BEI dan OJK Satu Suara Mengejar Target 100 Emiten Baru di 2019

Rabu, 16 Januari 2019 | 22:39 WIB
BEI dan OJK Satu Suara Mengejar Target 100 Emiten Baru di 2019
[]
Reporter: Intan Nirmala Sari, Yoliawan H | Editor: Yuwono triatmojo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keungan (OJK) cukup agresif mematok target perusahaan baru yang mendaftar ke bursa saham tahun ini. Regulator industri keuangan ini menargetkan ada 75-100 emiten menggelar initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Menanggapi target tersebut, Direktur BEI Hasan Fawzi mengatakan, angka yang ditetapkan OJK masih realistis jika melihat kondisi sekarang. Tahun lalu, dengan target 35, BEI mencatat 56 emiten baru.

“Bursa sudah melakukan koordinasi internal untuk memetakan agar mencapai target yang sama dengan OJK,” ujar Hasan saat ditemui di BEI, Rabu (16/1). OJK yakin, pencapaian tersebut akan mendatangkan dana segar Rp 200 triliun-Rp 250 triliun.

Selain itu, BEI siap melakukan integrasi dengan para pemangku kepentingan, sosialisasi, menggelar workshop, serta bekerjasama dengan jaringan BEI di daerah, untuk mencapai target tersebut.

Dengan target jor-joran tersebut, BEI diminta mengawasi kualitas para calon emiten. Prospek dan fundamental perusahaan harus mumpuni untuk melantai di BEI. “Jangan sampai jadi bumerang, sehingga akhirnya yang listing adalah perusahaan-perusahaan yang asal,” ujar Direktur Utama Kresna Sekuritas Octavianus Budiyanto, Rabu (16/1).

Jika itu terjadi, ramainya IPO tak akan bermanfaat bagi pasar modal. Di awal Januari, sudah ada tiga emiten baru terpampang di papan bursa. Ketiganya yakni PT Estika Tata Tiara Tbk (BEEF), PT Pollux Investasi Internasional Tbk (POLI), dan PT Sentra Food Indonesia Tbk (FOOD). BEI mencatat, ada 10 perusahaan lagi dalam pipeline IPO bursa.

Bagikan

Berita Terbaru

40 Investor Melirik Hulu Migas Indonesia
| Jumat, 25 April 2025 | 07:01 WIB

40 Investor Melirik Hulu Migas Indonesia

Dari 40 investor yang sedang dijajaki, setidaknya beberapa wajah baru telah menunjukkan komitmen kuat,

 Tantangan Mengadang Ekosistem Baterai EV
| Jumat, 25 April 2025 | 06:58 WIB

Tantangan Mengadang Ekosistem Baterai EV

Konsorsium LG mundur dari proyek Titan dan investasi CATL di proyek Dragon menciut lantaran perubahan pangsa pasar

Sebelum Libur Akhir Pekan, Simak Dulu Rekomendasi Saham Hari Ini, Jumat (25/4)
| Jumat, 25 April 2025 | 06:54 WIB

Sebelum Libur Akhir Pekan, Simak Dulu Rekomendasi Saham Hari Ini, Jumat (25/4)

Investor asing kembali membukukan aksi net sell atau jual bersih sebesar Rp 514,65 miliar di seluruh pasar. 

PTSN Meraih Proyek Perakitan dari Hewlett-Packard
| Jumat, 25 April 2025 | 06:53 WIB

PTSN Meraih Proyek Perakitan dari Hewlett-Packard

HP Indonesia menggandeng PT Sat Nusapersada Tbk (PTSN) untuk merakit beberapa produk  laptop dan printer mereka di Batam

Pemerintah Masih Godok Regulasi Kelapa Bulat
| Jumat, 25 April 2025 | 06:49 WIB

Pemerintah Masih Godok Regulasi Kelapa Bulat

Tata niaga kelapa bulat diarahkan untuk melindungi kebutusan pasar domestik sekaligus mengerek ekspor

GGRP Membidik Target Moderat Tahun Ini
| Jumat, 25 April 2025 | 06:45 WIB

GGRP Membidik Target Moderat Tahun Ini

Kini, GGRP mengandalkan teknologi Electric Arc Furnace (EAF), yang dinilai lebih ramah lingkungan dan efisien.

 GOOD Siapkan Belanja Rp 1 Triliun
| Jumat, 25 April 2025 | 06:42 WIB

GOOD Siapkan Belanja Rp 1 Triliun

PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) menambah kapasitas produksi dan gudang pada tahun ini untuk mengungkit kinerja

Pam Mineral (NICL) Bidik Kenaikan Produksi dan Penjualan Nikel pada 2025
| Jumat, 25 April 2025 | 06:34 WIB

Pam Mineral (NICL) Bidik Kenaikan Produksi dan Penjualan Nikel pada 2025

PT Pam Mineral Tbk (NICL) berupaya mempertahankan kinerja usaha. Langkah tersebut di tengah harga komoditas nikel yang masih volatil pada 2025.

Permintaan Pasar Ekspor Menyusut, Prospek Emiten Batubara Menciut
| Jumat, 25 April 2025 | 06:28 WIB

Permintaan Pasar Ekspor Menyusut, Prospek Emiten Batubara Menciut

Ketidakpastian global akibat perang dagang jilid kedua membuat permintaan batubara di pasar ekspor menyusut. 

Pasar Saham Domestik Masih Rawan, Meski Valuasi Harga Terbilang Murah
| Jumat, 25 April 2025 | 06:19 WIB

Pasar Saham Domestik Masih Rawan, Meski Valuasi Harga Terbilang Murah

Valuasi pasar saham lebih rendah dari rata-rata, UBS menaikkan peringkat IHSG dari netral menjadi overweight.

INDEKS BERITA

Terpopuler