Berita Opini

Bisnis dan HAM dalam Krisis Rusia-Ukraina

Oleh Nabhan Aiqani - Peneliti Bisnis dan Hak Asasi Manusia Setara Institute
Jumat, 08 April 2022 | 07:30 WIB
Bisnis dan HAM dalam Krisis Rusia-Ukraina

Reporter: Harian Kontan | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejak meletusnya konflik Rusia-Ukraina pada 24 Februari 2022, Yale School of Management mencatat lebih dari 600 perusahaan telah meninggalkan dan menghentikan operasi di Rusia, per 6 April 2022 (Yale, 2022).

Jumlah ini jauh meningkat ketimbang 28 Februari, hanya puluhan perusahaan meninggalkan Rusia. Beberapa nama besar muncul, ada Apple, Ikea, British Petroleum, begitu pun dengan Youtube, Meta (Facebook dan Instagram) dan Twitter yang menghentikan semua akses periklanan dan propaganda Kremlin.

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.

Sudah berlangganan? Masuk

Berlangganan

Berlangganan Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi, bisnis, dan investasi pilihan

Rp 20.000

Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000

Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Terbaru
IHSG
7.110,81
0.52%
36,99
LQ45
927,64
0.67%
6,18
USD/IDR
16.224
-0,34
EMAS
1.325.000
1,34%