Belum Setahun Menjabat, Dirut Bank Permata (BNLI) Mundur dari Jabatannya

Kamis, 24 Maret 2022 | 15:05 WIB
Belum Setahun Menjabat, Dirut Bank Permata (BNLI) Mundur dari Jabatannya
[ILUSTRASI. Foto ilustrasi pelayanan nasabah di Bank Permata. Chalit Tayjasanant, Dirut Bank Permata (BNLI) mundur dari jabatannya lewat surat tertanggal 22 Maret 2022. DOK/BNLI]
Reporter: Tedy Gumilar | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA .Kabar mengejutkan disampaikan manajemen PT Bank Permata Tbk (BNLI). Chalit Tayjasanant, Direktur Utama (Dirut) Bank Permata mundur dari jabatannya.

Pengunduran diri Chalit Tayjasanant disampaikan kepada perseroan lewat sepucuk surat tertanggal 22 Maret 2022. 

Namun, dalam keterbukaan informasi, Kamis (24/3), Katharine Grace, Sekretaris Perusahaan Bank Permata tidak menjelaskan alasan pengunduran diri Chalit Tayjasanant.

Katharine Grace hanya menyampaikan, keputusan atas permohonan pengunduran diri Chalit Tayjasanant dari jabatannya sebagai Dirut Bank Permata akan dilaksanakan dalam rapat umum pemegang saham (RUPS).

Baca Juga: IPO Murni Sadar (MTMH); Perusahaan Keluarga dari Medan dan Pengelola RS Murni Teguh

Mundurnya Chalit Tayjasanant cukup mengejutkan, mengingat ia belum setahun memangku jabatan Dirut Bank Permata.

Chalit Tayjasanant diangkat sebagai Direktur Utama BNLI lewat RUPS Luar Biasa (RUPSLB) pada 27 April 2021, serta masa jabatan efektif pada 9 Juni 2021. Kala itu ia menggantikan posisi Ridha D M Wirakusumah.

Sebelum diangkat sebagai dirut, Chalit Tayjasanant, warga negara Thailand yang berusia 68 tahun, sempat menjabat Komisaris Bank Permata.

Namun sebagian besar karir profesionalnya dijalani di Bangkok Bank, yakni sejak 1981 hingga 2020.

Bangkok Bank Public Company Limited saat ini tercatat sebagai pemegang saham mayoritas dan pengendali Bank Permata. Bank asal negeri gajah putih itu menguasai 98,71% saham BNLI.

 

Bagikan

Berita Terbaru

Upaya Dorong Ekonomi Akan Memperlebar CAD
| Jumat, 22 November 2024 | 08:58 WIB

Upaya Dorong Ekonomi Akan Memperlebar CAD

Bank Indonesia memperkirakan defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) sepanjang tahun 2024 bisa melebar jadi 0,9% PDB

WTON Memangkas Target Nilai Kontrak Baru Jadi Rp 6 Triliun
| Jumat, 22 November 2024 | 08:52 WIB

WTON Memangkas Target Nilai Kontrak Baru Jadi Rp 6 Triliun

PT Wika Beton Tbk (WTON) memperkirakan, hingga akhir 2024 ini nilai kontrak baru hanya akan mencapai ke Rp 6 triliun.

Nobel Ekonomi 2024 dan Pengendalian Inflasi
| Jumat, 22 November 2024 | 08:15 WIB

Nobel Ekonomi 2024 dan Pengendalian Inflasi

Keberadaan tiga BUMD pangan yang ada di Jakarta jadi kunci pengendalian inflasi di Provinsi DKI Jakarta

Mimpi ke Piala Dunia
| Jumat, 22 November 2024 | 08:00 WIB

Mimpi ke Piala Dunia

Indonesia harus mulai membuat cetak biru pengembangan sepakbola nasional yang profesional agar mimpi ke Piala Dunia jadi kenyataan.

Status Belum Jelas, Swasta Tunda Proyek Hotel IKN
| Jumat, 22 November 2024 | 07:30 WIB

Status Belum Jelas, Swasta Tunda Proyek Hotel IKN

Sampai saat ini, Presiden Prabowo Subianto belum juga menandatangani Keputusan Presiden (Kepres) soal pemindahan ibu kota.

Daya Beli Lesu, Bisnis Sepeda Layu
| Jumat, 22 November 2024 | 07:20 WIB

Daya Beli Lesu, Bisnis Sepeda Layu

Minat masyarakat untuk membeli sepeda tampak menyusut paska pandemi dan diperparah dengan pelemahan daya beli masyarakat.

Persaingan Makin Seru Pasca Merger EXCL dan FREN
| Jumat, 22 November 2024 | 06:30 WIB

Persaingan Makin Seru Pasca Merger EXCL dan FREN

PT XL Axiata Tbk (EXCL) mulai memasukkan pendapatan dari akuisisi pelanggan LINK  di kuartal IV 2024

Realisasi Kontrak Baru Wiajaya Karya Bangunan Gedung (WEGE) Rp 2,1 Triliun
| Jumat, 22 November 2024 | 06:20 WIB

Realisasi Kontrak Baru Wiajaya Karya Bangunan Gedung (WEGE) Rp 2,1 Triliun

Perolehan itu masih jauh di bawah target penerimaan kontrak baru tahun ini yang sebesar Rp 5 triliun.

Tambah Modal, Lippo Cikarang (LPCK) Menggelar Rights Issue
| Jumat, 22 November 2024 | 06:20 WIB

Tambah Modal, Lippo Cikarang (LPCK) Menggelar Rights Issue

Issue. Aksi korporasi ini dilakukan LPCK usai mengantongi restu pemegang saham dalam RUPSLB yang digelar pada Selasa lalu (19/11).

Dian Swastatika (DSSA) Terbitkan Obligasi dan Sukuk Senilai Rp 3,5 Triliun
| Jumat, 22 November 2024 | 06:16 WIB

Dian Swastatika (DSSA) Terbitkan Obligasi dan Sukuk Senilai Rp 3,5 Triliun

Emiten Grup Sinar Mas, PT Dian Swastatika menerbitkan obligasi serta sukuk mudharabah senilai Rp 3,5 triliun.

INDEKS BERITA

Terpopuler