Berita Global

Berlawanan dengan Tren Setahun, Uang Kripto Alami Outflow di Pekan Terakhir

Kamis, 06 Januari 2022 | 09:48 WIB
Berlawanan dengan Tren Setahun, Uang Kripto Alami Outflow di Pekan Terakhir

ILUSTRASI. Ilustrasi Ethereum, 29 November 2021. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration

Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Arus dana keluar dari produk investasi berbasis uang kripto berlanjut hingga pekan terakhir di tahun 2021. Data manajer uang kripto CoinShares memperlihatkan tren outflow yang berlangsung selama tiga pekan berturut-turut itu itu membalikan laju penguatan cryptocurrency yang sudah berlangsung sejak awal tahun.

Arus dana yang keluar dari produk uang kripto mencapai US$ 32 juta pada minggu lalu, meningkatkan akumulasi outflow selama tiga pekan terakhir menjadi $260 juta. Nilai outflow di pekan terakhir itu memperlihatkan tren yang melandai dibandingkan dengan nilai outflow pada pertengahan Desember, menurut data CoinShares.

Sepanjang tahun 2021 secara keseluruhan, dana yang masuk mencapai US$ 9,3 miliar, melonjak 36% dari tahun 2020 karena peluncuran exchange trade fund (ETF) berjangka bitcoin yang memikat investor institusi besar. Sebagai perbandingan, peningkatan arus masuk dari 2019 ke 2020 adalah 806%.

Nilai aset dalam kelolaan per akhir 2021 sebesar US$ 62,5 miliar, jauh melambung dibandingkan posisi per akhir 2019, yaitu US$ 2,8 miliar pada akhir 2019. Loncatan nilai yang tinggi itu “mencerminkan industri yang matang,” kata James Butterfill, ahli strategi investasi di CoinShares.

Baca Juga: Lupakan Koin Meme, Ini 5 Kripto yang Bisa Melampaui Shiba Inu di 2022

Dana yang terparkir di ethereum berlipat ganda menjadi US$ 1,3 miliar pada tahun 2021 dari US$ 920 juta pada tahun 2020. Di periode yang sama Bitcoin mengalami peningkatan 16% menjadi US$ 6,3 miliar. Ini pertumbuhan terendah inflow terendah yang dicatat Bitcoin jika dibandingkan dengan pencapaian produk investasi aset digital lain, menurut CoinShares.

Bitcoin, terakhir diperdagangkan pada US$ 46.186,55, telah kehilangan sepertiga nilainya dari level tertingginya sepanjang masa yang tercapai pada 10 November, yaitu US$ 69.000.

Ether, mata uang untuk blockchain Ethereum, terakhir ditukarkan pada US$ 3.800,20, turun sekitar 20% dari puncaknya di bulan November.

Penyedia data Blockchain Glassnode, dalam laporan penelitian terbarunya, mengatakan aktivitas berbasis bitcoin secara umum berkurang. Namun dinamika pasokan bitcoin masih sedikit bullish.

Baca Juga: Analis Ini Bilang, Tahun 2022 Jadi Tahun yang Jauh Lebih Sulit buat Bitcoin

Ia menambahkan bahwa bitcoin terus bermigrasi ke dompet yang semakin tidak likuid dan tidak aktif. Sementara profitabilitas investor dan metrik siklus melukiskan gambaran yang lebih bearish.

“Melihat sinyal bull dan bear yang seimbang, ekspektasi kami konsolidasi sideways kemungkinan akan berlanjut di awal 2022," kata Glassnode.

CoinShares mencatat jumlah total koin dalam bentuk produk investasi meningkat dari sembilan menjadi 15 pada tahun 2021. Sementara 37 produk investasi diluncurkan di tahun lalu versus 24 pada tahun 2020. Kenaikan itu menunjukkan permintaan dan popularitas aset digital yang semakin meningkat.

Aset yang dikelola di Grayscale dan Coinshares, dua manajer aset digital terbesar masing-masing adalah US$ 43,23 miliar dan US$ 4,2 miliar.

Terbaru