Bisnis di Indonesia

Sabtu, 22 Februari 2025 | 08:00 WIB
Bisnis di Indonesia
[ILUSTRASI. TAJUK - Haris Hadinata]
Harris Hadinata | Redaktur Pelaksana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di media sosial, banyak warganet yang mengungkapkan saat ini keadaan Indonesia sedang tidak baik-baik saja. Kadangkala memang pernyataan-pernyataan di media sosial lebay. Tapi kali ini, sepertinya postingan-postingan di media sosial cukup tepat sasaran.

Beberapa waktu lalu, KONTAN menghadiri sebuah diskusi yang menghadirkan sejumlah CEO dan petinggi perusahaan di Indonesia. Dalam ajang diskusi tersebut, aura pesimisme terhadap kondisi ekonomi ke depan cukup terasa. Kendati memang, para CEO tersebut tetap menyatakan optimisme dalam pernyataan resminya.

Salah satu yang jadi perhatian para petinggi perusahaan tersebut adalah daya beli masyarakat yang masih lemah. Efek penurunan jutaan masyarakat dari semula berada di level kelas menengah jadi lalu turun kelas jadi kelas bawah diprediksi masih bakal mempengaruhi profitabilitas perusahaan tahun ini.

Kini, para pebisnis pun harus memutar otak agar bisnisnya bisa tetap tumbuh, kendati tipis. Atau setidaknya, pundi-pundi keuangannya tidak mengalami kemunduran.

"Sejak tahun lalu saya jadi sering banget berdoa," seloroh salah satu CEO yang hadir di sana.

Banyak juga pebisnis yang mengeluhkan kebijakan pemerintah. Kebijakan pemerintah baru dinilai membingungkan, sehingga para pebisnis juga sulit menyusun rencana bisnis jangka panjang.

Kegelisahan serupa bukan cuma dirasakan oleh para pebisnis dalam negeri, lo. Beberapa waktu lalu, KONTAN juga berkesempatan bertemu dengan sejumlah pengusaha dari India. Rata-rata, para pebisnis India ini berpendapat serupa.

Menurut mereka, Indonesia merupakan negara yang menarik untuk investasi. Banyak peluang yang ada di Indonesia. Tapi, kebijakan pemerintah dan birokrasi kerap menjadi hambatan ekspansi. Karena itu, mereka berhati-hati dalam melakukan ekspansi di Indonesia.

Jadi, meski Indonesia sudah lama berupaya memperbaiki aturan untuk menarik penanaman modal, kondisi iklim investasi di dalam negeri belum banyak berubah. Masih ada banyak hambatan birokrasi bagi pebisnis untuk berinvestasi.

Pekerjaan rumah pemerintah dalam pembenahan iklim investasi di dalam negeri masih banyak. Bukan cuma birokrasi bagi pebisnis yang harus dibenahi. Pemerintah juga perlu memperbaiki kualitas sumber daya tenaga pekerja di dalam negeri. Jangan sampai pemerintah malah terjebak dan berkutat dalam urusan efisiensi anggaran belaka

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Direksi Saratoga Investama Sedaya Tambah Kepemilikan, SRTG Ada di Awal Fase Uptrend
| Senin, 07 Juli 2025 | 17:47 WIB

Direksi Saratoga Investama Sedaya Tambah Kepemilikan, SRTG Ada di Awal Fase Uptrend

Penurunan harga SRTG tampaknya sejalan dengan kinerja investasinya di sejumlah perusahaan yang pada kuartal I-2025 turun 11,2% QoQ.

Yield Turun, Ongkos Utang Pemerintah Makin Murah
| Senin, 07 Juli 2025 | 14:56 WIB

Yield Turun, Ongkos Utang Pemerintah Makin Murah

Lelang SBN perdana di semester kedua 2025 ramai peminat. Pada lelang 1 Juli 2025, total permintaan yang masuk mencapai Rp 121,68 triliun.​

Main Saham Kian Mudah dengan Aplikasi Investasi
| Senin, 07 Juli 2025 | 14:27 WIB

Main Saham Kian Mudah dengan Aplikasi Investasi

Jalan aplikasi investasi saham menjaring investor baru, lancar, seiring jumlah investor yang terus meningkat.        

Laju Kredit Masih Belum Bisa Melejit
| Senin, 07 Juli 2025 | 14:08 WIB

Laju Kredit Masih Belum Bisa Melejit

Ketidakpastian ekonomi telah menahan hasrat pelaku usaha untuk mengajukan kredit di bank.                  

Profit 25,09% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Susut Lagi (7 Juli 2025)
| Senin, 07 Juli 2025 | 08:50 WIB

Profit 25,09% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Susut Lagi (7 Juli 2025)

Harga emas batangan Antam 24 karat hari ini 7 Juli 2025) di Logammulia.com tertera Rp 1.901.000 per gram.

Aturan Panas Bumi Sedang Direvisi, Bakal Ada Kepastian PJBL Hingga Harga Jual Listrik
| Senin, 07 Juli 2025 | 08:06 WIB

Aturan Panas Bumi Sedang Direvisi, Bakal Ada Kepastian PJBL Hingga Harga Jual Listrik

Proses revisi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 7 Tahun 2017 diharapkan bisa rampung pada September 2025.

JP Morgan Rajin Borong Saham GOTO di Awal Juli 2025, Harganya bisa Terus Rebound?
| Senin, 07 Juli 2025 | 07:24 WIB

JP Morgan Rajin Borong Saham GOTO di Awal Juli 2025, Harganya bisa Terus Rebound?

Selain JP Morgan, akumulasi saham GOTO di awal Juli 2025 juga dilakoni Credit Agricole Group dan State Street Corp..

Mengantisipasi Perubahan Penguasa Market Cap Bursa
| Senin, 07 Juli 2025 | 07:07 WIB

Mengantisipasi Perubahan Penguasa Market Cap Bursa

 Dominasi saham-saham perbankan di daftar 10 besar kapitalisasi pasar (market capitalization) mulai memudar.

IHSG Melemah pada Paruh Pertama 2025, di Semester II Ketidakpastian Masih Menghantui
| Senin, 07 Juli 2025 | 07:02 WIB

IHSG Melemah pada Paruh Pertama 2025, di Semester II Ketidakpastian Masih Menghantui

Perang dagang, tensi geopolitik, dan kondisi ekonomi domestik RI kurang mendukung pasar saham Indonesia. 

Kinerja Perbankan Digital Tampil Lebih Menarik
| Senin, 07 Juli 2025 | 06:30 WIB

Kinerja Perbankan Digital Tampil Lebih Menarik

Di saat bank-bank konvensional perlu memutar otak menjaga profitabilitas, bank digital justru lebih tenang dengan pertumbuhan laba tinggi. ​

INDEKS BERITA

Terpopuler