Bunga Kredit Bank Masih Bisa Turun Lagi

Jumat, 24 September 2021 | 06:55 WIB
Bunga Kredit Bank Masih Bisa Turun Lagi
[]
Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Bank Indonesia (BI) kembali meminta perbankan menurunkan suku bunga kredit sejalan dengan bunga acuan yang hingga kini masih dipertahankan di level terendahnya yakni 3,5%.

Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) perbankan memang masih terus melanjutkan penurunan namun BI mencatat besarnya lebih terbatas. Per Juli 2021, rata-rata SBDK bank ada di level 8,81%, turun tipis dari 8,82% pada bulan sebelumnya. 
 
"BI berharap perbankan terus melanjutkan penurunan suku bunga kredit sebagai bagian dari upaya bersama untuk mendorong kredit kepada dunia usaha," kata Gubernur BI  Perry Warjiyo, Selasa (21/9).
 
Sementara sejumlah bank besar mengaku terus menurunkan bunga kredit. Aestika Oryza Gunarto, Sekretaris Perusahaan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menyebutkan, SBDK BRI di semua segmen sudah turun sekitar 150 basis poin (bps) hingga 325 bps sejak akhir Februari 2021.
 
Sementara sepanjang 2020, BRI sudah turunkan sekitar 75 bps – 150 bps. Bahkan khusus untuk restrukturisasi keringanan suku bunga, sudah turun  300 bps – 500 bps. 
 
Aestika menekankan bahwa bunga kredit bunga  satu-satu nya variabel untuk meningkatkan pertumbuhan kredit nasional. Berdasarkan perhitungan model ekonometrika, variabel paling sensitif tertinggi terhadap pertumbuhan kredit adalah konsumsi rumah tangga dan daya beli masyarakat. 
 
"Oleh karenanya BRI terus menjadi mitra utama pemerintah dalam penyaluran bantuan dan stimulus dengan harapan meningkatkan konsumsi rumah tangga," kata Aestika pada KONTAN, Rabu (22/9).
 
Bunga kredit diperkirakan masih akan berlanjut mengikuti proyeksi penurunan suku bunga di pasar. 
 
Sementara PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) telah menurunkan SBDK sekitar 165 bps-270 bps hingga Agustus 2021 dibanding akhir 2020. Secara year on year (yoy) bunga sudah turun sekitar 200 bps-325 bps.
 
Ikut kebijakan BI
 
Haru Koesmahargyo Direktur Utama BTN mengatakan, penurunan dilakukan sejalan dengan kebijakan bunga acuan BI dan perkembangan biaya dana BTN yang semakin menurun. 
 
Sementara arah bunga kredit hingga akhir tahun akan mengikuti kondisi pasar seiring dengan pergerakan kebijakan moneter BI. 
 
PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) juga sudah melakukan penyesuaian suku bunga kredit sejalan dengan bunga acuan BI. Per Juni 2021, bank ini sudah turunkan SBDK 5% di masing-masing segmen dari akhir Maret. Sehingga kredit korporasi menjadi 7,95%, kredit ritel 8,25%, KPR 7,2% dan kredit konsumer non KPR 5,96%. "Kami masih melakukan mengawasi kondisi saat ini," kata Hera Haryn EVP Secretariat & Corporate Communication BCA.
 
Sementara Novita Widya Anggraini Direktur Keuangan BNI mengklaim, BNI sudah menurunkan bunga kredit di kisaran 275 bps-300 bps sepanjang tahun ini.   

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.

Berlangganan

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Bagikan

Berita Terbaru

Bank Masih Sulit Pangkas Bunga KPR
| Sabtu, 16 November 2024 | 11:31 WIB

Bank Masih Sulit Pangkas Bunga KPR

Rata-rata bunga floating KPR bank besar masih tinggi kendati Bank Indonesia telah menurunkan suku bunga acuan

Beban Utang Luar Negeri Pemerintah Meningkat
| Sabtu, 16 November 2024 | 08:58 WIB

Beban Utang Luar Negeri Pemerintah Meningkat

Kenaikan imbal hasil US Treasury berisiko membuat biaya utang pemerintah saat ini maupun ke depan menjadi lebih mahal

Surplus Neraca Dagang Tidak Berefek ke Rupiah
| Sabtu, 16 November 2024 | 08:52 WIB

Surplus Neraca Dagang Tidak Berefek ke Rupiah

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, neraca perdagangan Indonesia telah mencatatkan surplus 54 bulan berturut-turut

Gagal Berkarier di Militer, Karier Kerry di Industri Otomotif Moncer
| Sabtu, 16 November 2024 | 07:35 WIB

Gagal Berkarier di Militer, Karier Kerry di Industri Otomotif Moncer

Perjalanan karier Kariyanto Hardjosoemarto hingga menjadi Direktur di PT Inchcape Indomobil Distribution Indonesia

Jelang Liburan, WEHA Banjir Pesanan
| Sabtu, 16 November 2024 | 07:30 WIB

Jelang Liburan, WEHA Banjir Pesanan

Pemesanan sewa bus WEHA untuk periode November hingga Desember mendatang sudah penuh, baik bus kapasitas 47-59 maupun 31-35 seat.

Data Center Topang Penjualan Lahan Industri
| Sabtu, 16 November 2024 | 07:11 WIB

Data Center Topang Penjualan Lahan Industri

Sektor yang banyak menyerap pasokan lahan industri tahun ini masih didominasi sektor data center dan otomotif.

Bos Baru Garuda Indonesia (GIAA) Lulusan Taruna Nusantara, Begini Targetnya
| Sabtu, 16 November 2024 | 06:21 WIB

Bos Baru Garuda Indonesia (GIAA) Lulusan Taruna Nusantara, Begini Targetnya

Wamildan siap melakukan aksi beres-beres di Garuda Indonesia. Ada tiga stragegi lulusan SMA Taruna Nusantara itu. 

Sepekan, Indeks Menjebol Level 7.100, Net Sell Asing Menyentuh Rp 6,34 Triliun
| Sabtu, 16 November 2024 | 06:15 WIB

Sepekan, Indeks Menjebol Level 7.100, Net Sell Asing Menyentuh Rp 6,34 Triliun

Pada Desember 2024 mendatang diprediksi tidak ada pemangkasan bunga The Fed. Ini memicu imbal hasil US Treasury 10 tahun dan indeks dolar menguat.

Upaya Menggenjot Kinerja, Telkom Indonesia (TLKM) Memperluas Investasi
| Sabtu, 16 November 2024 | 06:10 WIB

Upaya Menggenjot Kinerja, Telkom Indonesia (TLKM) Memperluas Investasi

Secara musiman, kinerja TLKM di kuartal IV biasanya lebih bagus. Terutama di segmen seluler, aktivitas tinggi. 

Aliran Dana ke Bitcoin Makin Deras
| Sabtu, 16 November 2024 | 05:50 WIB

Aliran Dana ke Bitcoin Makin Deras

Menakar peluang dan ancaman saat gelombang kenaikan harga aset kripto yang terangkat terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden AS.

INDEKS BERITA

Terpopuler