Bisnis Emiten Ritel Masih Tersendat

Jumat, 12 Juli 2019 | 09:10 WIB
Bisnis Emiten Ritel Masih Tersendat
[]
Reporter: Benedicta Prima | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Laju pertumbuhan bisnis di sektor ritel masih belum ciamik. Hal ini tercermin dari indeks penjualan riil periode Mei yang baru saja dirilis Bank Indonesia (BI).

Menurut hasil survei BI tersebut, indeks penjualan riil tumbuh 7,7% secara tahunan. Meski positif, namun kenaikan ini tak sebesar kenaikan yang terjadi di periode yang sama tahun sebelumnya. Di Mei tahun lalu, pertumbuhan penjualan riil mencapai 8,3%.

Kondisi ini mempengaruhi bisnis emiten ritel. Sekretaris Perusahaan PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) Helen Tanzil menyebut, memang ada penurunan penjualan.

Namun, ia menampik terjadi perlambatan, lantaran penjualan cuma turun tipis. "Indikasinya tidak ada perlambatan signifikan," ujar Helen pada KONTAN belum lama ini.

Helen mengaku belum bisa memaparkan detail penjualan ACES sampai pertengahan tahun. Ia menegaskan, ACES tengah menyusun laporan keuangan tengah tahun yang bakal dirilis akhir bulan ini.

Sekadar info, ACES menargetkan pertumbuhan penjualan 15% tahun ini. Dengan realisasi penjualan 2018 sebesar Rp 7,24 triliun, maka perusahaan ini mengejar penjualan senilai Rp 8,32 triliun.

ACES juga mematok target pertumbuhan same sales store growth (SSSG) sebesar 6%–7%. Perusahaan penjaja produk home appliances ini menargetkan penambahan 20-25 gerai baru tahun ini.

Di kuartal satu lalu, ACES mencetak penjualan Rp 1,88 triliun, naik 19% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara, SSSG mencapai 8,2%. Hingga akhir Juni, ACES telah membuka 10 gerai baru.

Efek tahun politik

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) juga merasakan penurunan penjualan. Berdasarkan data perusahaan, penjualan bersih RALS di kuartal pertama lalu hanya naik 1% jadi Rp 1,54 triliun.

Sementara, sejak awal tahun hingga Juni, penjualannya diperkirakan mencapai Rp 5,39 triliun. Angka ini hanya naik sekitar 4% dibanding realisasi penjualan di periode yang sama tahun sebelumnya, Rp 5,18 triliun.

BI sendiri memperkirakan indeks penjualan riil bulan Juni hanya tumbuh sekitar 2,2%. "Memang tidak bisa disamakan dengan kondisi tahun lalu. Apalagi kondisi politik di pemilu tahun ini relatif cukup berat dan membuat konsumen menahan belanja," jelas Alfred Nainggolan, Kepala Riset Koneksi Kapital.

Meski begitu, Alfred meyakini kinerja emiten ritel bakal kembali membaik mulai kuartal tiga ini. Tuntasnya proses pemilu dan terbukanya ekspektasi penurunan suku bunga BI akan menjadi katalis positif yang kuat bagi industri ritel.

Saat ini suku bunga BI berada di level 6%. Maklum saja, pada tahun lalu BI memang cukup agresif menaikkan suku bunga.

Alfred melihat ada dua emiten yang cukup prospektif di sektor ritel. Keduanya adalah RALS dan PT Matahari Department Store Tbk (LPPF). "LPPF lebih kepada faktor valuasi yang masih murah, dengan PER sekitar 16 kali, " jelas Alfred.

Bagikan

Berita Terbaru

IHSG Menguat 3,93% Sepanjang April 2025, Ini Saham-Saham Big Cap yang Naik Tinggi
| Rabu, 30 April 2025 | 18:45 WIB

IHSG Menguat 3,93% Sepanjang April 2025, Ini Saham-Saham Big Cap yang Naik Tinggi

Sepanjang April 2025, IHSG mencatat kenaikan 3,93%. Ada empat dari 20 saham dengan market cap terbesar yang menguat double digit bulan ini.

Harga Kopi Naik 90% Setahun, Ini 10 Negara Produsen Kopi Terbesar Dunia
| Rabu, 30 April 2025 | 17:03 WIB

Harga Kopi Naik 90% Setahun, Ini 10 Negara Produsen Kopi Terbesar Dunia

Harga kopi Arabika berjangka telah melonjak 90,95% dalam setahun terakhir menjadi US$ 4,01 per pon pada akhir April 2025.

Defisit Neraca Migas Belasan Tahun, Pemerintah Berencana Tambah Impor dari AS
| Rabu, 30 April 2025 | 14:49 WIB

Defisit Neraca Migas Belasan Tahun, Pemerintah Berencana Tambah Impor dari AS

Dari sektor energi, Indonesia berencana merelokasi impor minyak mentah, gas, LPG dari negara lain ke AS.

Kinerja Keuangan Melejit, Blackrock Hingga Dimensional Fund Berburu Saham BRMS
| Rabu, 30 April 2025 | 14:04 WIB

Kinerja Keuangan Melejit, Blackrock Hingga Dimensional Fund Berburu Saham BRMS

Sepanjang kuartal I-2025, BRMS membukukan lonjakan pendapatan hingga 212% dan laba bersih melejit 296%.​

10 Provinsi dengan Persentase Penduduk Miskin Terbesar
| Rabu, 30 April 2025 | 13:26 WIB

10 Provinsi dengan Persentase Penduduk Miskin Terbesar

Pada 2024, sekitar 60,3% penduduk Indonesia atau 171,9 juta orang hidup di bawah standar hidup layak untuk negara berpendapatan menengah atas. 

Harganya Terkoreksi Usai Diumumkan Masuk IDX30, Begini Rekomendasi dan Prospek BBTN
| Rabu, 30 April 2025 | 13:04 WIB

Harganya Terkoreksi Usai Diumumkan Masuk IDX30, Begini Rekomendasi dan Prospek BBTN

PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) bakal menggeser Bank Jago(ARTO) menjadi konstituen IDX30 untuk periode 2 Mei 2025 - 31 Juli 2025.

Ditopang Net Buy Asing, IHSG Mengungguli Beberapa Indeks Saham ASEAN
| Rabu, 30 April 2025 | 09:50 WIB

Ditopang Net Buy Asing, IHSG Mengungguli Beberapa Indeks Saham ASEAN

Secara year to date (ytd) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih mengalami koreksi sebesar -4,67%. 

Grup Djarum Kembali Borong Saham TOWR, Kali Ini Sebanyak 1 Miliar Saham di Harga 525
| Rabu, 30 April 2025 | 09:04 WIB

Grup Djarum Kembali Borong Saham TOWR, Kali Ini Sebanyak 1 Miliar Saham di Harga 525

Bisnis fiber optik bakal menjadi pendorong kinerja PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) di tahun 2025.

Laju Inflasi Tahunan April Diramal Melonjak
| Rabu, 30 April 2025 | 08:45 WIB

Laju Inflasi Tahunan April Diramal Melonjak

Setelah bergerak ke batas bawah target sasaran tahun ini, laju inflasi April diperkirakan kembali ke kisaran 2% secara tahunan

ESG AKRA: Upayakan Energi Lebih Bersih Di Tengah Ekspansi
| Rabu, 30 April 2025 | 08:34 WIB

ESG AKRA: Upayakan Energi Lebih Bersih Di Tengah Ekspansi

Upaya PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) menangkap peluang bisnis lewat ekspansi mengakibatkan kenaikan emisi gas rumah kaca.

INDEKS BERITA

Terpopuler