KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di media sosial, banyak warganet yang mengungkapkan saat ini keadaan Indonesia sedang tidak baik-baik saja. Kadangkala memang pernyataan-pernyataan di media sosial lebay. Tapi kali ini, sepertinya postingan-postingan di media sosial cukup tepat sasaran.
Beberapa waktu lalu, KONTAN menghadiri sebuah diskusi yang menghadirkan sejumlah CEO dan petinggi perusahaan di Indonesia. Dalam ajang diskusi tersebut, aura pesimisme terhadap kondisi ekonomi ke depan cukup terasa. Kendati memang, para CEO tersebut tetap menyatakan optimisme dalam pernyataan resminya.
Salah satu yang jadi perhatian para petinggi perusahaan tersebut adalah daya beli masyarakat yang masih lemah. Efek penurunan jutaan masyarakat dari semula berada di level kelas menengah jadi lalu turun kelas jadi kelas bawah diprediksi masih bakal mempengaruhi profitabilitas perusahaan tahun ini.
Kini, para pebisnis pun harus memutar otak agar bisnisnya bisa tetap tumbuh, kendati tipis. Atau setidaknya, pundi-pundi keuangannya tidak mengalami kemunduran.
"Sejak tahun lalu saya jadi sering banget berdoa," seloroh salah satu CEO yang hadir di sana.
Banyak juga pebisnis yang mengeluhkan kebijakan pemerintah. Kebijakan pemerintah baru dinilai membingungkan, sehingga para pebisnis juga sulit menyusun rencana bisnis jangka panjang.
Kegelisahan serupa bukan cuma dirasakan oleh para pebisnis dalam negeri, lo. Beberapa waktu lalu, KONTAN juga berkesempatan bertemu dengan sejumlah pengusaha dari India. Rata-rata, para pebisnis India ini berpendapat serupa.
Menurut mereka, Indonesia merupakan negara yang menarik untuk investasi. Banyak peluang yang ada di Indonesia. Tapi, kebijakan pemerintah dan birokrasi kerap menjadi hambatan ekspansi. Karena itu, mereka berhati-hati dalam melakukan ekspansi di Indonesia.
Jadi, meski Indonesia sudah lama berupaya memperbaiki aturan untuk menarik penanaman modal, kondisi iklim investasi di dalam negeri belum banyak berubah. Masih ada banyak hambatan birokrasi bagi pebisnis untuk berinvestasi.
Pekerjaan rumah pemerintah dalam pembenahan iklim investasi di dalam negeri masih banyak. Bukan cuma birokrasi bagi pebisnis yang harus dibenahi. Pemerintah juga perlu memperbaiki kualitas sumber daya tenaga pekerja di dalam negeri. Jangan sampai pemerintah malah terjebak dan berkutat dalam urusan efisiensi anggaran belaka