek IKN dianggap sebagai katalis yang kuat. IKN merupakan proyek dengan visibilitas tinggi dan menjadi prioritas pemerintah.

Astra Graphia (ASGR) Cetak Pertumbuhan Dua Digit
| Selasa, 18 November 2025 | 10:05 WIB

Astra Graphia (ASGR) Cetak Pertumbuhan Dua Digit

Dalam menjaga kelangsungan bisnis jangka panjang, perusahaan berfokus dalam penguatan fundamental bisnis yang disertai pemberian ruang eksplorasi

Indonesia Bisa Kecipratan Investasi dari Australia
| Selasa, 18 November 2025 | 09:50 WIB

Indonesia Bisa Kecipratan Investasi dari Australia

Hubungan dagang Indonesia–Australia selama ini didominasi oleh ekspor daging, gandum serta arus pelajar Indonesia ke Australia.

Hanya 4 Hari Saham CSIS Terbang Hampir 100%, Aksi Korporasi Anak Usaha Jadi Katalis
| Selasa, 18 November 2025 | 08:49 WIB

Hanya 4 Hari Saham CSIS Terbang Hampir 100%, Aksi Korporasi Anak Usaha Jadi Katalis

Secara teknikal, saham PT Cahayasakti Investindo Sukses Tbk (CSIS) masih berpotensi melanjutkan penguatan. 

Bisnis UMKM Belum Bisa Terangkat
| Selasa, 18 November 2025 | 08:15 WIB

Bisnis UMKM Belum Bisa Terangkat

Hal ini dipengaruhi oleh normalisasi daya beli masyarakat yang masih lesu, permintaan pasca Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) dan libur sekolah

Sejumlah Emiten Akan Private Placement, Simak Prospek Sahamnya
| Selasa, 18 November 2025 | 08:11 WIB

Sejumlah Emiten Akan Private Placement, Simak Prospek Sahamnya

Salah satu yang terbesar ialah PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA). Emiten pelat merah ini berencana menggelar private placement Rp 23,67 triliun

Mitra Keluarga (MIKA) Terus Merawat Pertumbuhan Bisnis
| Selasa, 18 November 2025 | 08:00 WIB

Mitra Keluarga (MIKA) Terus Merawat Pertumbuhan Bisnis

Pertumbuhan kinerja didukung peningkatan volume pasien swasta serta permintaan layanan medis berintensitas lebih tinggi di sejumlah rumah sakit.

Summarecon Agung (SMRA) Menyuntik Modal ke Anak Usaha Sebesar Rp 231,83 Miliar
| Selasa, 18 November 2025 | 07:46 WIB

Summarecon Agung (SMRA) Menyuntik Modal ke Anak Usaha Sebesar Rp 231,83 Miliar

SMRA melakukan transaksi afiliasi berupa penambahan modal oleh perusahaan terkendali perseroan itu pada perusahaan terkendali lain.

Integrasi Merger Berlanjut, Laba EXCL Bisa Membaik di 2026
| Selasa, 18 November 2025 | 07:33 WIB

Integrasi Merger Berlanjut, Laba EXCL Bisa Membaik di 2026

EXCL berhasil meraup pendapatan sebesar Rp 30,54 triliun. Nilai ini melonjak 20,44% secara tahunan atau year on year (yoy) dari Rp 25,36 triliun.​

Penurunan BI Rate Tak Mampu Dongkrak Kredit Multiguna
| Selasa, 18 November 2025 | 07:11 WIB

Penurunan BI Rate Tak Mampu Dongkrak Kredit Multiguna

Pemangkasan suku bunga acuan BI hingga  1,25% sepanjang tahun ini ke level 4,75% tak mampu mendongkrak kredit multiguna

INDEKS BERITA

Terpopuler