Berikut Pilihan Strategi Investasi Untuk Semester Kedua 2019

Selasa, 09 Juli 2019 | 07:46 WIB
Berikut Pilihan Strategi Investasi Untuk Semester Kedua 2019
[]
Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Peluang penurunan suku bunga acuan The Federal Reserve dan Bank Indonesia (BI) di semester II-2019 bakal menguntungkan pasar saham dan obligasi. Alhasil, beberapa manager investasi dan perencana keuangan mulai meracik strategi investasi demi mendapatkan kinerja maksimal.

Head of Business Development Division Henan Putihrai Asset Management (HPAM) Reza Fahmi bilang, kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di semester II- 2019 masih berada dalam tren bullish. Karena itu, dia menyarankan, ada baiknya investor mulai mencicil pembelian saham sambil menunggu sentimen positif dari penyusunan kabinet dan rilis Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) tahun 2020.

Namun, menurut dia, ada baiknya jika investor memilih saham-saham di second liner ketimbang blue chip di sisa tahun ini. Lantaran, potensi kenaikan harga sahamnya pun lebih besar.

Sementara untuk sektor yang dipilih, ia lebih menyukai sektor industri, tambang, properti dan perdagangan dan jasa seiring dengan kondisi ekonomi yang membaik.

Sementara itu, Bagus Panuntun Perencana Keuangan Tri Ganesha Advisor menambahkan, sektor teknologi dan infrastruktur menarik untuk dikoleksi di semester II-2019 karena pemerintah sedang fokus mengembangkan industri 4.0 dan infrastruktur. Selain itu, ia memandang sektor yang berorientasi ekspor termasuk emiten di industri tekstil juga menarik.

Muhamad Andoko, Perencana Keuangan OneShildt menambahkan, dengan iklim investasi di pasar saham yang berpotensi membaik di semester II, Andoko menyarankan, bagi investor konservatif bisa menaruh investasi di instrumen obligasi sebesar 40%–50%. Sementara, sekitar 10%–20% di instrumen saham, dan sisanya di pasar uang.

Sedangkan, bagi investor moderat bisa menaruh 25% di instrumen saham, 60%–75% di obligasi dan sisanya pasar uang. Terakhir, bagi investor agresif, bisa taruh 30%–35% porsi investasi ke saham, pasar obligasi 40%–30% dan sisanya pasar uang.

Bagikan

Berita Terbaru

Peluang Bisnis Benih Sawit, Binasawit Makmur Jaga Kualitas & Distribusi
| Jumat, 21 November 2025 | 08:52 WIB

Peluang Bisnis Benih Sawit, Binasawit Makmur Jaga Kualitas & Distribusi

Anak usaha SGRO, BSM, menargetkan pasar benih sawit dengan DxP Sriwijaya. Antisipasi kenaikan permintaan, jaga kualitas & pasokan. 

Benahi Kinerja Keuangan, Timah (TINS) Genjot Produksi dan Penjualan
| Jumat, 21 November 2025 | 08:35 WIB

Benahi Kinerja Keuangan, Timah (TINS) Genjot Produksi dan Penjualan

PT Timah Tbk (TINS) optimistis dapat memperbaiki kinerja operasional dan keuangannya sampai akhir 2025. 

Berakhirnya Kisah Keluarga Sampoerna di Lantai Bursa
| Jumat, 21 November 2025 | 08:30 WIB

Berakhirnya Kisah Keluarga Sampoerna di Lantai Bursa

Langkah Grup Sampoerna melepas PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO), meninggalkan catatan sejarah dalam dunia pasar modal di dalam negeri. ​

Outflow Masih Jadi Penyebab Defisit NPI
| Jumat, 21 November 2025 | 08:29 WIB

Outflow Masih Jadi Penyebab Defisit NPI

NPI kuartal III-2025 mengalami defisit US$ 6,4 miliar, sedikit di bawah kuartal sebelumnya yang defisit sebesar US$ 6,7 miliar

Timbang-Timbang Kenaikan Gaji ASN Tahun Depan
| Jumat, 21 November 2025 | 08:23 WIB

Timbang-Timbang Kenaikan Gaji ASN Tahun Depan

Kemkeu telah menerima surat dari Menteri PANRB terkait pertimbangan kenaikan gaji ASN di 2026       

Tambah Penempatan Dana SAL Rp 76 T Dorong Transmisi Kredit
| Jumat, 21 November 2025 | 08:09 WIB

Tambah Penempatan Dana SAL Rp 76 T Dorong Transmisi Kredit

Tambahan penempatan dana ini lanjutan dari penempatan dana pemerintah senilai Rp 200 triliun akhir Oktober lalu​

Waspada IHSG Jumat (21/11) Bisa Berbalik Arah
| Jumat, 21 November 2025 | 07:56 WIB

Waspada IHSG Jumat (21/11) Bisa Berbalik Arah

Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di akhir pekan ini rawan koreksi dengan support 8.399 dan resistance 8.442. 

Shortfall Pajak Tahun Ini, Bisa Sentuh Rp 300 Triliun
| Jumat, 21 November 2025 | 07:54 WIB

Shortfall Pajak Tahun Ini, Bisa Sentuh Rp 300 Triliun

Dalam dua bulan, pemerintah harus mengumpulkan penerimaan pajak Rp 730,27 triliun lagi untuk mencapai target dalam APBN

Caplok Sampoerna Agro (SGRO), Posco International Rogoh Kocek Rp 9,4 Triliun
| Jumat, 21 November 2025 | 07:47 WIB

Caplok Sampoerna Agro (SGRO), Posco International Rogoh Kocek Rp 9,4 Triliun

Grup Sampoerna melepas seluruh kepemilikannya di PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) 1,19 juta saham atau setara 65,72% kepada Posco International.​

Mengelola Bencana
| Jumat, 21 November 2025 | 07:45 WIB

Mengelola Bencana

Bencana alam kerap mengintai. Setidaknya tiga bencana alam terjadi dalam sepekan terakhir, salah satunya erupsi Gunung Semeru..

INDEKS BERITA

Terpopuler