Bumi Makin Panas

Selasa, 28 Januari 2025 | 06:11 WIB
Bumi Makin Panas
[ILUSTRASI. TAJUK - SS kurniawan]
SS Kurniawan | Redaktur Pelaksana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Demi mengejar target pertumbuhan ekonomi sebesar 8% pada 2029, Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN) 2025-2060 menetapkan konsumsi listrik per kapita 1.893 kilowatt hour (kwh) di 2025 dan 2.346 kwh di 2030. Angkanya naik dua kali lebih pada 2060 mencapai 5.038 kWh.

Dalam RUKN 2025-2060 yang merupakan pemutakhiran dari RUKN 2019-2038, pemerintah memproyeksikan, permintaan dan konsumsi listrik per kapita naik secara signifikan, khususnya pertumbuhan selama periode 2025-2029, rata-rata mencapai 6,9% per tahun.

Energi baru dan terbarukan (EBT) bakal menjadi andalan pemerintah dalam memenuhi pertumbuhan permintaan dan konsumsi listrik per kapita. Untuk itu, pemerintah menetapkan target penambahan kapasitas pembangkit listrik mencapai 71 gigawatt (GW) dalam Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN 2025-2034 yang akan terbit dalam waktu dekat.

Sebanyak 60% dari total penambahan kapasitas pembangkit setrum dalam RUPTL PLN 2025-2034 akan menggunakan EBT. Ini mencerminkan komitmen pemerintah dalam transisi energi dan pengurangan emisi gas rumah kaca.

Ya, Bumi makin panas. Dalam laporan terbarunya, Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) mengonfirmasi, tahun 2024 adalah tahun terpanas yang pernah tercatat, berdasarkan enam kumpulan data internasional. Dan, sepuluh tahun terakhir, 2015-2024, merupakan sepuluh tahun terpanas yang pernah tercatat, dalam serangkaian rekor suhu yang luar biasa.

Menurut analisis WMO, suhu permukaan rata-rata global mencapai 1,55 derajat Celcius, di atas suhu rata-rata 1850-1900. Ini membuktikan sekali lagi, pemanasan global adalah fakta yang nyata.

Suhu yang sangat tinggi pada 2024 butuh tindakan yang sangat besar, bukan hanya di 2025 tapi di tahun-tahun mendatang. Tantangan makin besar, lantaran Amerika Serikat (AS) di bawah kepemimpinan Donald Trump berencana keluar dari Perjanjian Paris 2015. Salah satu isi perjanjian ini: komitmen menjaga kenaikan suhu rata-rata global di bawah 2 derajat Celcius.

Indonesia harus jalan terus sesuai rencana semula. Sekalipun, penambahan pembangkit EBT sejauh ini masih jauh dari harapan, bauran EBT baru 14% dari target 23% di 2025. Mengacu RUKN, kapasitas pembangkit listrik yang mencapai 443 GW pada 2060, sebanyak 79% berasal dari EBT. Target ini harus benar-benar terwujud.

Bagikan

Berita Terbaru

Saatnya Membersihkan Bursa Efek Gorengan
| Senin, 13 Oktober 2025 | 12:22 WIB

Saatnya Membersihkan Bursa Efek Gorengan

Minimalisasi kasus saham gorengan sebaiknya dilakukan sejak awal, yaitu saat sebuah perusahaan melakukan initial public offering (IPO).

Grup Tjokro Siapkan Proses Akuisisi Geoprima Solusi (GPSO)
| Senin, 13 Oktober 2025 | 09:19 WIB

Grup Tjokro Siapkan Proses Akuisisi Geoprima Solusi (GPSO)

PT PIMSF Pulogadung berencana mengakuisisi  45,45% saham GPSO yang dimiliki oleh pemegang saham pengendali yaitu, Karnadi Margaka. ​

Tuntaskan Akuisisi Wolfram,  Bumi Resources (BUMI) Siap Diversifikasi Bisnis
| Senin, 13 Oktober 2025 | 09:12 WIB

Tuntaskan Akuisisi Wolfram, Bumi Resources (BUMI) Siap Diversifikasi Bisnis

Pada 7 Oktober 2025, BUMI melakukan transaksi akuisisi  126.599.340 saham WFL, mewakili 99,68% saham di Wolfram senilai Rp 696,77, miliar.

Permintaan Kendaraan Listrik Memacu Saham Emiten Nikel
| Senin, 13 Oktober 2025 | 09:07 WIB

Permintaan Kendaraan Listrik Memacu Saham Emiten Nikel

Tingginya permintaan kendaraan listrik di pasar global (EV) jadi faktor pendorong reli saham emiten nikel.

Menengok Peluang dan Prospek Emiten Grup Adaro, Antara ADRO, ADMR, dan AADI
| Senin, 13 Oktober 2025 | 08:49 WIB

Menengok Peluang dan Prospek Emiten Grup Adaro, Antara ADRO, ADMR, dan AADI

Transformasi bisnis melalui hilirisasi dan ekspansi ke energi terbarukan dipandang sebagai fondasi pertumbuhan jangka panjang.

Harga Saham Bank Himbara Menyusut, Nilai Aset Kelolaan Danantara bisa Ikut Menciut
| Senin, 13 Oktober 2025 | 08:24 WIB

Harga Saham Bank Himbara Menyusut, Nilai Aset Kelolaan Danantara bisa Ikut Menciut

Potensi tekanan jual terbaru muncul sebagai efek pernyataan Donald Trump yang akan menaikkan tarif atas produk yang diimpor dari China.

ESG Vale Indonesia (INCO): Menghidupkan Kembali Lahan Berkandungan Logam Berat
| Senin, 13 Oktober 2025 | 08:23 WIB

ESG Vale Indonesia (INCO): Menghidupkan Kembali Lahan Berkandungan Logam Berat

Pemulihan area tambang bukan hal mudah. Kandungan logam berat dan unsur hara yang miskin menjadi tantangan PT Vale Indonesia Tbk (INCO)

Strategi Menggali Cuan Sekaligus Menghindari Stock Dividend Trap di Saham SPMA & ASRM
| Senin, 13 Oktober 2025 | 07:43 WIB

Strategi Menggali Cuan Sekaligus Menghindari Stock Dividend Trap di Saham SPMA & ASRM

Pengalaman di PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) saat membagikan saham bonus mesti dijadikan pelajaran penting buat investor. 

Indika Energy (INDY) Intip Peluang dari Awak Mas
| Senin, 13 Oktober 2025 | 07:20 WIB

Indika Energy (INDY) Intip Peluang dari Awak Mas

INDY sudah menyerap belanja modal sebesar US$ 51,8 juta setara Rp 869,14 miliar (asumsi kurs US$ 1 = Rp 16.610) selama perioda semester I-2025.

GIPI Protes Dihapus dari UU Kepariwisataan
| Senin, 13 Oktober 2025 | 07:00 WIB

GIPI Protes Dihapus dari UU Kepariwisataan

Sejak 2012, GIPI dibentuk sebagai amanah UU 10/2009 dan banyak berkontribusi dalam pembangunan kepariwisataan bersama pemerintah.

INDEKS BERITA

Terpopuler