BOJ Tidak Berniat Memperlebar Batas Pergerakan Bunga Jangka Panjang

Selasa, 10 Mei 2022 | 15:49 WIB
BOJ Tidak Berniat Memperlebar Batas Pergerakan Bunga Jangka Panjang
[ILUSTRASI. FILE PHOTO: Ilustrasi uang kertas yen Jepang, 22 Juni 2017. REUTERS/Thomas White/Illustration/File Photo.]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Bank of Japan tidak berencana membiarkan suku bunga jangka panjang bergerak dalam kisaran yang lebih luas di sekitar target 0%, demikian peryataan seorang eksekutif otoritas moneter Jepang itu. Langkah itu untuk membendung penurunan tajam dalam yen, sambil menambahkan langkah seperti itu sama saja dengan kenaikan suku bunga.

BOJ saat ini menawarkan untuk membeli obligasi pemerintah Jepang (JGB) 10-tahun dalam jumlah tidak terbatas untuk mempertahankan batas 0,25% implisit yang ditetapkan di sekitar target suku bunga 0%. Posisi otoritas moneter yang dovish merupakan bagian dari upaya menggeliatkan kembali roda ekonomi.

Namun penurunan yen yang tajam karena kenaikan bunga valuta lain, mendorong spekulasi pasar bahwa BOJ dapat memperluas kisaran 50 basis poin. Dan, BOJ disebut-sebut akan mentolerir kenaikan lebih lanjut dalam suku bunga jangka panjang.

"Kami tidak memiliki rencana untuk memperluas band," kata Direktur Eksekutif BOJ Shinichi Uchida kepada parlemen. "Melakukan hal itu sama saja dengan kenaikan suku bunga" dan karena itu tidak diinginkan bagi perekonomian, tambahnya.

Baca Juga: Naik 18 Tahun Berturut-Turut, Utang Jangka Panjang Jepang Lampaui 1 Kuadriliun Yen

Pernyataan tersebut menggarisbawahi tekad BOJ untuk mempertahankan program stimulus besar-besaran dan mempertahankan suku bunga ultra-longgar, sikap yang selanjutnya dapat melemahkan yen.

Nilai tukar yen terhadap dolar mencapai level terendah barunya selama 20 tahun terakhir di 131,34 pada Senin, sebelum pulih ke sekitar 130,10 pada hari Selasa. Kebijakan BOJ bertentangan dengan kecenderungan global yaitu pengetatan moneter. Bank-bank sentral di Amerika Serikat, Inggris dan Australia menaikkan suku bunga di pekan lalu.

Namun, Uchida mengatakan pergerakan tajam baru-baru ini dalam yen tidak diinginkan, pandangan yang digaungkan oleh Menteri Keuangan Shunichi Suzuki.

"Stabilitas adalah penting dan pergerakan cepat seperti yang terlihat baru-baru ini tidak diinginkan," Suzuki mengatakan pada briefing pada hari Selasa, mengulangi peringatan lisan baru-baru ini untuk menjaga penurunan tajam yen.

Baca Juga: Triwulan I 2022, Ekspor Indonesia ke Swiss Melonjak Tajam

Dia mengatakan Jepang akan berkomunikasi erat dengan Amerika Serikat dan negara-negara Kelompok Tujuh (G7) lainnya dalam tindakan apa pun yang diambil dalam menanggapi pelemahan yen yang cepat.

Dia menolak berkomentar, ketika ditanya di parlemen apakah Jepang bisa melakukan intervensi di pasar mata uang untuk membendung penurunan yen.

Negara-negara G7 telah sepakat bahwa nilai tukar harus ditentukan oleh pasar, bahwa pergerakan yang tidak teratur dapat merugikan ekonomi, dan bahwa negara-negara akan berkonsultasi tentang tindakan apa pun yang mereka ambil di pasar mata uang.

Setelah disambut untuk mendorong ekspor, yen yang lemah telah muncul sebagai sumber kekhawatiran bagi pembuat kebijakan Jepang karena telah meningkatkan biaya impor untuk bahan bakar dan bahan baku.

Namun, meskipun ada keluhan dari anggota parlemen, Gubernur BOJ Haruhiko Kuroda telah menekankan pelemahan yen bermanfaat bagi perekonomian dan tidak akan memicu kenaikan suku bunga.

Bagikan

Berita Terbaru

TFAS Perkuat Ekosistem UMKM dan Efisiensi Digital
| Jumat, 17 Oktober 2025 | 14:00 WIB

TFAS Perkuat Ekosistem UMKM dan Efisiensi Digital

Berbekal pengalaman panjang pengelolaan titik layanan dan kolaborasi UMKM, TFAS siap membangun kemitraan strategis baru.

Kucuran Pembiayaan Himbara ke Program KDMP Belum Mulai
| Jumat, 17 Oktober 2025 | 09:13 WIB

Kucuran Pembiayaan Himbara ke Program KDMP Belum Mulai

Pemerintah telah meneken Surat Keputusan Bersama (SKB) percepatan pembangunan gerai dan gudang Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) 

Dana Pensiun Lokal Mulai Menandah Saham Bank
| Jumat, 17 Oktober 2025 | 09:03 WIB

Dana Pensiun Lokal Mulai Menandah Saham Bank

Penurunan saham bank tampak teredam karena institusi-institusi lokal mulai menadah saham yang sudah tergolong murah.​

Bidik Rights Issue Rp 3,2 Triliun, Kendali Konglomerat China di PACK Makin Dominan
| Jumat, 17 Oktober 2025 | 09:00 WIB

Bidik Rights Issue Rp 3,2 Triliun, Kendali Konglomerat China di PACK Makin Dominan

Deng Weiming memimpin CNGR Advanced Material, perusahaan yang memproduksi komponen baterai litium, beberapa di antaranya digunakan di mobil.

Melihat Proyeksi Kinerja Sumber Tani Agung Resources di Tengah Reli Saham STAA
| Jumat, 17 Oktober 2025 | 08:47 WIB

Melihat Proyeksi Kinerja Sumber Tani Agung Resources di Tengah Reli Saham STAA

Status unusual market activity (UMA) tak mampu mengerem laju saham STAA yang mulai menanjak sejak 7 Oktober 2025.

Bangun Family Office Tak Pakai APBN
| Jumat, 17 Oktober 2025 | 08:24 WIB

Bangun Family Office Tak Pakai APBN

Menurutnya, konsep family office bertujuan untuk memberikan fasilitas bagi investor individu besar agar menempatkan dananya di Indonesia

Mencari Dana Hingga Rp 3,25 Triliun, PACK Segera  Menggelar Rights Issue
| Jumat, 17 Oktober 2025 | 08:13 WIB

Mencari Dana Hingga Rp 3,25 Triliun, PACK Segera Menggelar Rights Issue

Rencananya, sekitar 86,76% dana hasil rights issue akan dialokasikan untuk pinjaman kepada entitas anak 

Daya Beli Dijaga Aman, Penerimaan Tertekan
| Jumat, 17 Oktober 2025 | 08:12 WIB

Daya Beli Dijaga Aman, Penerimaan Tertekan

Pemerintah menahan sejumlah kebijakan pajak dan cukai demi menjaga daya beli masyarakat             

Penjualan Meningkat, Laba Astra International (ASII) Berpotensi Bakal Bisa Ngebut
| Jumat, 17 Oktober 2025 | 08:05 WIB

Penjualan Meningkat, Laba Astra International (ASII) Berpotensi Bakal Bisa Ngebut

Segmen jasa keuangan diproyeksi tetap stabil. Pendapatan diperkirakan bergerak sejalan meningkatnya penjualan otomotif.

Cum Dividen Saham CMRY Hari Ini, 17 Oktober 2025, Waspadai Potensi Dividend Trap
| Jumat, 17 Oktober 2025 | 08:02 WIB

Cum Dividen Saham CMRY Hari Ini, 17 Oktober 2025, Waspadai Potensi Dividend Trap

Meski dinilai memiliki prospek yang positif, dividen yield saham CMRY di harga saat ini tergolong kecil.

INDEKS BERITA

Terpopuler