Bukit Asam (PTBA) Incar Produksi Batubara 37 Juta Ton

Sabtu, 20 November 2021 | 04:55 WIB
Bukit Asam (PTBA) Incar Produksi Batubara 37 Juta Ton
[]
Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - MUARA ENIM. Di tengah menguatnya harga batubara, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) yakin bisa mengerek produksi di tahun depan. Emiten batubara ini menargetkan bisa memproduksi 37 juta ton. 

Direktur Utama PTBA Suryo Eko Hadianto mengungkapkan, target produksi batubara tahun depan 23,33% lebih besar ketimbang target tahun ini, sebesar 30 juta ton batubara. Hingga Oktober 2021, PTBA produksi batubara 25,7 juta ton. 

"Jika dihitung, rata-rata produksi tiap bulan 2,5 juta ton. Jadi pasti mencapai target," harap Suryo. Dia menjelaskan, target kenaikan produksi batubara tersebut akan didukung tambahan produksi dari tambang Banko Tengah, yang diperkirakan beroperasi pada tahun depan. 

Baca Juga: Cek rekomendasi saham Bukit Asam (PTBA) yang punya prospek menarik ini

Selain itu, peningkatan produksi ditopang oleh tambang yang ada. PTBA memiliki tiga lokasi di unit pertambangan di Tanjung Enim, yakni tambang Air Laya, tambang Muara Tiga Besar Utara, selanjutnya ada tambang Banko Barat dan Banko Tengah. 

Suryo mengaku, PTBA juga sudah menyiapkan infrastruktur yang mendukung produksi hingga 37 juta ton tersebut. "Dari sisi infrastruktur sudah kami siapkan train load station (TLS) 5 yang akan selesai di akhir tahun ini," terang dia, Kamis (18/11). Suryo juga bilang jika PTBA dan PT KAI sudah berkomitmen memenuhi kebutuhan angkutan batubara. 

Porsi ekspor

PTBA juga yakin, dari segi penjualan, pasar ekspor akan mengalami peningkatan. Sayangnya Suryo belum dapat menyebutkan detail porsi penjualan ke pasar ekspor tahun depan. Menurut Suryo, hal tersebut tergantung permintaan pasar ke depannya.

Yang jelas saat ini porsi penjualan emas hitam milik PTBA ke pasar ekspor sebesar 47% atau lebih tinggi dari porsi tahun lalu yang sebesar 46%. Sementara sisanya dijual ke pasar domestik. Suryo mengatakan, peluang pertumbuhan pasar ekspor sangat menjanjikan jika dibandingkan dengan pasar domestik yang pertumbuhannya terbatas.

Baca Juga: Bukit Asam (PTBA) optimistis bisa lanjutkan pertumbuhan kinerja

Bukit Asam tengah mengincar sejumlah pasar ekspor anyar, terutama emerging market, seperti Myanmar dan Kamboja, serta negara berkembang lainnya. Saat ini, pasar luar negeri yang dilayani PTBA di Asia Pasifik seperti India, Taiwan, Hong Kong, Korea, Thailand, Vietnam, China, Malaysia, dan lainnya.

Dengan kenaikan produksi yang lebih besar dan harga batubara yang masih tinggi, kinerja keuangan Bukit Asam pada tahun depan dinilai mampu bertumbuh. "Yang jelas tahun depan kami harapkan lebih baik dibanding tahun 2021," ungkap Suryo. Apalagi mengutip data Kementerian ESDM, harga batubara acuan (HBA) November naik 33% menjadi sebesar US$ 215,01 dari Oktober sebesar US$ 161,63 per ton.

Di sembilan bulan pertama tahun ini, laba bersih PTBA melesat 176% jadi Rp 4,77 triliun. Ini karena pendapatan PTBA naik 51% secara year on year (yoy) menjadi Rp 19,38 triliun.
Di periode sama, PTBA baru menyerap 51% dari belanja modal Rp 3,8 triliun. Suryo bilang, serapan belanja modal pada tahun ini hanya 60%. "Ini karena ada sebuah proyek yang kami batalkan, yaitu Tarahan II," kata dia. 

PTBA berencana membangun pelabuhan dan infrastruktur jalur kereta api di Tarahan II, tapi ternyata tidak strategis karena jalurnya terlalu panjang. PTBA pun membangun infrastruktur dengan jalur lebih pendek. Saat ini, PTBA menggarap proyek kereta api dan dua pelabuhan.       

Baca Juga: Bukit Asam (PTBA) targetkan produksi batubara capai 37 juta ton pada 2022

Bagikan

Berita Terbaru

Harga Saham Aneka Tambang (ANTM) Melemah, Asing Asyik Akumulasi Termasuk JPMorgan
| Kamis, 04 Desember 2025 | 12:57 WIB

Harga Saham Aneka Tambang (ANTM) Melemah, Asing Asyik Akumulasi Termasuk JPMorgan

Jika harga ANTM ditarik hingga tiga bulan terakhir maka sudah ada penurunan sebesar 16,38%. Selain itu, ada juga ekspektasi penurunan suku bunga.

Archi Indonesia (ARCI) Siap Menyebar Dividen Interim Hampir Setengah Triliun
| Kamis, 04 Desember 2025 | 10:27 WIB

Archi Indonesia (ARCI) Siap Menyebar Dividen Interim Hampir Setengah Triliun

Di periode ini, ARCI membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk US$ 70,47 juta.

Ada Ruang Bagi BI Pangkas Bunga 0,5%
| Kamis, 04 Desember 2025 | 08:46 WIB

Ada Ruang Bagi BI Pangkas Bunga 0,5%

Inflasi yang masih rendah membuka peluang pemangkasan suku bunga acuan Bank Indonesia ke depan      

BEI Pastikan Pesanan IPO RLCO Sesuai dengan Jadwal
| Kamis, 04 Desember 2025 | 08:43 WIB

BEI Pastikan Pesanan IPO RLCO Sesuai dengan Jadwal

BEI memastikan, pesanan IPO RLCO masih sesuai jadwal prospektus, yaitu 4 Desember 2025 pukul 12:00 WIB.

Kinerja Emiten Grup Sinar Mas Masih Belum Bernas
| Kamis, 04 Desember 2025 | 08:39 WIB

Kinerja Emiten Grup Sinar Mas Masih Belum Bernas

Kinerja sejumlah emiten Grup Sinar Mas jeblok di sembilan bulan 2025. Tapi, pergerakan saham emiten lebih kinclong ketimbang kinerja keuangannya.​

Strategi APEX Menghadapi Tantangan Industri di Migas Lewat Efisiensi dan Teknologi
| Kamis, 04 Desember 2025 | 08:38 WIB

Strategi APEX Menghadapi Tantangan Industri di Migas Lewat Efisiensi dan Teknologi

PT Apexindo Pratama Duta Tbk (APEX) memproyeksikan pendapatan pada 2026 bakal lebih baik dari tahun ini.

Harga Pelaksanaan Turun, Penyerapan Saham Rights Issue PANI Bisa Tinggi
| Kamis, 04 Desember 2025 | 08:27 WIB

Harga Pelaksanaan Turun, Penyerapan Saham Rights Issue PANI Bisa Tinggi

Langkah PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) merevisi jadwal dan harga pelaksanaan rights issue menuai respons positif dari pelaku pasar saham.

IHSG Bisa Mendaki Tinggi di Tahun Kuda Api
| Kamis, 04 Desember 2025 | 08:19 WIB

IHSG Bisa Mendaki Tinggi di Tahun Kuda Api

JP Morgan Sekuritas memproyeksi level Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bisa tembus 10.000 pada 2026

Investasi Belum Bisa Jadi Tumpuan Ekonomi
| Kamis, 04 Desember 2025 | 08:06 WIB

Investasi Belum Bisa Jadi Tumpuan Ekonomi

Realisasi investasi melambat, bahkan realisasi FDI terkontraksi dan terendah sejak pandemi          

Daya Intiguna Yasa (MDIY) Genjot Penjualan di Akhir Tahun
| Kamis, 04 Desember 2025 | 07:30 WIB

Daya Intiguna Yasa (MDIY) Genjot Penjualan di Akhir Tahun

Perluasan jumlah toko juga dilakukan untuk memperkuat posisi pihaknya sebagai pemimpin di pasar ritel perlengkapan rumah tangga di Tanah Air

INDEKS BERITA

Terpopuler