Berebut Dana Pasar

Jumat, 21 Oktober 2022 | 08:00 WIB
Berebut Dana Pasar
[]
Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Suku bunga acuan naik lagi. Bulan ini, Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan 50 basis points menjadi 4,75%. Meski dianggap jumbo, besaran kenaikan suku bunga ini sesuai dengan ekspektasi mayoritas survei. 

Lewat kenaikan suku bunga, bank sentral berniat memperkuat kurs rupiah untuk menghindari inflasi akibat tingginya nilai impor. Pasalnya, bank sentral masih mempertahankan kebijakan akomodatif pada penyaluran kredit perbankan dengan target pertumbuhan kredit hingga 11%. 

Memang ada efek tunda dari kenaikan suku bunga acuan ke bunga kredit perbankan. Tapi, paling cepat terasa adalah kenaikan suku bunga di pasar keuangan, termasuk jika emiten menerbitkan surat utang.

Efek paling dekat adalah imbal hasil Surat Utang Negara (SUN) yang kini mencapai lebih dari 7,5% untuk tenor 10 tahun. Jika terus naik, pendanaan pemerintah lewat penerbitan surat utang bisa menjadi lebih mahal.  

Sedangkan korporasi di Indonesia bisa lebih fleksibel mencari dana. Emiten Indonesia telah mengejar penerbitan sebelum suku bunga naik. Hingga pekan lalu, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat penerbitan obligasi dan sukuk total Rp 131,46 triliun dari 68 emiten. 

Saat tren suku bunga naik, emiten pasar saham di Indonesia memutar langkah mencari modal lewat penerbitan saham, baik itu rights issue maupun private placement yang lebih murah.

Dalam tiga bulan terakhir saja, ada belasan emiten yang mengumumkan rencana penerbitan saham baru. Beberapa emiten ini termasuk BUMN yang akan menerima penyertaan modal negara seperti WSKT, ADHI, GIAA, dan BBTN. 

Di luar BUMN, masih ada belasan emiten yang berniat mengejar pendanaan di pasar modal. Sejumlah bank mencari dana di pasar modal untuk mengejar pemenuhan ketentuan modal minimal.

Ini juga belum termasuk sederet penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO). Jadi, emiten tetap bisa mencari dana di luar pinjaman. 

Penerbitan saham baru di BEI pada akhirnya bisa ikut mengangkat kapitalisasi pasar saham yang kini mencapai Rp 9.532 triliun. Tapi dengan jumlah investor domestik 9,78 juta per September, kapasitas pasar saham masih terbatas. 

Bandingkan dengan jumlah nasabah perbankan yang telah mencapai puluhan juta nasabah dan ratusan juta rekening. Artinya, akses investor domestik ke pasar modal masih perlu diperluas meski telah tumbuh signifikan.

Bagikan

Berita Terbaru

Reksadana Sameday Redemption, Alternatif Parkir Dana yang Fleksibel
| Minggu, 04 Mei 2025 | 08:00 WIB

Reksadana Sameday Redemption, Alternatif Parkir Dana yang Fleksibel

Simak cara mengoptimalkan reksadana pasar uang dengan fasilitas sameday redemption di masa yang tidak menentu.  

Reksadana Sameday Redemption, Alternatif Parkir Dana yang Fleksibel
| Minggu, 04 Mei 2025 | 08:00 WIB

Reksadana Sameday Redemption, Alternatif Parkir Dana yang Fleksibel

Simak cara mengoptimalkan reksadana pasar uang dengan fasilitas sameday redemption di masa yang tidak menentu.  

Ragam Bentuk Berbagi Naik Angkutan Umum Bersama Komunitas
| Minggu, 04 Mei 2025 | 06:10 WIB

Ragam Bentuk Berbagi Naik Angkutan Umum Bersama Komunitas

Keberadaan transportasi umum menjadi pemantik terbentuknya komunitas transportasi. Mereka tidak hanya informasi, komunitas juga melakukan edukasi.

Perubahan Iklim Menambah Cuan Produk Asuransi Keberlanjutan
| Minggu, 04 Mei 2025 | 05:15 WIB

Perubahan Iklim Menambah Cuan Produk Asuransi Keberlanjutan

Perubahan iklim berbuah manis bagi industri asuransi. Kenaikan risiko terhadap lingkungan menambah produk asuransi terkait keberlanjutan.

 
Merek Global Minggir, Resto Makanan Siap Saji Merek Lokal Semakin Berkibar
| Minggu, 04 Mei 2025 | 05:05 WIB

Merek Global Minggir, Resto Makanan Siap Saji Merek Lokal Semakin Berkibar

Dalam dua tahun terakhir terjadi perubahan preferensi lidah konsumen. Banyak konsumen kini mencari restoran siap saji merek lokal. Kenapa?

 
Beratnya Beban Kami
| Minggu, 04 Mei 2025 | 04:30 WIB

Beratnya Beban Kami

Upah tak sebanding dengan biaya hidup. Mayoritas masyarakat Indonesia berjuang mengangkat daya beli. Tengok, saat mudik Lebaran kemarin.

Industri Motor Listrik Minta Kepastian Insentif dari Pemerintah
| Sabtu, 03 Mei 2025 | 14:00 WIB

Industri Motor Listrik Minta Kepastian Insentif dari Pemerintah

Sekalipun kemudian pemerintah memutuskan untuk tidak melanjutkan insentif, Aismoli berharap hal itu dapat segera dijelaskan ke pelaku pasar.

Proyek Tangkap Karbon: Ramai di Global, Belum Ekonomis di Indonesia
| Sabtu, 03 Mei 2025 | 12:00 WIB

Proyek Tangkap Karbon: Ramai di Global, Belum Ekonomis di Indonesia

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian ESDM pada pertengahan 2024 sempat mencanangkan 15 proyek CCS/CCUS dapat onstream pada rentang 2026-2030.

Setoran Pajak Digital Capai Rp 39 Triliun
| Sabtu, 03 Mei 2025 | 09:14 WIB

Setoran Pajak Digital Capai Rp 39 Triliun

Jumlah setoran dari sektor usaha ekonomi digital ke kas negara telah mencapai Rp 34,91 triliun hingga Maret 2025

Kinerja Duet AMRT dan MIDI Masih Berkilau
| Sabtu, 03 Mei 2025 | 09:08 WIB

Kinerja Duet AMRT dan MIDI Masih Berkilau

Penjualan dan laba PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) dan PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) kompak menanjak.

INDEKS BERITA

Terpopuler