BPS: Pengangguran Terbuka per Februari Menurun

Selasa, 07 Mei 2019 | 07:10 WIB
BPS: Pengangguran Terbuka per Februari Menurun
[]
Reporter: Abdul Basith, Benedicta Prima | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jumlah angka pengangguran terbuka kembali tergerus.  Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah pengangguran terbuka per Februari sebanyak 6,82 juta orang, berkurang 50.000 dibandingkan dengan periode yang sama 2018 yang mencapai 6,87 juta orang.

Meski jumlah pengangguran turun tipis, Kepala BPS Suhariyanto menyebut, tingkat penyerapan tenaga kerja cukup besar. Sebab BPS mencatat Per Februari 2019 ada 136,18 juta angkatan kerja, naik 1,67% ketimbang 2018 yakni 133,94 juta orang. Artinya saat ada tambahan angkatan kerja baru sebanyak 2,25 juta, jumlah pengangguran tetap bisa berkurang.

Suhariyanto Senin (6/5) menjelaskan, peningkatan penyerapan tenaga kerja terbesar terjadi pada sektor penyediaan akomodasi dan makan minum yang semula 6,37% menjadi 6,8% (naik 0,43 poin). Lalu  perdagangan naik 0,39 poin menjadi 18,92% dan konstruksi bertambah 0,34 poin menjadi 5,89%. Angka lapangan kerja ini sejalan dengan banyaknya proyek infrastruktur pemerintah. Di sisi lain, perkembangan industri kuliner ikut mendongkrak tenaga kerja di sektor ini dan pendukungnya.

Namun, yang menjadi catatan penting BPS, dari jumlah pengangguran itu, yang berasal dari lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) justru naik. Februari 2019 pengangguran SMK mencapai 8,63% dari angkatan kerja, tertinggi dibandingkan tamatan jenjang pendidikan lain.

Pemerintah juga mengakui kondisi ini. Karena itu pemerintah akan membentuk komite pendidikan vokasi untuk mengembangkan sumber daya manusia (SDM). Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani menyatakan pemerintah sudah membahas hal ini sejak sebulan yang lalu. "Akan ada komite yang menangani semua hal terkait dengan vokasi," ujar Puan, Senin (6/5).

Komite akan fokus merancang peta jalan vokasi untuk menyesuaikan kebutuhan industri. Selain itu, dalam membangun pendidikan vokasi memerlukan pelatihan yang berkualitas. Tujuannya agar lulusan SMK mampu memenuhi kebutuhan dunia industri, sehingga mereka tidak lagi menjadi pengangguran.

Bagikan

Berita Terbaru

Pasar Modal Indonesia 2025 Didominasi Investor Muda dan Ritel
| Rabu, 31 Desember 2025 | 20:14 WIB

Pasar Modal Indonesia 2025 Didominasi Investor Muda dan Ritel

Hingga 24 Desember 2025, KSEI mencatat jumlah investor pasar modal telah menembus 20,32 juta Single Investor Identification (SID).

Produsen Menahan Diri, Konsumen Mulai Optimistis: Gambaran Ekonomi 2025
| Rabu, 31 Desember 2025 | 19:01 WIB

Produsen Menahan Diri, Konsumen Mulai Optimistis: Gambaran Ekonomi 2025

Ekonomi Indonesia menunjukkan dua wajah yang berbeda. Produsen mulai bersikap lebih hati-hati saat keyakinan konsumen mulai membaik.

IHSG Menguat 22,13%, Asing Net Sell Rp 17,34 Triliun Pada 2025, Prospek 2026 Membaik
| Rabu, 31 Desember 2025 | 17:27 WIB

IHSG Menguat 22,13%, Asing Net Sell Rp 17,34 Triliun Pada 2025, Prospek 2026 Membaik

IHSG menguat 22,13% di 2025, ditutup 8.646,94, didorong investor lokal. Asing net sell Rp 17,34 triliun.

Saham ESSA Terkoreksi ke Area Support, Simak Prospek ke Depan
| Rabu, 31 Desember 2025 | 15:00 WIB

Saham ESSA Terkoreksi ke Area Support, Simak Prospek ke Depan

ESSA mulai menunjukkan sinyal yang semakin konstruktif dan menarik bagi investor dengan profil risiko lebih agresif.

2025, Kesepakatan Merger Akuisisi Sektor Keuangan Indonesia Capai Rp 9,21 triliun
| Rabu, 31 Desember 2025 | 14:05 WIB

2025, Kesepakatan Merger Akuisisi Sektor Keuangan Indonesia Capai Rp 9,21 triliun

Kesepakatan merger dan akuisisi di sektor keuangan melesat 56,3% secara tahunan, di saat total aktivitas merger dan akuisisi turun

Saham-Saham Paling Cuan dan Paling Jeblok Saat IHSG Naik 22% pada 2025
| Rabu, 31 Desember 2025 | 13:50 WIB

Saham-Saham Paling Cuan dan Paling Jeblok Saat IHSG Naik 22% pada 2025

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 22,13% sepanjang tahun 2025. IHSG ditutup pada level 8.646,94 pada perdagangan terakhir.

Nilai Kesepakatan Merger dan Akuisisi di Indonesia Merosot 72,1% di 2025
| Rabu, 31 Desember 2025 | 13:01 WIB

Nilai Kesepakatan Merger dan Akuisisi di Indonesia Merosot 72,1% di 2025

Nilai kesepakatan merger dan akuisisi yang terjadi sepanjang 2025 mencapai US$ 5,3 miliar, atau setara sekitar Rp 88,46 triliun

Berhasil Breakout Resistance, Yuk Intip Prospek Saham Humpuss Maritim (HUMI)
| Rabu, 31 Desember 2025 | 13:00 WIB

Berhasil Breakout Resistance, Yuk Intip Prospek Saham Humpuss Maritim (HUMI)

Kombinasi pola pergerakan harga, indikator teknikal, serta strategi manajemen risiko menjadi faktor kunci yang kini diperhatikan pelaku pasar.

Pendapatan Ritel Diproyeksi Tumbuh 8,7% di Tahun 2026
| Rabu, 31 Desember 2025 | 11:00 WIB

Pendapatan Ritel Diproyeksi Tumbuh 8,7% di Tahun 2026

Fokus pemerintah pada belanja sosial, program gizi, serta stabilisasi harga kebutuhan pokok diyakini dapat memperbaiki likuiditas masyarakat.

Perketat Peredaran Minuman Beralkohol
| Rabu, 31 Desember 2025 | 09:01 WIB

Perketat Peredaran Minuman Beralkohol

Kebijakan ini tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 89 Tahun 2025                   

INDEKS BERITA

Terpopuler