Belanja Perpajakan Perlu Dievaluasi

Senin, 28 Oktober 2024 | 08:07 WIB
Belanja Perpajakan Perlu Dievaluasi
[ILUSTRASI. stvgott]
Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Adinda Ade Mustami

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Belanja perpajakan yang dialokasikan pemerintah dalam anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) setiap tahunnya perlu dievaluasi. Di satu sisi, perekonomian dalam negeri sedang tidak baik-baik saja. Di sisi lain, ruang fiskal pemerintah juga sempit.

Pada 2025, pemerintah memproyeksikan belanja perpajakan senilai Rp 445,5 triliun, naik 11,4% dibandingkan rencana belanja perpajakan tahun ini senilai Rp 399,9 triliun. Angka ini juga naik dibandingkan tahun 2020 senilai Rp 246,1 triliun. Belanja perpajakan 2025 paling besar untuk jenis pajak pertambahan nilai (PPN) dan pajak penjualan barang mewah (PPnBM) senilai Rp 265,6 triliun. Sementara berdasarkan sektornya, belanja perpajakan tahun pertama Presiden Prabowo Subianto untuk industri pengolahan sebesar Rp 122,3 triliun.

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.

Berlangganan

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Bagikan

Berita Terbaru

Tak Hanya Kepada BI, Pemerintah Akan Tawarkan Deb Switch Secara Berkala di 2025
| Jumat, 03 Januari 2025 | 09:27 WIB

Tak Hanya Kepada BI, Pemerintah Akan Tawarkan Deb Switch Secara Berkala di 2025

Bila kondisi perekonomian sudah membaik, pemerintah perlu mempercepat pelunasan utang ke BI, tidak sekadar debt switching.

Industri Tembakau dalam Galau: Antara Kontribusi Ekonomi dan Bayang-Bayang Regulasi
| Jumat, 03 Januari 2025 | 09:26 WIB

Industri Tembakau dalam Galau: Antara Kontribusi Ekonomi dan Bayang-Bayang Regulasi

Meski produksi dan laju pertumbuhan industri tembakau tertahan, ternyata kontribusi penerimaan cukai hasil tembakau ke kas negara terus menanjak.

Kentanix Supra International (KSIX) Pasang Harga Saham IPO Rp 452
| Jumat, 03 Januari 2025 | 08:52 WIB

Kentanix Supra International (KSIX) Pasang Harga Saham IPO Rp 452

PT Kentanix Supra International Tbk memulai masa penawaran umum perdana saham (IPO) pada Kamis (2/1) sampai 6 Januari 2025. 

Sido Muncul (SIDO) Incar Pertumbuhan Dua Digit
| Jumat, 03 Januari 2025 | 08:45 WIB

Sido Muncul (SIDO) Incar Pertumbuhan Dua Digit

SIDO fokus melakukan penetrasi pasar domestik dengan memperkuat sistem distribsi, termasuk pemasaran online.

MNC Kapital (BCAP) Terbitkan Obligasi Senilai Rp 500 Miliar
| Jumat, 03 Januari 2025 | 08:42 WIB

MNC Kapital (BCAP) Terbitkan Obligasi Senilai Rp 500 Miliar

PT MNC Kapital Indonesia Tbk  (BCAP) menargetkan dana dari penawaran obligasi sebesar Rp 555 miliar.​

Genjot Kinerja Pada 2025, RAJA Ajak RATU IPO dan Dorong Ekspansi Usaha
| Jumat, 03 Januari 2025 | 08:31 WIB

Genjot Kinerja Pada 2025, RAJA Ajak RATU IPO dan Dorong Ekspansi Usaha

Meneropong prospek kinerja dan saham PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) di tengah pelaksanaan IPO anak usahanya, PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU)

Menakar Cuan Produk Baru Derivatif Bursa
| Jumat, 03 Januari 2025 | 08:22 WIB

Menakar Cuan Produk Baru Derivatif Bursa

Mengupas produk derivatif baru yang diluncurkan Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan underlying indeks saham asing​.

Ekspor Konsentrat Tembaga Resmi Distop, Freeport Wajib Jalankan Hilirisasi
| Jumat, 03 Januari 2025 | 08:02 WIB

Ekspor Konsentrat Tembaga Resmi Distop, Freeport Wajib Jalankan Hilirisasi

Larangan ekspor, memupus harapan PT Freeport Indonesia (PTFI) untuk mendapat perpanjangan izin ekspor konsentrat yang berakhir tahun 2024.

Pilih-Pilih Saham Pendorong Indeks Agar Cuan Semakin Mencorong
| Jumat, 03 Januari 2025 | 07:26 WIB

Pilih-Pilih Saham Pendorong Indeks Agar Cuan Semakin Mencorong

Komposisi saham leaders dan laggards  di 2024 relatif sesuai ekspektasi. Mayoritas kinerja leaders membukukan pertumbuhan.

PMI Manufaktur 2025 Bisa Lebih Lemah dari 2024
| Jumat, 03 Januari 2025 | 07:24 WIB

PMI Manufaktur 2025 Bisa Lebih Lemah dari 2024

Purchasing Manager's Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada bulan Desember 2024 lalu naik ke level 51,2.

INDEKS BERITA

Terpopuler