BKF Sebut Realisasi Insentif Pajak Rendah, Tanda Ekonomi Pulih

Sabtu, 14 Mei 2022 | 07:58 WIB
BKF Sebut Realisasi Insentif Pajak Rendah, Tanda Ekonomi Pulih
[ILUSTRASI. Insentif Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM) menjadi salah satu faktor penunjang dalam pembiayaan untuk membeli kendaraan baru maupun bekas dan membantu pergerakan industri otomotif./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/16/02/2022.]
Reporter: Bidara Pink | Editor: Adinda Ade Mustami

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Realisasi insentif pajak hingga akhir April lalu, masih rendah. Namun, menurut Kementerian Keuangan (Kemkeu), ini menjadi pertanda baik. 
Kemkeu mencatat, realisasi pemanfaatan insentif perpajakan dalam Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) hingga April 2022 baru Rp 500 miliar.

Meski begitu, Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemkeu Febrio Kacaribu menyebutkan, realisasi penyaluran insentif perpajakan yang tak terlalu besar tersebut justru menjadi tanda ekonomi mulai pulih. "Artinya, memang sektor-sektor (usaha) kemudian banyak yang pulih. Bila sektor tersebut pulih, maka biasanya pemanfaatan insentif berkurang," kata dia, Jumat (13/9).

Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.
Sudah Berlangganan? Masuk
Berlangganan dengan Google
Gratis uji coba 7 hari pertama dan gunakan akun Google sebagai metode pembayaran.
Business Insight
Artikel pilihan editor Kontan yang menyajikan analisis mendalam, didukung data dan investigasi.
Kontan Digital Premium Access
Paket bundling Kontan berisi Business Insight, e-paper harian dan tabloid serta arsip e-paper selama 30 hari.
Masuk untuk Melanjutkan Proses Berlangganan
Bagikan

Berita Terbaru

Realisasi Penghapusan Utang UMKM Masih Minim
| Kamis, 06 November 2025 | 06:00 WIB

Realisasi Penghapusan Utang UMKM Masih Minim

Dari target pemutihan utang UMKM yang ada 1 juta lebih debitur, yang baru dihapus buku utangnya baru 67.000 UMKM.

Penjualan BBM dan Lahan Lesu Bikin Kinerja AKR Corpindo Tbk (AKRA) tertekan
| Kamis, 06 November 2025 | 06:00 WIB

Penjualan BBM dan Lahan Lesu Bikin Kinerja AKR Corpindo Tbk (AKRA) tertekan

PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) mencatat kinerja kuartal III 2025 yang lesu seiring kinerja operasional yang melemah 

Investasi Saham Blue Chip Anjlok, SRTG Bukukan Rugi
| Kamis, 06 November 2025 | 05:43 WIB

Investasi Saham Blue Chip Anjlok, SRTG Bukukan Rugi

PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) mencatatkan kerugian neto atas investasi pada saham dan efek lainnya sebesar Rp 4,3 triliun.

Program Bagi-Bagi Bantuan Pemerintah Untuk Pemberdayaan Masyarakat
| Kamis, 06 November 2025 | 05:25 WIB

Program Bagi-Bagi Bantuan Pemerintah Untuk Pemberdayaan Masyarakat

Pemerintah ingin mengatasi problem kemiskinan ekstrem lewat rencana pemberian beberapa program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat.

Kinerja Emiten Menara Masih Stagnan
| Kamis, 06 November 2025 | 05:25 WIB

Kinerja Emiten Menara Masih Stagnan

Konsolidasi para operator telekomunikasi memengaruhi kinerja emiten menara telekomunikasi di kuartal ketiga 2025

Dua Luka Lama Membebani Portofolio TLKM
| Kamis, 06 November 2025 | 05:22 WIB

Dua Luka Lama Membebani Portofolio TLKM

Kasus pailitnya TELE menambah daftar buruknya pengelolaan PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) di masa lalu

Ciputra Development (CTRA) Berharap Bisa Meraih Prapenjualan Rp 10 Triliun
| Kamis, 06 November 2025 | 05:20 WIB

Ciputra Development (CTRA) Berharap Bisa Meraih Prapenjualan Rp 10 Triliun

Manajemen CTRA mengakui penjualan properti pada tahun ini belum sekuat periode sebelumnya seiring kondisi pasar yang masih berhati-hati.

Jatah Preman Bikin Gubernur Riau Terciduk KPK
| Kamis, 06 November 2025 | 05:15 WIB

Jatah Preman Bikin Gubernur Riau Terciduk KPK

OTT Gubernur Riau oleh KPK terkait permintaan fee yang biasa disebut jatah preman saat menggelembungkan anggaran. 

Parlemen Menilai BPKH Belum Optimal Mengelola Dana Haji
| Kamis, 06 November 2025 | 05:05 WIB

Parlemen Menilai BPKH Belum Optimal Mengelola Dana Haji

Parlemen tengah membahas revisi Undang-Undang Nomor 34 tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Haji.

Ekonomi Rentan, Asuransi Umum Hindari Bisnis Berisiko Tinggi
| Kamis, 06 November 2025 | 04:50 WIB

Ekonomi Rentan, Asuransi Umum Hindari Bisnis Berisiko Tinggi

Meski kenaikan premi terbilang tak terlalu tinggi, namun pelaku industri berhasil menekan rasio klaim menjadi 36% dari 44,2% di akhir tahun 2024.

INDEKS BERITA

Terpopuler