Bunga Deposito Nasabah Mulai Melandai

Rabu, 27 Maret 2019 | 06:44 WIB
Bunga Deposito Nasabah Mulai Melandai
[]
Reporter: Kenia Intan, Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Yuwono triatmojo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren kenaikan bunga simpanan perbankan dinilai sudah mencapai puncaknya di awal tahun ini. Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dalam Indikator Likuiditas yang dirilis, Senin (25/3) lalu menyatakan, rata-rata bunga deposito rupiah bank benchmark LPS pada akhir Februari 2019 mencapai 6,18%, atau hanya naik 1 basis poin (bps) dari bulan sebelumnya.

Kondisi serupa terjadi pada rata-rata bunga maksimum yang naik tipis 3 bps ke posisi 7,34%, tapi suku bunga minimum turun 1 bps ke 5,03% Doddy Ariefianto, Direktur Group Surveilans dan Stabilitas Sistem Keuangan LPS memandang tren kenaikan suku bunga deposito perbankan saat ini sudah mendekati level optimal.

Hal tersebut menandakan, suku bunga simpanan perbankan berpotensi melandai di tengah laju kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) yang stabil dalam beberapa bulan terakhir. "Sinyal penurunan cukup terbuka, mempertimbangkan bahwa bank perlu menjaga level margin yang sudah cenderung turun," ujarnya.

Di sisi lain suku bunga simpanan valas onshore diperkirakan juga akan stabil mempertimbangkan suku bunga Libor yang tidak banyak menunjukkan kenaikan.

Direktur Risiko, Strategi dan Kepatuhan Bank BTN Mahelan Prabantarikso justru mengungkap sepanjang 2019 ini pihaknya malah menurunkan tingkat bunga deposito hingga ke level 7,85%.

Sejalan dengan capping yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) saat ini setelah sebelumnya maksimal 8%. "Hal ini dilakukan mengingat masih terjaganya likuiditas BTN dan dalam rangka efisiensi dari sisi biaya bunga simpanan," terangnya, Selasa (26/3).

Tahun ini, bank anggota Kompas100 ini meramalkan, suku bunga di tahun ini bakal melandai atau paling tidak stabil. Atau sesuai dengan proyeksi BI 7DRRR yang diprediksi stabil sepanjang tahun 2019.

Senada, Direktur Keuangan Bank BNI Anggoro Eko Cahyo memperkirakan bahwa tingkat bunga simpanan tidak memiliki ruang kenaikan lagi di tahun ini. Hal ini menurutnya sudah terlaksana sepenuhnya pada di akhir 2018 silam. "Dengan suku bunga acuan (BI 7DRRR) di 6% sebagai level tertinggi, lalu arah inflasi melandai. Maka suku bunga acuan berpotensi melandai dan bunga simpanan ke depan juga berpeluang turun," ungkap Anggoro.

Adapun, merujuk pusatdata.kontan.co.id per (26/3) tingkat bunga deposito tenor 1 dan 3 bulan BNI ada di level 5,9% dan 6,5%. Sementara untuk jangka waktu 6 dan 12 bulan ada di level 6,3% dan 6%.

Senada, Direktur Keuangan Bank Jatim Ferdian Satyagraha menyebut sejak akhir 2018 hingga saat ini tingkat bunga deposito Bank Jatim sudah turun 1% menjadi rata-rata maksimal 8%. Hal ini sengaja dilakukan sejalan dengan strategi penggemukan dana murah (CASA) sekaligus untuk menekan biaya dana atau cost of fund.

Bagikan

Berita Terbaru

ADRO Bagi Dividen Jumbo, Boy Thohir Kebagian Rp 2,67 T dari Kepemilikan Langsung
| Selasa, 05 November 2024 | 15:41 WIB

ADRO Bagi Dividen Jumbo, Boy Thohir Kebagian Rp 2,67 T dari Kepemilikan Langsung

Dana dari pembagian dividen ADRO untuk mengeksekusi PUPS atas saham PT Adari Andalan Indonesia (PT AAI).

The Fed Diyakini Bakal Pangkas Suku Bunga Acuan Lagi, di Indonesia BI Akan Mengikuti
| Selasa, 05 November 2024 | 11:30 WIB

The Fed Diyakini Bakal Pangkas Suku Bunga Acuan Lagi, di Indonesia BI Akan Mengikuti

Data inflasi AS pada September 2024, inflasi AS tercatat di kisaran 2,1% yoy, sedikit di atas target The Fed di 2,0%. 

Arus Dana Asing di Pasar Keuangan Indonesia Pekan Ini Bakal Tertahan
| Selasa, 05 November 2024 | 10:50 WIB

Arus Dana Asing di Pasar Keuangan Indonesia Pekan Ini Bakal Tertahan

Bank Indonesia diperkirakan akan menahan suku bunga acuannya pada November 2024 karena rupiah sedang melemah.

Dua Investor Asing Kelas Kakap Lanjutkan Aksi Penjualan Saham TAPG
| Selasa, 05 November 2024 | 09:07 WIB

Dua Investor Asing Kelas Kakap Lanjutkan Aksi Penjualan Saham TAPG

Sejak Agustus 2024 sudah beredar kabar mengenai rencana Pemerintah Singapura untuk melepas kepemilikannya di TAPG.

Angkutan Kargo Naik, Kinerja Hasnur Internasional Shipping (HAIS) Melejit
| Selasa, 05 November 2024 | 08:15 WIB

Angkutan Kargo Naik, Kinerja Hasnur Internasional Shipping (HAIS) Melejit

Sepanjang periode Januari-September 2024, HAIS berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 12,40%, yakni menjadi Rp 765,37 miliar

Membedah Kinerja Keuangan Emiten Udang Kaesang (PMMP) yang Ruginya Membengkak
| Selasa, 05 November 2024 | 08:01 WIB

Membedah Kinerja Keuangan Emiten Udang Kaesang (PMMP) yang Ruginya Membengkak

PMMP masih terikat sejumlah kontrak kerja sama, salah satunya memasok udang ke Marubeni Corporation 

Pemerintah Pastikan Skema Subsidi Elpiji 3 Kg Tidak Berubah
| Selasa, 05 November 2024 | 07:50 WIB

Pemerintah Pastikan Skema Subsidi Elpiji 3 Kg Tidak Berubah

Untuk penyluran subsidi elpiji dan BBM akan diubah menjadi skema bantuan langsung tunai ke masyarakat penerima.

Mustika Ratu (MRAT) Memperkuat Ekspor ke Eropa dan Timur Tengah
| Selasa, 05 November 2024 | 07:50 WIB

Mustika Ratu (MRAT) Memperkuat Ekspor ke Eropa dan Timur Tengah

Untuk memperluas pasar ekspor, Mustika Ratu turut serta dalam Indonesia Europe Business Forum (IEBF) 2024.

Hasil Pemilu Presiden AS Penentu Prospek Aliran Dana Asing ke RI dalam Jangka Pendek
| Selasa, 05 November 2024 | 07:50 WIB

Hasil Pemilu Presiden AS Penentu Prospek Aliran Dana Asing ke RI dalam Jangka Pendek

Jika Kemala Harris terpilih menjadi presiden Amerika Serikat, maka akan lebih menguntungkan Indonesia.

Hapus Kredit Macet UMKM Rp 8,7 T, Erick Thohir: Kami Usul Minimal Berusia 5 Tahun
| Selasa, 05 November 2024 | 07:26 WIB

Hapus Kredit Macet UMKM Rp 8,7 T, Erick Thohir: Kami Usul Minimal Berusia 5 Tahun

Kebijakan hapus tagih kredit bagi petani dan nelayan menjadi salah satu prioritas bagi pemerintahan Presiden Prabowo.

INDEKS BERITA

Terpopuler