Bunga Mekar, Emiten Properti Tetap Optimistis Target Tercapai

Jumat, 08 Juli 2022 | 04:15 WIB
Bunga Mekar, Emiten Properti Tetap Optimistis Target Tercapai
[]
Reporter: Yuliana Hema | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Potensi kenaikan suku bunga menghantui kinerja emiten sektor properti di sisa tahun ini. Meski begitu, para emiten properti mengaku masih yakin kondisi tersebut tidak menganggu target kinerja di semester II tahun ini. 

PT Ciputra Development Tbk (CTRA) misalnya, masih yakin bisa menggapai target marketing sales Rp 8,2 triliun, naik 10% secara year on year (yoy). Hingga kuartal I-2022, CTRA mengantongi marketing sales Rp 1,9 triliun. 

Realisasi penjualan CTRA hingga akhir Maret 2022 sebesar 90% berasal dari segmen landed house. Rencananya, CTRA meluncurkan tiga proyek baru yang belum ditentukan waktunya, lantaran masih menunggu kesiapan lahan. 

Baca Juga: Ciputra Development (CTRA) Optimistis Capai Target Marketing Sales pada 2022

Direktur Ciputra Development Harun Hajadi menyebut, untuk mencapai target, CTRA akan promosi dan menggandeng bank yang menyediakan KPR. "Tapi jika inflasi menggila, misalnya di atas 5,5%, dan rupiah melemah, maka kami memikirkan kembali marketing sales dan terutama review ulang untuk launching proyek baru," jelas dia. 

Harun yakin, penjualan tahun ini masih tumbuh dibanding tahun lalu. Tapi pertumbuhan kurang merata karena ada beberapa kota yang penjualannya belum maksimal. Penjualan yang menonjol masih dari proyek di Jabotabek, Surabaya dan Medan. 

Penjualan rumah tapak di Medan jadi kontributor utama, yakni Rp 900 miliar. "Kami masih optimistis target tahun ini tercapai dan bunga tidak akan naik terlalu banyak, karena inflasi masih dikelola dengan baik," ucap dia. 

PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS) pun tengah mengatur siasat. Direktur DMAS Tondy Suwanto menjelaskan akan menjalin kerjasama dengan perbankan. Tujuannya untuk memberikan  berbagai kemudahan bagi konsumen. 

"Kami optimistis tetap tumbuh seiring pertumbuhan ekonomi masih cukup baik," jelas Tondy, Senin (7/4). Karena itu di tahun ini, DMAS masih menyiapkan Rp 200 miliar-Rp 225 miliar untuk belanja lahan. 

Tondy menjelaskan landbank merupakan material utama yang dibutuhkan DMAS. Jadi, emiten ini selalu mengalokasikan dana untuk belanja lahan setiap tahun.

Baca Juga: Pusat Perbelanjaan Sedang Bertransformasi, Tak Sekadar Tempat Belanja

Saat ini, DMAS masih fokus mengembangkan kawasan industri Greenland International Industrial Center (GIIC). Target marketing sales GIIC tahun ini Rp 1,8 triliun.

 

Bagikan

Berita Terbaru

Bisnis Blue Bird Diprediksi Masih Kuat di 2026, Tidak Digoyah Taksi Listrik Vietnam
| Kamis, 25 Desember 2025 | 08:10 WIB

Bisnis Blue Bird Diprediksi Masih Kuat di 2026, Tidak Digoyah Taksi Listrik Vietnam

Fitur Fixed Price di aplikasi MyBluebird mencatatkan pertumbuhan penggunaan tertinggi, menandakan preferensi konsumen terhadap kepastian harga.

Meski Cuaca Ekstrem Gerus Okupansi Nataru, Santika Hotels Tetap Pede Tatap 2026
| Kamis, 25 Desember 2025 | 07:10 WIB

Meski Cuaca Ekstrem Gerus Okupansi Nataru, Santika Hotels Tetap Pede Tatap 2026

Santika Hotels & Resorts menyiapkan rebranding logo agar lebih relevan dan dapat diterima oleh seluruh lapisan generasi.

Kebijakan Nikel 2026 Dongkrak Saham PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL)
| Kamis, 25 Desember 2025 | 06:37 WIB

Kebijakan Nikel 2026 Dongkrak Saham PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL)

Pemerintah rem produksi nikel ke 250 juta ton 2026 untuk atasi surplus 209 juta ton. NCKL proyeksi laba Rp 10,03 triliun, rekomendasi buy TP 1.500

KRAS Dapat Suntikan Rp 4,93 Triliun dari Danantara, Tanda Kebangkitan Baja Nasional?
| Kamis, 25 Desember 2025 | 06:00 WIB

KRAS Dapat Suntikan Rp 4,93 Triliun dari Danantara, Tanda Kebangkitan Baja Nasional?

Kenaikan harga saham PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) belakangan ini dinilai lebih bersifat spekulatif jangka pendek.

Klaim Purbaya Tak Terbukti, Korporasi Tahan Ekspansi, Rupiah Anjlok 7 Hari Beruntun
| Rabu, 24 Desember 2025 | 09:13 WIB

Klaim Purbaya Tak Terbukti, Korporasi Tahan Ekspansi, Rupiah Anjlok 7 Hari Beruntun

Korporasi masih wait and see dan mereka mash punya simpanan internal atau dana internal. Rumah tangga juga menahan diri mengambl kredit konsumsi.

Pasca Rights Issue Saham PANI Malah Longsor ke Fase Downtrend, Masih Layak Dilirik?
| Rabu, 24 Desember 2025 | 08:46 WIB

Pasca Rights Issue Saham PANI Malah Longsor ke Fase Downtrend, Masih Layak Dilirik?

Meningkatnya porsi saham publik pasca-rights issue membuka lebar peluang PANI untuk masuk ke indeks global bergengsi seperti MSCI.

Mengejar Dividen Saham BMRI dan BBRI: Peluang Cuan atau Sekadar Jebakan?
| Rabu, 24 Desember 2025 | 08:28 WIB

Mengejar Dividen Saham BMRI dan BBRI: Peluang Cuan atau Sekadar Jebakan?

Analisis mendalam prospek saham BMRI dan BBRI di tengah pembagian dividen. Prediksi penguatan di 2026 didukung fundamental solid.

Tahun Depan Harga Komoditas Energi Diramal Masih Sideways
| Rabu, 24 Desember 2025 | 08:25 WIB

Tahun Depan Harga Komoditas Energi Diramal Masih Sideways

Memasuki tahun 2026, pasar energi diprediksi akan berada dalam fase moderasi dan stabilisasi, harga minyak mentah cenderung tetap sideways.

Rupiah Nyungsep dan Bayang-Bayang Profit Taking, Berikut Rekomendasi Saham Hari Ini
| Rabu, 24 Desember 2025 | 08:20 WIB

Rupiah Nyungsep dan Bayang-Bayang Profit Taking, Berikut Rekomendasi Saham Hari Ini

Risiko lanjutan aksi profit taking masih membayangi pergerakan indeks. Ditambah kurs rupiah melemah, menjebol level Rp 16.700 sejak pekan lalu. ​

IHSG Berpeluang Melemah Jelang Libur Natal
| Rabu, 24 Desember 2025 | 08:15 WIB

IHSG Berpeluang Melemah Jelang Libur Natal

Pemicu pelemahan IHSG adalah tekanan pada saham-saham berkapitalisasi pasar besar dan aksi ambil untung (profit taking) investor.

INDEKS BERITA

Terpopuler