Bikin Pening Domestik

Rabu, 19 Juni 2024 | 08:00 WIB
Bikin Pening Domestik
[ILUSTRASI. TAJUK - Titis Nurdiana]
Reporter: Titis Nurdiana | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA, Kegaduhan pasar saham nampaknya belum akan berakhir. Silih berganti kabarnya, tak kunjung henti.

Bukan kabar kibul emiten yang menggerakan perdagangan, namun tentang sistem lelang secara berkala penuh atau full periodic call auction (FCA) atas saham-saham yang menjadi penghuni papan pemantauan khusus.  

Belum reda terkait FCA, muncul lagi kabar otoritas bursa: Bursa Efek Indonesia akan mengeluarkan aturan  short selling untuk meningkatkan transaksi saham. 

Saat aturan tersebut meluncur kelak, transaksi jual beli saham oleh investor bisa dilakukan oleh investor yang bahkan tidak memiliki saham. Namun, dalam praktiknya, short selling sudah dilakukan, meski pinjam meminjam sahamnya masih dilakukan di bawah meja. 

Investor meminjam saham ke pihak lain, misal broker. Lantas, saham itu dijual dengan harga yang lebih tinggi untuk mendapat keuntungan. Saat ini, daftar saham yang bisa ditransaksikan untuk short selling sebanyak 116 saham.

Saat kondisi bearish, lesu darah dengan transaksi super tipis, kabar ini menyentakkan publik. Alih-alih menenangkan pasar saham yang sedang 'galau sekaligus resah' terkait FCA, otoritas malah membikin aturan short selling.  

BEI kini sedang berupaya menenangkan pasar dengan  merevisi FCA. Sejak pekan lalu, BEI meminta masukan ke stake holder. Harapannya, hasilnya bisa jadi masukan revisi aturan FCA itu. 

Suara sumbang langsung terdengar kalau revisi sekadar bisa meloloskan emiten tertentu keluar dari papan pemantauan khusus. Pendapat lain menyebut kalau aturan ini setengah hati, belum memuaskan pemain saham. 

Otoritas saham sejauh ini tak pernah gamblang menjelaskan secara tuntas tujuan atas aturan ini dibikin yakni melindungi investor. Tapi, mekanisme kerja perlindungan investor belum clear.

Dari kriteria 1 hingga 11 aturan FCA membutuhkan penjelasan agar mudah dipahami publik. Pun dengan kriteria pada nomor 10 dan 11 yang poin intinya kewenangan otoritas bursa melakukan suspend saham emiten.

Banyak petinggi perusahaan emiten kini sibuk membedah kemungkinan mereka masuk pemantauan khusus. Namun, mereka angkat tangan jika menyangkut poin 10 dan 11. Putusannya di tangan BEI dan Otoritas Jasa Keuangan. 

Di tengah hiruk pikuk tantangan global yang mengkhawatirkan emiten, mereka juga merasa tersandera dengan aturan domestik yang bikin tambah pening.

Bagikan

Berita Terbaru

Pebisnis Internet Bidik Pelanggan Baru dari Luar Jawa
| Sabtu, 21 September 2024 | 05:15 WIB

Pebisnis Internet Bidik Pelanggan Baru dari Luar Jawa

Pebisnis internet melihat peluang besar untuk membuka akses internet di luar Jawa.

Mayora Indah (MYOR) Bidik Kinerja Tumbuh 10%
| Sabtu, 21 September 2024 | 05:10 WIB

Mayora Indah (MYOR) Bidik Kinerja Tumbuh 10%

MYOR menargetkan penjualan sebesar Rp 34,28 triliun di akhir 2024.

Fintech Makin Mesra dengan Perbankan
| Sabtu, 21 September 2024 | 04:35 WIB

Fintech Makin Mesra dengan Perbankan

Hubungan perbankan dengan fintech peer to peer (P2P) lending makin mesra. 

Bola Panas BBM Beralih ke Prabowo
| Sabtu, 21 September 2024 | 04:10 WIB

Bola Panas BBM Beralih ke Prabowo

Pelaksanaan kebijakan pembatasan BBM ditunda dan dialihkan ke pemerintahan mendatang.

Lagi, Transaksi Jumbo Saham Amman Mineral (AMMN) di Pasar Negosiasi Rp 1,2 Triliun
| Jumat, 20 September 2024 | 19:36 WIB

Lagi, Transaksi Jumbo Saham Amman Mineral (AMMN) di Pasar Negosiasi Rp 1,2 Triliun

Harga transaksi saham AMMN di pasar negosiasi terjadi di harga Rp 9.833 dan Rp 10.302 per saham.

PTMP Boyong Master Print (PTMR) IPO di BEI , Duitnya Untuk Beli Perusahaan Afiliasi
| Jumat, 20 September 2024 | 11:05 WIB

PTMP Boyong Master Print (PTMR) IPO di BEI , Duitnya Untuk Beli Perusahaan Afiliasi

PTMR mengincar dana IPO hingga Rp 58,72 miliar.

Transaksi Penggunaan Mata Uang Lokal Naik 51%, Didominasi Transaksi dengan China
| Jumat, 20 September 2024 | 10:45 WIB

Transaksi Penggunaan Mata Uang Lokal Naik 51%, Didominasi Transaksi dengan China

Total transaksi LCT pada bulan Juli 2024 tercatat ekuivalen US$ 820,94 juta.

Harga Saham PTRO Melonjak Nyaris 200 Persen, Fundamentalnya Diproyeksi Makin Kinclong
| Jumat, 20 September 2024 | 10:30 WIB

Harga Saham PTRO Melonjak Nyaris 200 Persen, Fundamentalnya Diproyeksi Makin Kinclong

Analis merevisi naik proyeksi pertumbuhan CAGR PTRO dalam 10 tahun ke depan menjadi 7%. 

Saham Properti Kakap Sudah Melonjak Sebelum Ketok Palu Bunga Acuan, Layak Diburu?
| Jumat, 20 September 2024 | 08:45 WIB

Saham Properti Kakap Sudah Melonjak Sebelum Ketok Palu Bunga Acuan, Layak Diburu?

Pelaku pasar mesti mewaspadai risiko koreksi akibat profit taking.

Cermati Tren Deflasi & Bunga Obligasi
| Jumat, 20 September 2024 | 08:01 WIB

Cermati Tren Deflasi & Bunga Obligasi

DPR menyetujui RUU APBN 2025 untuk disahkan sebagai UU oleh Presiden

INDEKS BERITA

Terpopuler