Bumi Resources Minerals (BRMS) Genjot Berbagai Proyek

Kamis, 20 Juni 2019 | 23:15 WIB
Bumi Resources Minerals (BRMS) Genjot Berbagai Proyek
[]
Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) akan mulai menggarap berbagai proyek di tahun ini. Salah satunya PT Dairi Prima Mineral yang telah dijual 51% sahamnya. Proyek ini akan digarap pada semester II-2021.

Untuk menggarap proyek tersebut, BRMS telah mendapat pinjaman dari bank China 80% dan sisanya equity financing. Direktur dan Investor Relations Bumi Resources Minerals Herwin Hidayat menjelaskan, proyek Dairi Prima adalah penambangan seng bawah tanah di Sopokomil, Kabupaten Dairi, Sumatra Utara. "Estimasi belanja modal US$ 400 juta-US$ 450 juta tahun ini," jelas dia.

Herwin berharap, pendanaan akan segera turun. Ini adalah lanjutan divestasi 51% saham BRMS di Dairi Prima ke NFC China senilai US$ 198 juta. Aksi ini digelar demi memperbaiki struktur keuangan BRMS sehingga memperoleh likuiditas untuk memulai konstruksi penambangan emas di Palu dan seng di Dairi.

Proyek lain yang masih digarap yakni Gorontalo Minerals di Bone Bolango, Gorontalo, Sulawesi. Bumi Resources Minerals telah mengantongi hak konsesi kontrak karya (KK) untuk pertambangan 24.995 ha.

Direktur Bumi Resources Minerals Suseno Kramadibrata menjelaskan, proyek Gorontalo Minerals sudah memasuki tahap desain dasar dan desain detail. Rencananya, BRMS akan mulai inventarisasi lahan yang dibuat jalan pada Agustus 2019. Sedangkan proyek ini akan siap dimulai pada 2022.

Menurut Suseno, alasan BRMS fokus menggeluti industri emas karena harganya yang relatif stabil. Bahkan menurut dia, emas digunakan sebagai dasar komponen digital, khususnya handphone.

Tak hanya itu, Bumi Resources Minerals juga menggarap tambang emas Citra Palu Minerals di Palu. Herwin mengatakan, proyek di Palu ini mulai beroperasi pada kuartal IV-2019 dan diharapkan bisa menghasilkan 100.000 ton bijih.

Proyek Citra Palu Minerals akan memproses bijih menjadi dore bullion yang akan dikirim ke pabrik pengolahan milik ANTAM di Jakarta untuk diproses menjadi emas. Kerjasama ini membuat BMRS tidak perlu membangun smelter. "Dengan beroperasinya proyek ini di kuartal IV 2019 diharapkan memperbaiki cashflow," ujar Herwin.

Tapi, dampak terhadap cashflow baru terlihat di 2020. Herwin menjelaskan, untuk menggarap pembangunan tahap I Citra Palu, BRMS menganggarkan US$ 15 juta dari kas internal.

Beberapa proyek tersebut diharapkan bisa mengerek kinerja BRMS. Apalagi di Desember 2018, BRMS telah melunasi pinjaman terbesar senilai US$ 100 juta ke Credit Suisse. Alhasil, beban keuangan menurun drastis.

Bagikan

Berita Terbaru

Bank Indonesia Menahan BI Rate di Angka 4,75% pada November 2025
| Rabu, 19 November 2025 | 15:26 WIB

Bank Indonesia Menahan BI Rate di Angka 4,75% pada November 2025

Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan atau BI-Rate di level 4,75% dalam Rapat Dewan Gubernur 18-19 November 2025.

Mitra Investindo (MITI) Raih Dana Rp 60 Miliar dari Private Placement
| Rabu, 19 November 2025 | 11:07 WIB

Mitra Investindo (MITI) Raih Dana Rp 60 Miliar dari Private Placement

Dana dari hasil private placement  akan digunakan PT Mitra Investindo Tbk (MITI) untuk pengembangan usaha perseroan ini dan grup usaha.

Rukun Raharja (RAJA) Dirikan Anak Usaha Bidang Jasa Angkutan Laut
| Rabu, 19 November 2025 | 11:02 WIB

Rukun Raharja (RAJA) Dirikan Anak Usaha Bidang Jasa Angkutan Laut

Di entitas baru tersebut,  PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) menggenggam kepemilikan saham sebesar 99,99% atau senilai Rp 57,75 miliar.

Vanguard Group Jadi Salah Satu Aktor Utama di Balik Kenaikan Harga Saham DSSA
| Rabu, 19 November 2025 | 09:59 WIB

Vanguard Group Jadi Salah Satu Aktor Utama di Balik Kenaikan Harga Saham DSSA

DSSA makin terlihat oleh manajer investasi global usai masuk ke MSCI Global Standard Index dan FTSE Global Equity Series.

Saham ASII Dicap Masih Undervalued, JP Morgan Hingga Blackrock Rajin Akumulasi
| Rabu, 19 November 2025 | 09:37 WIB

Saham ASII Dicap Masih Undervalued, JP Morgan Hingga Blackrock Rajin Akumulasi

Selain karena faktor valuasi yang dinilai masih murah, saham ASII jadi incaran asing karena fundamental yang solid.

Berhasil Menjebol Level Psikologis Rp 1.300, Saham AKRA Diproyeksi Masih Bullish
| Rabu, 19 November 2025 | 08:32 WIB

Berhasil Menjebol Level Psikologis Rp 1.300, Saham AKRA Diproyeksi Masih Bullish

Penguatan harga saham AKRA didukung kinerja keuangan yang solid dan pengembangan Java Integrated Industrial & Port Estate (JIIPE).

Menakar Arah Saham PGAS, Antara Tantangan Biaya dan Prospek Pertumbuhan Bisnis
| Rabu, 19 November 2025 | 08:10 WIB

Menakar Arah Saham PGAS, Antara Tantangan Biaya dan Prospek Pertumbuhan Bisnis

Meskipun laba bersih PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) turun, pertumbuhan segmen regasifikasi dan LNG jadi penopang.

Perdana Gapuraprima (GPRA) Andalkan Penjualan Properti Rumah Tapak
| Rabu, 19 November 2025 | 07:45 WIB

Perdana Gapuraprima (GPRA) Andalkan Penjualan Properti Rumah Tapak

Segmen bisnis rumah tapak milik GPRA tercatat menyumbang sekitar 80% terhadap total penjualan perseroan.

Erajaya Swasembada (ERAA) Pacu Prenjualan Gawai di Akhir Tahun
| Rabu, 19 November 2025 | 07:30 WIB

Erajaya Swasembada (ERAA) Pacu Prenjualan Gawai di Akhir Tahun

Manajemen ERAA melihat, secara historis momentum Nataru menjadi salah satu periode penting bagi industri ritel.

Perlu Pemisahan Barang Lokal dan Impor di Platform E-Commerce
| Rabu, 19 November 2025 | 07:20 WIB

Perlu Pemisahan Barang Lokal dan Impor di Platform E-Commerce

Produk-produk lokal tengah menghadapi tantangan banjir produk impor berkualitas baik, namun berharga murah.

INDEKS BERITA

Terpopuler