Beban Berat Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dari laman Biro statistik Amerika Serikat, kinerja produk domestik bruto (PDB) negeri Paman Sam makin moncer. PDB AS pada kuartal II-2024 tumbuh 2,8% (yoy) dari 1,4%. Pertumbuhan ekonomi akan selalu disertai laju pertumbuhan permintaan. Jika pasokan tak mengimbangi aggregate demand, maka akan memicu peningkatan inflasi. Bayang-bayang buram inilah yang masih menghantui pasar.
Deviasi inflasi CPI (consumer price index) AS yang masih lebar dari sasarannya 2%, akan membuat bank sentral AS tarik ulur memangkas Fed Fund Rate. Dan inflasi AS masih 3,1% pada Juni 2024. Namun secercah harapan masih membuka ruang pelonggaran moneter AS. Data inflasi inti PCE (personal consumption expenditures) atau konsumsi pribadi memang persisten di 2,6% pada Juli 2024, jauh dari perkiraan 2,5%. Namun terjadi penurunan dari bulan Mei 2024 sebesar 2,8%. Konon, The Fed biasanya cenderung mempertimbangkan PCE untuk memangkas suku bunga acuan.
