BKPM vs IMF

Selasa, 25 Oktober 2022 | 08:00 WIB
BKPM vs IMF
[]
Reporter: Anastasia Lilin Y | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan aliran investasi asing langsung atau foreign direct investment (FDI) ke Indonesia pada kuartal III 2022, tertinggi sepanjang sejarah menurut Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Namun di sisi lain, Dana Moneter Internasional (IMF) memperingatkan jika situasi terburuk ekonomi belum datang.

Senin (24/10), Kementerian Investasi melaporkan realisasi investasi triwulan ketiga tahun ini  mencapai Rp 307,8 triliun atau naik 1,9% quarter on quarter (qoq).

Penanaman modal dalam negeri(PMDN) menyumbang Rp 138,9 triliun atau tumbuh 22,5% year on year (yoy). Sementara penanaman modal asing (PMA) atawa FDI yang mencapai Rp 168,9 triliun, terhitung naik sebesar 63,6% secara tahunan.

Pada hari yang sama, IMF merilis laporan World Economic Outlook terbaru. Proyeksi IMF atas sejumlah indikator ekonomi Indonesia relatif moderat jika dibandingkan dengan negara ASEAN lain.

Produk domestik bruto (PDB) Indonesia diperkirakan naik dari 3,7% tahun 2021 menjadi 5,3% tahun 2022 dan 5,0% tahun 2023. Lalu tingkat pengangguran turun dari 6,5% tahun 2021 menjadi 5,5% tahun 2022 dan 5,3% tahun 2023. Consumer price index (CPI) diproyeksi naik dari 1,6% tahun 2021 menjadi 4,6 tahun 2022 dan 5,5% tahun 2023. 

Namun secara umum, IMF meramal pertumbuhan ekonomi global melambat dari 6,0% pada tahun 2021 menjadi 3,2% pada 2022 dan 2,7% pada 2023. Proyeksi itu merupakan profil pertumbuhan terlemah sejak 2001 kecuali krisis keuangan global dan fase akut pandemi Covid-19.

Proyeksi pertumbuhan global terbaru IMF untuk depan, tercatat 0,2 poin persentase lebih rendah ketimbang proyeksi Juli. IMG juga menyematkan probabilitas 25% atas proyeksi pertumbuhan ekonomi 2023, untuk bisa jatuh di bawah 2%. 

Inflasi global diperkirakan akan meningkat dari 4,7% pada tahun 2021 menjadi 8,8% pada tahun 2022. Menyusul tahun depan, inflasi turun menjadi 6,5% pada tahun 2023 dan 4,1% pada tahun 2024.

Menurut IMF, lebih dari sepertiga ekonomi global akan berkontraksi tahun ini atau tahun depan. Tiga ekonomi terbesar yaitu Amerika Serikat, Uni Eropa dan China bakal terus mogok.

Alhasil, tahun 2023 akan terasa seperti resesi bagi banyak orang. "The worst is yet to come," tulis IMF dalam laporan. 

Situasi ekonomi global bisa bersifat sistemik sehingga menulari ekonomi-ekonomi lain yang terlihat sehat sekalipun. Oleh karena itu, bersiaplah Indonesia! 

Bagikan

Berita Terbaru

Peluang Bisnis Benih Sawit, Binasawit Makmur Jaga Kualitas & Distribusi
| Jumat, 21 November 2025 | 08:52 WIB

Peluang Bisnis Benih Sawit, Binasawit Makmur Jaga Kualitas & Distribusi

Anak usaha SGRO, BSM, menargetkan pasar benih sawit dengan DxP Sriwijaya. Antisipasi kenaikan permintaan, jaga kualitas & pasokan. 

Benahi Kinerja Keuangan, Timah (TINS) Genjot Produksi dan Penjualan
| Jumat, 21 November 2025 | 08:35 WIB

Benahi Kinerja Keuangan, Timah (TINS) Genjot Produksi dan Penjualan

PT Timah Tbk (TINS) optimistis dapat memperbaiki kinerja operasional dan keuangannya sampai akhir 2025. 

Berakhirnya Kisah Keluarga Sampoerna di Lantai Bursa
| Jumat, 21 November 2025 | 08:30 WIB

Berakhirnya Kisah Keluarga Sampoerna di Lantai Bursa

Langkah Grup Sampoerna melepas PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO), meninggalkan catatan sejarah dalam dunia pasar modal di dalam negeri. ​

Outflow Masih Jadi Penyebab Defisit NPI
| Jumat, 21 November 2025 | 08:29 WIB

Outflow Masih Jadi Penyebab Defisit NPI

NPI kuartal III-2025 mengalami defisit US$ 6,4 miliar, sedikit di bawah kuartal sebelumnya yang defisit sebesar US$ 6,7 miliar

Timbang-Timbang Kenaikan Gaji ASN Tahun Depan
| Jumat, 21 November 2025 | 08:23 WIB

Timbang-Timbang Kenaikan Gaji ASN Tahun Depan

Kemkeu telah menerima surat dari Menteri PANRB terkait pertimbangan kenaikan gaji ASN di 2026       

Tambah Penempatan Dana SAL Rp 76 T Dorong Transmisi Kredit
| Jumat, 21 November 2025 | 08:09 WIB

Tambah Penempatan Dana SAL Rp 76 T Dorong Transmisi Kredit

Tambahan penempatan dana ini lanjutan dari penempatan dana pemerintah senilai Rp 200 triliun akhir Oktober lalu​

Waspada IHSG Jumat (21/11) Bisa Berbalik Arah
| Jumat, 21 November 2025 | 07:56 WIB

Waspada IHSG Jumat (21/11) Bisa Berbalik Arah

Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di akhir pekan ini rawan koreksi dengan support 8.399 dan resistance 8.442. 

Shortfall Pajak Tahun Ini, Bisa Sentuh Rp 300 Triliun
| Jumat, 21 November 2025 | 07:54 WIB

Shortfall Pajak Tahun Ini, Bisa Sentuh Rp 300 Triliun

Dalam dua bulan, pemerintah harus mengumpulkan penerimaan pajak Rp 730,27 triliun lagi untuk mencapai target dalam APBN

Caplok Sampoerna Agro (SGRO), Posco International Rogoh Kocek Rp 9,4 Triliun
| Jumat, 21 November 2025 | 07:47 WIB

Caplok Sampoerna Agro (SGRO), Posco International Rogoh Kocek Rp 9,4 Triliun

Grup Sampoerna melepas seluruh kepemilikannya di PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) 1,19 juta saham atau setara 65,72% kepada Posco International.​

Mengelola Bencana
| Jumat, 21 November 2025 | 07:45 WIB

Mengelola Bencana

Bencana alam kerap mengintai. Setidaknya tiga bencana alam terjadi dalam sepekan terakhir, salah satunya erupsi Gunung Semeru..

INDEKS BERITA

Terpopuler