Bisnis Online Terus Berkembang, Satria Antaran (SAPX) Ikut diuntungkan

Selasa, 19 Februari 2019 | 08:06 WIB
Bisnis Online Terus Berkembang, Satria Antaran (SAPX) Ikut diuntungkan
[]
Reporter: Nur Pehatul Janna | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Manajemen PT Satria Antaran Prima Tbk (SAPX) optimistis menjalani bisnis pada tahun ini. Perusahaan jasa pengiriman ini membidik pendapatan 2019 senilai Rp 344,47 miliar, tumbuh 55% dibandingkan realisasi pendapatan 2018.

Direktur Utama PT Satria Antaran Prima Tbk, Budiyanto Darmastono, mengatakan pihaknya meyakini laju bisnis tahun ini akan moncer mengingat sektor e-commerce yang menjadi tulang punggung jasa kurir diprediksikan masih terus bertumbuh.

"Kemitraan dengan e-commerce masih banyak belum terkoneksi dan tahun ini rencananya kami mulai menjalin kerjasama dengan beberapa e-commerce besar. Oleh karena itu, kami optimistis terhadap prospek bisnis tahun ini," ujar dia kepada KONTAN, usai pelaksanaan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) PT Satria Antaran Prima, Senin (18/2).

Sepanjang tahun lalu, kontribusi e-commerce mencapai 40% terhadap total pendapatan Satria Antaran. Tahun ini, kontribusinya diharapkan tumbuh menjadi 60% terhadap total pendapatan. Jadi, sumbangsih segmen e-commerce lebih tinggi dibandingkan kontribusi segmen korporasi.

Dengan demikian, pendapatan emiten ini terdongkrak 55% dibandingkan realisasi pendapatan tahun lalu yang hampir mencapai target, yakni Rp 250 miliar. "Target tahun 2018 mencapai Rp 250 miliar dan realisasinya hampir mencapai target atau tumbuh 50% dari pendapatan tahun 2017," ujar Budiyanto.

Mengacu pada pendapatan Satria Antaran Prima pada 2017 yang sebesar Rp 148,16 miliar, maka pendapatan mereka di sepanjang 2018 mencapai Rp 222,24 miliar.

Demi mengerek pendapatan, manajemen Satria Antaran Prima juga gencar menggelar ekspansi dengan memperbanyak outlet hingga mencapai 1.000 outlet pada tahun ini.

Soal kebutuhan dan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) pada tahun ini, Budiyanto enggan menjawab secara mendetail. Dia hanya menyebutkan nilai belanja modal 2019 tak terlalu besar karena akan digunakan untuk pengembangan bisnis internal. "Nilai belanjanya kecil, karena hanya untuk pengembangan di internal. Sedangkan untuk menambah gerai, dananya bukan dari kas perusahaan, tapi dari mitra karena sistemnya memang franchise," ujar dia.

Dalam RUPSLB kemarin, SAPX melakukan penyegaran di jajaran manajemen. Agenda RUPSLB kemarin hanya satu, yakni pergantian jajaran dewan pengurus perusahaan. "Rapat hari ini (kemarin) menyetujui pengunduran diri Untung Santoso sebagai Direktur dan mengangkat Edwin Widiantoro sebagai Direktur baru," ujar Budiyanto.

Masa jabatan Edwin Widiantoro mulai efektif setelah RUPSLB berakhir.

Bagikan

Berita Terbaru

Inflasi Juni Capai 0,19%, Dipicu Harga Beras
| Rabu, 02 Juli 2025 | 09:20 WIB

Inflasi Juni Capai 0,19%, Dipicu Harga Beras

Secara tahunan, inflasi tercatat sebesar 1,87%, naik dibanding bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 1,6%

Aset Negara per Akhir 2024 Rp 13.600 Triliun
| Rabu, 02 Juli 2025 | 09:03 WIB

Aset Negara per Akhir 2024 Rp 13.600 Triliun

Aset negara mencapai Rp 13.692,4 triliun per 31 Desember 2024, naik dibanding 2023 yang sebesar Rp 13.072,8 triliun

Profit 28,44% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Melompat Lagi (2 Juli 2025)
| Rabu, 02 Juli 2025 | 08:30 WIB

Profit 28,44% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Melompat Lagi (2 Juli 2025)

Harga emas Antam hari ini (2 Juli 2025) Rp 1.913.000 per gram. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 28,44% jika menjual hari ini.

Surplus Dagang Naik Pasca Perang Mereda
| Rabu, 02 Juli 2025 | 08:08 WIB

Surplus Dagang Naik Pasca Perang Mereda

Neraca perdagangan Indonesia pada bulan Mei 2025 mencatatkan surplus sebesar US$ 4,3 miliar, jauh lebih besar dari bulan sebelumnya

Defisit Anggaran 2025 Melebar dari Target
| Rabu, 02 Juli 2025 | 07:47 WIB

Defisit Anggaran 2025 Melebar dari Target

Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, jika tidak dilakukan efisiensi anggaran, defisit bisa lebih lebar lagi

Sektor Manufaktur Kian Loyo, Laju Ekonomi Masih Lesu
| Rabu, 02 Juli 2025 | 07:35 WIB

Sektor Manufaktur Kian Loyo, Laju Ekonomi Masih Lesu

PMI Manufaktur Indonesia pada bulan Juni merupakan terendah sejak April 2025 dan sejak Agustus 2021 lalu

Manufaktur Lesu, IHSG Jeblok di Awal Semester II, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
| Rabu, 02 Juli 2025 | 06:41 WIB

Manufaktur Lesu, IHSG Jeblok di Awal Semester II, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Level ini di bawah ekspektasi dan menunjukkan  PMI Indonesia di zona kontraksi selama tiga bulan terakhir. Ada kekhawatiran, permintaan menurun

Nilai Tukar Rupiah Terangkat Data Ekonomi
| Rabu, 02 Juli 2025 | 06:30 WIB

Nilai Tukar Rupiah Terangkat Data Ekonomi

Penguatan rupiah didukung sentimen risk-on yang menguat, didukung oleh data manufaktur China yang kembali ke level ekspansi.

Geopolitik Memanas, Harga Komoditas Energi Berfluktuasi
| Rabu, 02 Juli 2025 | 06:15 WIB

Geopolitik Memanas, Harga Komoditas Energi Berfluktuasi

Berdasarkan data Bloomberg, harga minyak WTI telah meningkat 9,9% dalam sebulan terakhir ke level US$ 65,71 per barel pada Selasa (1/7)

Anak Berbakti
| Rabu, 02 Juli 2025 | 06:10 WIB

Anak Berbakti

Jika menyangkut perusahaan publik, maka ada kepentingan investor individu sebagai pemegang saham yang juga harus diperhatikan.

INDEKS BERITA

Terpopuler