Biaya Operasi Multifinance Menanjak

Sabtu, 01 Februari 2025 | 04:00 WIB
Biaya Operasi Multifinance Menanjak
[ILUSTRASI. Pelayanan nasabah di Kantor Cabang BFI Finance, Serpong, Tangerang Selatan, Selasa (21/1/2025). Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pendanaan yang diterima oleh perusahaan pembiayaan per November 2024 meningkat sebesar 8,91% secara tahunan menjadi sebesar Rp 379,76 triliun. Sumber pendanaan didominasi oleh pinjaman dari bank dalam negeri sebesar Rp 244,82 triliun atau sebesar 64,47% dari total pendanaan. (KONTAN/Baihaki)]
Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Biaya operasional yang dibelanjakan perusahaan pembiayaan sedikit lebih tinggi di tahun lalu. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) multifinance pada Oktober 2024 berada di level 79,25%. Angka ini lebih tinggi dari periode yang sama di tahun sebelumnya, 76,39%.

Kendati begitu, sejumlah perusahaan multifinance masih mampu melakukan efisiensi biaya. PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) menyebut, rasio BOPO hingga Desember 2024 berada di 68,08%, turun dari 75,28% tahun lalu. Angka ini sejalan dengan target perusahaan yang menargetkan rasio BOPO sepanjang 2024 di bawah 70%.

Presiden Direktur CNAF Ristiawan Suherman menuturkan, perusahaan ini berusaha meningkatkan produktivitas dan menyederhanakan proses dengan memanfaatkan digitalisasi. 

Baca Juga: Fokus Tambah Cabang di Luar Jawa, Simak Strategi WOM Finance Berikut

"Selain itu, kami juga mengimplementasikan inisiatif smart spending dan penggunaan aplikasi digital, seperti mengurangi kertas dan waktu proses kerja untuk biaya operasional, juga meminimalisasi biaya bunga pendanaan atau cost of fund dengan berfokus pada sumber pendanaan murah," kata dia, Jumat (31/1). 

Di sepanjang 2025, CNAF kembali menargetkan rasio BOPO bisa di bawah 70%. Ristiawan optimistis dapat mencapai target tersebut karena layanan digitalisasi terus digalakkan, sehingga proses transaksi menjadi lebih cepat, mudah dan sederhana. 

PT Mandiri Utama Finance (MUF) juga menyebut rasio BOPO perusahaan ini masih aman. Direktur Utama MUF Stanley Setia Atmadja mengatakan, sampai saat ini perusahaan akan tetap fokus melakukan pengendalian biaya. 

"Kenaikan rasio BOPO secara industri dalam beberapa waktu terakhir sejalan dengan strategi multifinance dalam memperkuat kapasitas operasional untuk mendukung pertumbuhan portofolio pembiayaan," ujar Stanley.

Baca Juga: TWP90 Masih Meningkat, Begini Kondisi di Sejumlah Fintech P2P Lending

Selain itu, Stanley bilang, faktor eksternal seperti dinamika suku bunga dan kebijakan ekonomi makro juga turut mempengaruhi struktur biaya operasional di industri pembiayaan. MUF mengaku perusahaan juga terus mengembangkan digitalisasi dalam proses bisnis. "Ke depan, kami optimistis pengelolaan biaya yang disiplin dan optimalisasi strategi bisnis akan membantu menjaga rasio BOPO dalam level terkendali," tutur dia.
 

Bagikan

Berita Terbaru

IHSG Melonjak 1% ke 6.678 Hari Ini (25/4), UNVR Masuk Top Leaders
| Jumat, 25 April 2025 | 20:20 WIB

IHSG Melonjak 1% ke 6.678 Hari Ini (25/4), UNVR Masuk Top Leaders

Jumat (25/4), IHSG melonjak 0,99% atau 65,44 poin ke 6.678,91 pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia.

Dua Saham Masuk ke Indeks IDX80 Mulai 2 Mei 2025, Ini Daftar Lengkapnya
| Jumat, 25 April 2025 | 15:08 WIB

Dua Saham Masuk ke Indeks IDX80 Mulai 2 Mei 2025, Ini Daftar Lengkapnya

Saham PT Bukalapak.com Tbk (BUKA), PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) masuk pada indeks IDX80 periode 2 Mei hingga 31 Juli 2025.

Daftar Lengkap Saham Indeks IDX30 Mulai 2 Mei 2025
| Jumat, 25 April 2025 | 14:35 WIB

Daftar Lengkap Saham Indeks IDX30 Mulai 2 Mei 2025

Saham yang masuk indeks IDX30 periode 2 Mei hingga 31 Juli 2025 adalah PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN).

Daftar Lengkap Saham-Saham LQ45 Periode 2 Mei-31 Juli 2025
| Jumat, 25 April 2025 | 14:05 WIB

Daftar Lengkap Saham-Saham LQ45 Periode 2 Mei-31 Juli 2025

BEI mengocok ulang konstituen saham penghuni sejumlah indeks, termasuk indeks LQ45 untuk periode 2 Mei hingga 31 Juli 2025.

Profit 39,12% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Kembali Naik (25 April 2025)
| Jumat, 25 April 2025 | 08:41 WIB

Profit 39,12% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Kembali Naik (25 April 2025)

Harga emas Antam hari ini (25 April 2025) 1 gram Rp 1.986.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 39,12% jika menjual hari ini.

Prospek Trimegah Bangun Persada (NCKL) Kinclong, Analis Pasang Rekomendasi Beli
| Jumat, 25 April 2025 | 07:29 WIB

Prospek Trimegah Bangun Persada (NCKL) Kinclong, Analis Pasang Rekomendasi Beli

Prospek PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) diramal tetap solid, didukung oleh proyeksi pertumbuhan produksi dan kontrol biaya yang efisien.

Hartadinata (HRTA) Mengincar Kenaikan Penjualan 60%
| Jumat, 25 April 2025 | 07:26 WIB

Hartadinata (HRTA) Mengincar Kenaikan Penjualan 60%

Kinerja PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) berpeluang meningkat di tengah tren penguatan harga emas sepanjang tahun ini. 

Sikap Trump Melunak, Investor Mulai Melirik Aset Berisiko
| Jumat, 25 April 2025 | 07:19 WIB

Sikap Trump Melunak, Investor Mulai Melirik Aset Berisiko

Sikap Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang mulai melunak terkait penetapan tarif ke China, mendorong penguatan sejumlah aset berisiko.

Upaya Efisiensi Unilever Indonesia (UNVR) Mulai Buahkan Hasil
| Jumat, 25 April 2025 | 07:15 WIB

Upaya Efisiensi Unilever Indonesia (UNVR) Mulai Buahkan Hasil

Kendati secara tahunan masih turun, kinerja PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) mulai membaik secara kuartalan

Hari Ini Jumat (25/4), IHSG Berpotensi Limbung dan Kehilangan Tenaga
| Jumat, 25 April 2025 | 07:12 WIB

Hari Ini Jumat (25/4), IHSG Berpotensi Limbung dan Kehilangan Tenaga

Dari dalam negeri, perhatian pelaku pasar tertuju pada rilis data  money supply M2 atau jumlah uang beredar di Indonesia bulan Maret 2025. 

INDEKS BERITA

Terpopuler