Beres-Beres Kelistrikan

Rabu, 26 Januari 2022 | 09:00 WIB
Beres-Beres Kelistrikan
[]
Reporter: Harian Kontan | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah merancang pembenahan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), sebagai kelanjutan penanganan krisis batubara pembangkit listrik. Pekan lalu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir merilis rencana transformasi  PLN yang dikemas dalam pembentukan holding kelistrikan.

Lewat skema holding, PLN, sebagai induk usaha BUMN kelistrikan, akan berfokus mengurusi jaringan serta distribusi listrik hingga  ke pelanggan. Sementara bisnis pembangkit listrik maupun bisnis lain di luar kelistrikan akan dijalankan subholding-nya. PLN juga didorong menggali potensi bisnis baru, terutama di sektor energi hijau.

Meski begitu, rencana beres-beres di tubuh juragan setrum negara ini dinilai nanggung. Sebab secara umum tugas PLN dinilai masih sama. Yang membedakan ialah berbagai tugas lain dijalankan oleh subholding di bawah PLN.

Oleh karena itu banyak yang sangsi, pembentukan holding bisa efektif membenahi fundamental PLN. Dengan kata lain, PLN tetap akan dihadapkan pada persoalan pendanaan proyek pembangkit maupun masalah pasokan batubara kendati sudah ada holding kelistrikan.

Sesungguhnya, ide revolusioner pembenahan PLN pernah dilontarkan Wakil Presiden Jusuf Kalla, tahun 2015. Waktu itu, Kalla menyatakan, yang dibutuhkan PLN adalah pembenahan total bukan perbaikan setengah-setengah. Sebab PLN terlalu banyak menanggung beban, termasuk beban penugasan negara.

Betapa tidak. Satu sisi, PLN harus membangun pembangkit listrik bernilai ratusan triliun rupiah. Tapi di saat yang sama, perusahaan ini harus membeli listrik swasta, membangun jaringan transmisi,  hingga menyediakan listrik bersubsidi.

Sudah begitu, sebagai majikan,  pemerintah acap terlambat membayar kewajibannya. Tak pelak, kantong PLN sering jebol akibat menanggung penugasan negara.

Alhasil, kata Kalla, memberi peluang lebih besar pada swasta di sektor hulu kelistrikan menjadi bagian tak terpisahkan dalam pembenahan PLN. Jika lebih ramping, beban PLN menjadi lebih ringan sehingga lebih lincah pula geraknya.

Namun demikian, satu hal yang harus dipastikan dalam perhelatan transformasi PLN. Melihat sisi strategis perubahan ini, komitmen dan kesigapan pemerintah mengawal proses transformasi sektor kelistrikan menjadi sangat penting.

Agenda perubahan di tubuh PLN bukan kesempatan "bagi-bagi" kue ekonomi kelistrikan di antara segelintir kalangan elite. Oleh karena itu, agenda ini harus diletakkan dalam konteks perbaikan secara menyeluruh sektor kelistrikan kita. Jangan sampai pula hak publik mengakses energi listrik terabaikan gara-gara imbas perubahan ini.         

Bagikan

Berita Terbaru

Reli Usai Pengendali Jual Habis Kepemilikan, KETR Dibayangi Aksi Backdoor Listing
| Kamis, 11 Desember 2025 | 19:52 WIB

Reli Usai Pengendali Jual Habis Kepemilikan, KETR Dibayangi Aksi Backdoor Listing

PT Bahtera Bintang Nusantara menjual seluruh 64.425.000 saham KETR yang dimilikinya pada periode 3–8 Desember 2025.

Diskon Tarif Tol Jelang Libur Nataru Tidak Menjadi Beban Bagi JSMR dan CMNP
| Kamis, 11 Desember 2025 | 11:00 WIB

Diskon Tarif Tol Jelang Libur Nataru Tidak Menjadi Beban Bagi JSMR dan CMNP

Kebijakan pemberian diskon tarif tol di momen Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru) diproyeksi menyumbang kenaikan volume atau trafik.

Industri Semen Tertekan, Menakar Prospek Saham Semen Baturaja (SMBR)
| Kamis, 11 Desember 2025 | 10:00 WIB

Industri Semen Tertekan, Menakar Prospek Saham Semen Baturaja (SMBR)

Kinerja industri semen yang lesu, dipengaruhi oleh lemahnya permintaan pasar domestik, terutama penyelesaian proyek Ibu Kota Nusantara (IKN).

Agar Nonkaryawan Patuh Urusan Pajak
| Kamis, 11 Desember 2025 | 08:34 WIB

Agar Nonkaryawan Patuh Urusan Pajak

Rasio kepatuhan wajib pajak orang pribadi nonkaryawan merosot ke 27,96%, terendah dalam lima tahun terakhir

Perusahaan Milik Hashim Djojohadikusumo Mengungkap Motif di Balik Pencaplokan COIN
| Kamis, 11 Desember 2025 | 08:10 WIB

Perusahaan Milik Hashim Djojohadikusumo Mengungkap Motif di Balik Pencaplokan COIN

Investasi ini bukan hanya nilai ekonomi, tapi membangun kedaulatan digital Indonesia yang menghasilkan inovasi dan nilai tambah ekonomi nasional.

Bahaya Batalnya Tarif Resiprokal AS terhadap RI
| Kamis, 11 Desember 2025 | 08:09 WIB

Bahaya Batalnya Tarif Resiprokal AS terhadap RI

AS tuding Indonesia mengingkari komitmen yang telah disepakati dalam perjanjian tarif Juli          

Sah, The Fed Pangkas Suku Bunga 25 bps, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
| Kamis, 11 Desember 2025 | 07:29 WIB

Sah, The Fed Pangkas Suku Bunga 25 bps, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Analis memperkirakan, pasar mulai priced in terhadap pemangkasan suku bunga The Fed. Dari domestik, pasar berharap pada momentum akhir tahun.

AGII Menanti Kenaikan Permintaan Gas Industri di 2026
| Kamis, 11 Desember 2025 | 07:07 WIB

AGII Menanti Kenaikan Permintaan Gas Industri di 2026

AGII memproyeksikan bakal menyediakan capital expenditure (capex) atau belanja modal sekitar Rp 350 miliar pada 2026. 

Dana Kelolaan Reksadana Bisa Tembus Rp 800 Triliun di 2026
| Kamis, 11 Desember 2025 | 06:45 WIB

Dana Kelolaan Reksadana Bisa Tembus Rp 800 Triliun di 2026

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), total dana kelolaan reksadana mencapai Rp 656,96 triliun per November 2025. 

Trafik Naik, Kinerja Jasa Marga (JSMR) Berpeluang Membaik
| Kamis, 11 Desember 2025 | 06:40 WIB

Trafik Naik, Kinerja Jasa Marga (JSMR) Berpeluang Membaik

Trafik jalan tol PT Jasa Marga Tbk (JSMR) menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) bakal lebih ramai, sehingga bisa memoles kinerja JSMR

INDEKS BERITA

Terpopuler