Buffet Mengkritik Robinhood telah Mengubah Suasana Bursa Menjadi Kasino

Minggu, 02 Mei 2021 | 12:58 WIB
Buffet Mengkritik Robinhood telah Mengubah Suasana Bursa Menjadi Kasino
[ILUSTRASI. Warren Buffett. Sumber foto : thegriffingroupe.com]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Tren perdagangan saham oleh investor ritel melalui broker online selama masa pandemi mengundang kritik dari pemain kelas kakap.  Warren Buffett, Sabtu (1/5), menyebut pialang yang menawarkan bebas biaya komisi seperti, Robinhood Financial mempromosikan suasana bursa seperti kasino. Dan, jutaan pedagang harian yang tidak berpengalaman yang menjejali bursa sepanjang tahun lalu, tidak ubahnya para penjudi.

Dalam acara pertemuan tahunan Berkshire Hathaway Inc, Buffett mengatakan Robinhood telah menggiring banyak orang untuk berjudi pada pergerakan harga jangka pendek sejumlah saham, seperti Apple Inc.

"Ini memang tidak melanggar hukum. Tidak salah juga secara moral. Namun menurut saya, kita tidak bisa membentuk masyarakat dari orang-orang yang melakukan perdagangan semacam itu," katanya.

Baca Juga: Saran Warren Buffett bagi investor agar dapat meminimalisir kesalahan

Mitra Buffett di Berkshire, Charlie Munger, memberi komentar lebih tajam.  “Sungguh mengerikan bahwa hal seperti itu akan menarik investasi dari orang yang beradab dan warga negara yang baik. Ini sangat salah. Kami tidak ingin menghasilkan uang dengan menjual barang-barang yang buruk bagi orang lain,” ujar dia.

Buffett membenarkan peluang untuk meraih untung dari perdagangan saham dan derivatif dalam jangka harian. lebih besar daripada kans memenangkan lotere. Namun ia mengingatkan, lebih banyak investor baru yang akan memetic hasil lebih baik, jika membeli dan mengakumulasi saham dari perusahaan dengan fundamental yang bagus.

“Banyak orang mempunyai kecenderungan untuk berjudi, dan kecenderungan itu bertemu dengan dorongan yang sangat besar. Situasi itu menciptakan realitasnya sendiri untuk sementara waktu. Dan tidak ada yang akan memberitahu, sampai mereka akhirnya kembali ke realitas yang sesungguhnya,” katanya.

Baca Juga: Sebelum membeli saham, pahami nasihat Warren Buffett ini

Beberapa kritikus mengatakan platform perdagangan gratis dapat mendorong milenial untuk melihat perdagangan saham tak ubahnya permainan atau hiburan. Sorotan mengarah ke pialang online bebas biaya, semacam Robinhood Financial yang menjadi pilihan sebagian besar investor ritel yang berburu saham-saham tanpa fundamental jelas, semacam pengecer video game GameStop Corp, rantai bioskop AMC Entertainment Holdings Inc.

Alasan dari pembelian sejumlah saham, seperti yang tercermin dari obrolan di forum online, seperti WallStreetBets Reddit, semata-mata karena ingin bertaruh melawan hedge fund dalam menebak pergerakan arah saham meme.

Robinhood menghadapi banyak tuntutan hukum atas keputusannya pada bulan Januari untuk mengekang perdagangan di GameStop dan saham lain. Pemerintah Negara Bagian Massachusetts berusaha untuk mencabut lisensi broker-dealer yang dimilikinya.

Selanjutnya: Warren Buffett: Bitcoin dan kripto lain hampir pasti mengalami akhir yang buruk

 

 

 

Bagikan

Berita Terbaru

Saham Emiten Terafiliasi Happy Hapsoro Menggeliat
| Selasa, 07 Oktober 2025 | 05:50 WIB

Saham Emiten Terafiliasi Happy Hapsoro Menggeliat

Prajogo effect turut menyundul saham-saham milik pengusaha Hapsoro Sukmonohadi alias Happy Hapsoro.​

Epson Indonesia Bakal Menambah Lini Produk
| Selasa, 07 Oktober 2025 | 05:50 WIB

Epson Indonesia Bakal Menambah Lini Produk

Epson Indonesia bakal terus memperbanyak dan mengoptimalkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) lantaran sudah punya pabrik di Indonesia.

Mempertebal Likuiditas Saham, Pengendali Lepas Kepemilikan PANI Rp 2,50 Triliun
| Selasa, 07 Oktober 2025 | 05:45 WIB

Mempertebal Likuiditas Saham, Pengendali Lepas Kepemilikan PANI Rp 2,50 Triliun

Pengendali saham PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI), PT Multi Artha Pratama (MAP) telah melepas sebagian kepemilikan sahamnya. 

Kendati Turun di September Harga Beras Masih Tinggi
| Selasa, 07 Oktober 2025 | 05:40 WIB

Kendati Turun di September Harga Beras Masih Tinggi

Badan Pusat Statistik mencatat beras termasuk komoditas yang mencatatkan deflasi di periode September 2025.

Petrosea (PTRO) Bidik Pendapatan Naik Dua Digit Pada 2025 dan 2026
| Selasa, 07 Oktober 2025 | 05:35 WIB

Petrosea (PTRO) Bidik Pendapatan Naik Dua Digit Pada 2025 dan 2026

PT Petrosea (PTRO) menargetkan pertumbuhan kinerja keuangan di sepanjang tahun 2025 dan 2026. Beberapa strategi bisnis telah disiapkan PTRO.

Negara Ambil Alih 6 Smelter di Tambang Ilegal Timah
| Selasa, 07 Oktober 2025 | 05:25 WIB

Negara Ambil Alih 6 Smelter di Tambang Ilegal Timah

Adapun nilai dari aset sitaan tersebut adalah sebesar Rp 6 triliun hingga Rp 7 triliun yang belum termasuk kandungan tanah jarang. 

AlamTri Resources (ADRO) Kebut Proyek Smelter Alumunium
| Selasa, 07 Oktober 2025 | 05:20 WIB

AlamTri Resources (ADRO) Kebut Proyek Smelter Alumunium

Smelter aluminium milik ADRO ini ditargetkan mencapai produksi perdananya pada akhir tahun 2025 mendatang.

Presiden Siap Lantik Tim Reformasi Polri
| Selasa, 07 Oktober 2025 | 05:15 WIB

Presiden Siap Lantik Tim Reformasi Polri

Adapun jumlah anggota dari Komite Reformasi Kepolisian adalah sebanyak sembilan orang dan ada satu penasihat.

Tantangan Kebijakan Ekspansif Purbaya
| Selasa, 07 Oktober 2025 | 04:14 WIB

Tantangan Kebijakan Ekspansif Purbaya

Pemerintah berisiko menghadapi kekeringan likuiditas di masa depan, lantaran cadangan (buffer stock) dana pemerintah dari SAL menipis.

Magang Belum Cukup Tampung Pencari Kerja
| Selasa, 07 Oktober 2025 | 04:14 WIB

Magang Belum Cukup Tampung Pencari Kerja

Pendaftaran program magang pemerintah sudah mulai berjalan dengan kuota kepesertaan yang bisa bertambah.

INDEKS BERITA

Terpopuler