Blok Anambas dan Selat Panjang Punya Pemenang

Rabu, 08 Mei 2019 | 09:24 WIB
Blok Anambas dan Selat Panjang Punya Pemenang
[]
Reporter: Filemon Agung | Editor: Yuwono Triatmodjo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lelang lima Wilayah Kerja (WK) minyak dan gas bumi (migas) atau blok migas tahap pertama di tahun 2019 masih menyisakan tiga blok migas. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) kemarin hanya menetapkan dua pemenang lelang blok migas itu.

Pemerintah memutuskan lelang Blok Anambas dimenangkan oleh Kufpec Regional Ventures (Indonesia) Ltd. Blok Selat Panjang dimenangkan oleh Konsorsium Sonoro Energy Ltd dengan PT Menara Global Energi.

Sementara tiga Blok Migas yang belum memiliki pemenang, antara lain Blok West Ganal, Blok West Kaimana, dan Blok West Kampar.

Wakil Menteri ESDM, Arcandra Tahar beralasan, tiga blok belum diputuskan pemenangnya lantaran sejumlah perusahaan yang mengikuti lelang belum memenuhi persyaratan untuk dinyatakan sebagai pemenang. "Kami akan melakukan tender ulang untuk memastikan beberapa hal agar lebih jelas," ujarnya ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Selasa (7/5).

Dalam proses lelang, Kementerian ESDM perlu memastikan sejumlah hal, khususnya berkenaan dengan poin-poin proposal yang diajukan oleh perusahaan peserta lelang. Namun sayangnya, Arcandra enggan merinci poin-poin mana saja yang dirasa masih kurang jelas. "Kami ingin mendapatkan informasi lebih tentang komitmen kepastian," klaimnya.

Asal tahu saja, dalam catatan Kementerian ESDM, Blok West Kaimana memang tidak ada peminat sama sekali, sementara West Kampar terdapat dua peminat, yakni Starborn Energy Bontang Pte.Ltd. dan Nusa Development Sdn.Bhd.

Sementara untuk Blok West Ganal dengan peserta lelang oleh Konsorsium PT Pertamina (Persero) ENI Indonesia Limited bersaing dengan Neptune Energy Muara Bakau BV. Tidak ada pemenang. Mereka tidak penuhi syarat. Makanya akan dilelang ulang besok (Rabu 8/5), tandas Arcandra.

Sementara itu, dari dua blok migas yang memiliki pemenang, Kementerian ESDM mengantongi dana Komitmen Kerja Pasti (KKP) senilai US$ 109,2 juta dan bonus tandatangan atau signature bonus senilai US$ 7,5 juta.

Dengan rincian, Kufpec Regional Ventures di Blok Anambas dengan komitmen investasi sebesar US$ 35,2 juta dan signature bonus sebesar US$ 2,5 juta. Sementara Konsorsium Sonoro Energy Ltd - PT Menara Global Energi di WK Selat Panjang dengan komitmen investasi sebesar US$ 74 juta dan signature bonus sebesar US$ 5 juta.

Deputi Bidang Perencanaan SKK Migas, Arizon Jaffee Suardin yakin, lelang blok migas di tahun ini berpeluang tumbuh. Sebab, sekarang ini pemerintah menyiapkan Indonesia Oil and Gas Institute (IOGI) yang berperan menaikkan produksi. "Juga mengoptimalkan biaya dan meningkatkan cadangan," terangnya.

Lagi pula, kata Jafee, komitmen eksplorasi kepada peserta lelang masih besar. Itu lantaran, blok migas yang diminati seperti Blok West Ganal memiliki potensi produksi migas yang besar "Tidak ingat persis angkanya, tapi memang potensinya sangat besar," tandasnya.

Pertanyakan hasil lelang

Salah satu peserta lelang blok migas, yakni Neptune Energy Muara Bakau BV dinyatakan tidak memenuhi syarat untuk memenangi lelang wilayah Blok West Ganal.

Managing Director Neptune Energy Muara Bakau, Eko Lumadyo mengaku mempertanyakan alasan tidak adanya pemenang dalam Blok West Ganal yang diikuti oleh perusahaannya itu. Apalagi, dalam lelang ini, Neptune Energy bersaing dengan konsorsium PT Pertamina (Persero) dan ENI Indonesia Ltd.

Sebaliknya, Country Manager Kuwait Foreign Petroleum Exploration Co. (Kufpec Regional Ventures), Abdulaziz Al-Mousawi bilang, pihaknya gembira atas hasil yang dicapai, terlebih melihat timeline proses lelang yang dianggap terlalu pendek. "Tidak ada target khusus untuk blok eksplorasi namun untuk Anambas, (karena) dekat dengan blok kami yang lain," ungkapnya.

Abdulaziz menambahkan, perusahaan tertarik dengan skema gross split yang diterapkan. Soalnya, skema ini mempengaruhi proses persetujuan yang lebih cepat dalam proses tender, khususnya terkait keekonomian.

Bagikan

Berita Terbaru

Investor Asing Tertarik Masuk, Harga Saham DADA Naik di Tengah Aksi Jual Pengendali
| Selasa, 26 Agustus 2025 | 20:28 WIB

Investor Asing Tertarik Masuk, Harga Saham DADA Naik di Tengah Aksi Jual Pengendali

Sejak April hingga pertengahan Agustus 2025, PT Karya Permata Inovasi Indonesia terus-menerus menjual saham DADA.

PIK 2 Bakal Private Placement Rp 300 Miliar, Harga Saham PANI Malah Terkoreksi
| Selasa, 26 Agustus 2025 | 19:58 WIB

PIK 2 Bakal Private Placement Rp 300 Miliar, Harga Saham PANI Malah Terkoreksi

Marketing sales PANI bakal turun 42% YoY menjadi Rp 3,5 triliun akibat siklus perlambatan di pasar properti.

Danantara Dikabarkan bakal Menerbitkan Patriot Bond Senilai Rp 50 Triliun
| Selasa, 26 Agustus 2025 | 12:24 WIB

Danantara Dikabarkan bakal Menerbitkan Patriot Bond Senilai Rp 50 Triliun

Kabar mengenai Patriot Bond Danantara pertama kali terungkap lewat akun instagram pribadi Tantowi Yahya (@tantowiyahyaofficial) tanggal 23 Agustus

Membedah Katalis yang bisa Mendongkrak Kinerja Keuangan & Saham Vale Indonesia (INCO)
| Selasa, 26 Agustus 2025 | 10:47 WIB

Membedah Katalis yang bisa Mendongkrak Kinerja Keuangan & Saham Vale Indonesia (INCO)

Penjualan nikel saprolit akan memberikan tambahan pendapatan potensial sekitar US$ 56 juta di paruh kedua 2025.

Memantau Geliat Industri Bank Kustodian di Tahun 2025
| Selasa, 26 Agustus 2025 | 10:41 WIB

Memantau Geliat Industri Bank Kustodian di Tahun 2025

Industri bank kustodian di Indonesia dapat belajar dari negara yang lebih maju seperti India dan Vietnam. 

Saham TLKM Tetap di Atas 3.000 di Tengah Jual-Beli oleh JP Morgan & Credit Agricole
| Selasa, 26 Agustus 2025 | 08:43 WIB

Saham TLKM Tetap di Atas 3.000 di Tengah Jual-Beli oleh JP Morgan & Credit Agricole

Berdasar rata-rata target harga berdasarkan konsensus analis, potensi kenaikan harga saham TLKM sudah terbatas.

Valuasi Harga Saham HEAL Kian Premium Sejak Masuknya Grup Djarum, Masih Layak Beli?
| Selasa, 26 Agustus 2025 | 08:12 WIB

Valuasi Harga Saham HEAL Kian Premium Sejak Masuknya Grup Djarum, Masih Layak Beli?

Masuknya Grup Djarum membuka peluang bagi RS Hermina (HEAL) untuk menggarap ratusan ribu karyawan yang berada di bawah konglomerasi tersebut.

Anggaran BA BUN Bengkak, Rawan Jadi Pos Gelap
| Selasa, 26 Agustus 2025 | 07:54 WIB

Anggaran BA BUN Bengkak, Rawan Jadi Pos Gelap

Anggaran tahun depan dipatok Rp 525 triliun, naik signifikan 46,65% dibanding 2025 yang sebesar Rp 358 triliun.

Harga Saham EMTK Mengangkasa, Vanguard Group tak Mau Ketinggalan Kesempatan Jualan
| Selasa, 26 Agustus 2025 | 07:42 WIB

Harga Saham EMTK Mengangkasa, Vanguard Group tak Mau Ketinggalan Kesempatan Jualan

Sepanjang Agustus 2025 berjalan, investor asing institusi lebih banyak menjual saham EMTK ketimbang akumulasi.

Belanja Perpajakan Tak Ungkit Industri Pengolahan
| Selasa, 26 Agustus 2025 | 07:30 WIB

Belanja Perpajakan Tak Ungkit Industri Pengolahan

Meski belanja perpajakan digelontorkan, kinerja industri pengolahan justru semakin menunjukkan tanda-tanda kelesuan. 

INDEKS BERITA

Terpopuler