BI: Posisi Utang Luar Negeri Masih Aman

Jumat, 25 Januari 2019 | 07:22 WIB
BI: Posisi Utang Luar Negeri Masih Aman
[]
Reporter: Benedicta Prima | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Bank Indonesia (BI) menyatakan posisi utang luar negeri saat ini masih aman. Langkah menipiskan risiko yang terkait dengan utang luar negeri juga sudah diambil BI.

Bentuk mitigasi itu seperti kewajiban melakukan lindung nilai dengan porsi 25%, dan rasio likuiditas 70% bagi utang jangka pendek non-bank. "Pantauan kami kepatuhan lindung nilai lebih dari 90% semua pelapor yang wajib, sudah memenuhinya. Sementara likuiditas rasio 88%, untuk jangka pendek sudah semua," jelas Direktur Eksekutif Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Aida Budiman

Langkah terbaru BI mengamankan utang luar negeri adalah menerbitkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 21/1/PBI/2019 yang mengatur utang luar negeri perbankan.
Aida menjelaskan utang luar negeri saat ini masih didominasi jenis utang luar negeri jangka panjang. Per November 2018 rasio utang luar negeri jangka panjang mencapai 84,8%, sedangkan rasio utang jangka pendek 15,2%. "Secara rata-rata utang luar negeri jangka pendek hanya 17%," jelas Aida.

Mitigasi itu dinilai perlu mengingat peningkatan utang Indonesia diikuti dengan lonjakan utang yang akan jatuh tempo. Bank Indonesia (BI) mencatat utang luar negeri (ULN) Indonesia dengan tenor pendek atau jatuh tempo dalam setahun ke depan, per akhir November 2018 mencapai US$ 56,5 miliar atau naik 3,78% dibanding Oktober 2018 yang mencapai US$ 54,46 miliar.

Sebagian besar utang jatuh tempo itu berasal dari sektor swasta, yakni US$ 47,52 miliar. Sektor perbankan menyumbang US$ 19,52 miliar, lembaga keuangan bukan bank US$ 5,19 miliar, dan perusahaan bukan lembaga keuangan US$ 22,80 miliar.

Lonjakan utang jatuh tempo jangka pendek juga memperbesar rasio terhadap cadangan devisa. Pada kuartal III 2018, rasio utang jatuh tempo jangka pendek terhadap cadangan devisa mencapai 49,64%, atau tertinggi sejak kuartal III 2016 50,44%.

Rasio utang luar negeri berdasarkan jangka waktu asal per triwulan III-2018 juga menunjukkan angka 13,2%, lebih rendah ketimbang Filipina yang tercatat 16,8%. Sedangkan Malaysia dan Thailand malah menunjukkan rasio masing-masing 45,6% dan 41,4%. "Utang luar negeri jangka pendek Indonesia sangat aman dibanding dengan negara lain, dan secara total utang luar negeri terhitung kecil dibandingkan dengan PDB (produk domestik bruto)," jelas Aida.

BI cukup percaya diri sebab dari sisi solvabilitas alias kemampuan untuk membayar, utang luar negeri hanya berkisar 34,5% terhadap PDB. Angka ini lebih baik dibandingkan dengan negara, setingkat seperti Brasil, dan lebih rendah ketimbang Malaysia 65% dari PDB. Namun lebih tinggi bila dibandingkan Thailand 32%, India 28% dan Filipina 22%.

Bagikan

Berita Terbaru

Sama-Sama Dimiliki Happy Hapsoro, Saham PADI Bakal Mengikuti Jejak MINA dan BUVA?
| Kamis, 14 Agustus 2025 | 14:39 WIB

Sama-Sama Dimiliki Happy Hapsoro, Saham PADI Bakal Mengikuti Jejak MINA dan BUVA?

Tiga emiten milik Happy Hapsoro; BUVA, MINA, dan PADI sama-sama menggadang penambahan modal lewat rights issue.

Terseret Dugaan Korupsi Kuota Haji, Bisnis Fuad Mansyur dari Maktour sampai MKTR
| Kamis, 14 Agustus 2025 | 12:32 WIB

Terseret Dugaan Korupsi Kuota Haji, Bisnis Fuad Mansyur dari Maktour sampai MKTR

Pemilik Maktour Fuad Hasan Mansyur jadi satu diantara 3 orang yang dicekal ke luar negeri oleh KPK. Siapa Fuad Hasan Mansyur? Ini sulur bisnisnya

Jalan Panjang Menuju Pemulihan Aset Negara
| Kamis, 14 Agustus 2025 | 09:51 WIB

Jalan Panjang Menuju Pemulihan Aset Negara

Sistem pemidanaan konvensional di Indonesia sering kali kalah cepat dibanding kelihaian pelaku kejahatan.

Korupsi Ibadah Suci
| Kamis, 14 Agustus 2025 | 09:41 WIB

Korupsi Ibadah Suci

Fenomena ini menunjukkan betapa proyek haji dari tahun ke tahun rentan dikorupsi, bahkan melibatkan pucuk tertinggi di Kementerian Agama.

Profit 25,37% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Menanjak (14 Agustus 2025)
| Kamis, 14 Agustus 2025 | 09:10 WIB

Profit 25,37% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Menanjak (14 Agustus 2025)

Harga emas batangan bersertifikat di laman resmi Logam Mulia PT Aneka Tambang 14 Agustus 2025 naik Rp 16.000 per gram.

Persaingan Bisnis Laptop Kian Ketat
| Kamis, 14 Agustus 2025 | 08:00 WIB

Persaingan Bisnis Laptop Kian Ketat

Sebagai pemain baru di segmen laptop ini, Polytron menargetkan 3% pangsa pasar dalam dua tahun ke depan.

Pebisnis Sebut Izin Impor Daging Sapi Masih Sulit
| Kamis, 14 Agustus 2025 | 07:52 WIB

Pebisnis Sebut Izin Impor Daging Sapi Masih Sulit

Presiden Prabowo Subianto sudah menginstruksikan kepada jajarannya agar menghilangkan hambatan kuota impor, termasuk daging.

Pemerintah Menetapkan 40 Bandara Internasional
| Kamis, 14 Agustus 2025 | 07:47 WIB

Pemerintah Menetapkan 40 Bandara Internasional

Khusus Bandara Halim Perdanakusuma, penerbangan luar negeri hanya diperuntukkan bagi angkutan udara niaga tidak berjadwal

Tanggul Raksasa  Jakarta-Demak
| Kamis, 14 Agustus 2025 | 07:44 WIB

Tanggul Raksasa Jakarta-Demak

Setelah pembangunan giant sea wall dari Jakarta-Demak terhubung, selanjutnya bakal dilakukan pengintegrasian ke beberapa wilayah lainnya.

Harga Beras Medium Melesat di Banyak Wilayah
| Kamis, 14 Agustus 2025 | 07:40 WIB

Harga Beras Medium Melesat di Banyak Wilayah

BPS menyebut kenaikan beras medium terjadi utamanya di kawasan zona 2 dan zona 3 yang jauh melebihi HET

INDEKS BERITA

Terpopuler