Reporter: Dupla Kartini | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - Risiko inflasi tinggi yang berimbas pada kenaikan suku bunga global masih menghantui kinerja obligasi pemerintah pada semester kedua 2022. Namun, amunisi likuiditas domestik berpeluang mengerem laju pelemahan.
Bank sentral Amerika Serikat (The Fed) ditaksir masih akan agresif mengerek suku bunga. Pasalnya, inflasi tinggi di Negeri Uwak Sam belum kunjung mereda. Bahkan, inflasi Juni dilaporkan melampaui ekspektasi dengan melesat 9,1% secara tahunan, dari level 8,6% pada Mei lalu. Ini lonjakan terbesar sejak 1981.
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? Masuk
Berlangganan Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi, bisnis, dan investasi pilihan
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.