Bencana dan IKN

Rabu, 23 November 2022 | 08:00 WIB
Bencana dan IKN
[]
Reporter: Tedy Gumilar | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kita kembali berduka. Pada Senin, 21 November 2022 pukul 13:21 WIB terjadi gempa bumi dengan magnitudo M5,6 di Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat (Jabar). 

Senin malam itu, Gubernur Jabar Ridwan Kamil menyampaikan setidaknya ada 162 korban meninggal dunia. Sementara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Selasa (22/11) merilis data, hingga pukul 09.55 WIB dilaporkan 103 orang meninggal dunia. lalu 25 orang dilaporkan hilang dan masih dilakukan pencarian.

Berapapun jumlah korbannya, ini adalah kehilangan yang teramat besar. Sebab, satu nyawa manusia sesungguhnya jauh lebih berharga ketimbang dunia dan segala isinya. 

Kita juga memahami, gempa bumi adalah rahasia Tuhan. Maklum, hingga detik ini ilmu pengetahuan manusia tak bisa memprediksi kapan dan di koordinat mana bumi nusantara akan kembali bergoyang.

Namun, dengan akal dan ilmu pengetahuan pula, seharusnya kita mahfum bahwa Indonesia, dengan alasan kondisi dan letak geografis, adalah negeri yang rawan bencana, termasuk gempa. Data menunjukkan, Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki tingkat kegempaan yang tinggi di dunia.

Bermodalkan kesadaran semacam inilah, melakukan mitigasi risiko menjadi sesuatu yang tak bisa ditawar. Dengan mitigasi, kita berharap bisa mengurangi dampak dari bencana alam yang bisa terjadi kapan saja.

Dalam konteks kenegaraan, langkah pemerintah memindahkan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan Timur, sesungguhnya merupakan bagian dari mitigasi risiko. Dengan segala kontroversi yang mengiringinya, harus diakui, Kalimantan relatif lebih minim dari risiko bencana alam ketimbang pulau lain seperti Jawa.

Data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan, Kalimantan adalah satu-satunya pulau di Indonesia dengan tingkat aktivitas kegempaan yang relatif paling rendah. Alasannya, selain jumlah struktur sesar aktif yang lebih sedikit ketimbang pulau-pulau lain, lokasi Kalimantan cukup jauh dari zona megathrust.

Bencana besar yang mengintai dan telah mendera Pulau Borneo justru muncul akibat ulah manusia mengeksploitasi sumber daya alam secara berlebihan. Banjir dan tanah longsor pun kian akrab dengan kehidupan masyarakat di Kalimantan.

Dus, mengendalikan sifat rakus sejatinya juga bagian dari upaya mitigasi risiko bencana.

Bagikan

Berita Terbaru

Profit 35,91% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Ambles Dalam (9 Mei 2025)
| Jumat, 09 Mei 2025 | 09:20 WIB

Profit 35,91% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Ambles Dalam (9 Mei 2025)

Harga emas Antam hari ini (9 Mei 2025) 1 gram Rp 1.926.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 35,91% jika menjual hari ini.

Permintaan Semen Lebih Sepi, Penjualan INTP Tertekan
| Jumat, 09 Mei 2025 | 07:35 WIB

Permintaan Semen Lebih Sepi, Penjualan INTP Tertekan

Penjualan semen INTP di pasar domestik turun 4,2% year on year (yoy) menjadi 4,29 juta ton pada kuartal I-2025

Bursa Hadirkan Penyedia Likuiditas
| Jumat, 09 Mei 2025 | 07:32 WIB

Bursa Hadirkan Penyedia Likuiditas

Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi membuka pendaftaran bagi anggota bursa (AB) yang berminat menjadi Liquidity Provider Saham. 

Pleidoi Kedaulatan Keuangan Kita
| Jumat, 09 Mei 2025 | 07:11 WIB

Pleidoi Kedaulatan Keuangan Kita

Dalam dunia yang saling terhubung saat ini, menegaskan kedaulatan tidak berarti mundur dari kerja sama global.

Sederet Investor Asing yang Borong Saham GOTO di Tengah Rumor Akuisisi oleh Grab
| Jumat, 09 Mei 2025 | 06:59 WIB

Sederet Investor Asing yang Borong Saham GOTO di Tengah Rumor Akuisisi oleh Grab

Rumor merger dan akuisisi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) oleh Grab telah berembus, setidaknya sejak Februari 2020.

Inklusi dan Literasi
| Jumat, 09 Mei 2025 | 06:55 WIB

Inklusi dan Literasi

Gap antara literasi dan inklusi harus terus diperkecil agar tercipta pasar keuangan yang benar-benar berkualitas.

Pemerintah Kerja Berat Kejar Target PNBP
| Jumat, 09 Mei 2025 | 06:28 WIB

Pemerintah Kerja Berat Kejar Target PNBP

Kinerja PNBP yang terkontraksi di awl tahun ini dan potensi kehilangan penerimaan negara daridividen BUMN memperbear pencapaian target PNBP 2025

Masih Ada Risiko  Tekanan Cadangan Devisa
| Jumat, 09 Mei 2025 | 06:24 WIB

Masih Ada Risiko Tekanan Cadangan Devisa

Bank Indonesia (BI) mencatat, posisi cadangan devisa akhir April 2025 turun US$ 4,6 miliar menjadi US$ 152,5 miliar

Awas! Danantara Salah Langkah, Rating Utang Ambles
| Jumat, 09 Mei 2025 | 06:13 WIB

Awas! Danantara Salah Langkah, Rating Utang Ambles

Jika tidak dikelola secara hati-hati, Danantara kelak bisa menjadi sumber risiko besar bagi keuangan negara

Pendapatan Surya Semesta Internusa (SSIA) Kuartal I Ditopang Bisnis Konstruksi
| Jumat, 09 Mei 2025 | 06:00 WIB

Pendapatan Surya Semesta Internusa (SSIA) Kuartal I Ditopang Bisnis Konstruksi

SSIA melaporkan pendapatan sebesar Rp 1,06 triliun pada kuartal I-2025. Angka ini menurun 2,1% secara tahunan atau year on year (yoy).

INDEKS BERITA

Terpopuler