Butuh Lompatan 3 Kali

Kamis, 11 Mei 2023 | 08:00 WIB
Butuh Lompatan 3 Kali
[]
Reporter: Ardian Taufik Gesuri | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kendati pernah mengetuai G-20, sejatinya Indonesia belum tergolong sebagai negara maju. Dengan PDB per kapita akhir 2022 sebesar US$ 4.784, negeri Nusantara masih berkubang di golongan negara berpendapatan menengah atas. 

Semua pemimpin negeri ini tentu ingin membawa Indonesia jadi negara maju – pendapatan per kapita minimal US$ 11.906 per tahun – selanjutnya tercapai pula cita-cita para pendiri negara sebagaimana tertulis dalam Preambul UUD 1945.

Tapi jelas tak mudah untuk mencapainya. Alih-alih naik kelas, yang dikhawatirkan adalah Indonesia terjebak dalam middle income trap.

Isu jebakan pendapatan menengah ini sebenarnya sudah muncul sejak masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, seiring dengan keluarnya laporan Bank Dunia bertajuk An East Asian Renaissance: Ideas for Economic Growth, yang dirilis tahun 2007.

Ini mengacu pada keadaan negara-negara miskin yang melesat perekonomiannya hingga mencapai status negara pendapatan menengah, tapi lalu kehilangan daya lajunya: tidak mampu lepas landas untuk menjadi negara maju.

Nah, strategi menghindari middle income trap ini tampaknya jadi materi kampanye partai-partai pro-pemerintahan Jokowi untuk memenangi Pemilu 2024. Mereka punya legacy "nasionalisasi PMA", hilirisasi sumberdaya alam, hingga program-program strategis nasional terutama infrastruktur.

Untuk itu pemerintahan baru nanti perlu melanjutkan kerja pemerintahan saat ini untuk mewujudkan cita-cita jadi negara maju, dengan memanfaatkan bonus demografi periode 2025-2038 yang ditingkatkan kualitas SDM-nya.  

Bila pemerintahan ganti haluan, mereka khawatir momentum itu akan hilang, mulai dari awal lagi. Apalagi bila nanti terjadi saling balas dendam, bisa-bisa seperti Malaysia yang berkutat dalam status pendapatan menengah.

Sama halnya bila tak mampu memperlaju perekonomian, mentok di 5%-an dengan pertumbuhan penduduk  1,2%-1,3%, jelas cita-cita lepas landas bakal kandas. Padahal butuh lompatan ekonomi tiga kali dari saat ini.

Sementara, pihak oposisi dalam beberapa hal strategis berbeda posisi secara diametral dengan pemerintah. Mereka menolak omnibus law UU Cipta Kerja, Ibukota Negara (IKN) Nusantara, mengkritik infrastruktur, utang pemerintah, hingga yang terkini RUU Kesehatan.

Tentu kita berharap mereka punya strategi untuk mencapai negara maju, sesuai cita-cita Indonesia Emas 2045. 

Nanti rakyat akan memilih: strategi mana yang terbaik.

Bagikan

Berita Terbaru

Oversubscribe Ratusan Kali Tidak Jadi Jaminan Saham IPO Bertahan Lama di Zona Hijau
| Minggu, 11 Mei 2025 | 14:00 WIB

Oversubscribe Ratusan Kali Tidak Jadi Jaminan Saham IPO Bertahan Lama di Zona Hijau

Pada hari perdagangan perdananya, DKHH menyentuh auto reject atas (ARA) usai melesat 34,85% ke level Rp 178, dari harga IPO di Rp 132 per saham.

Ini Dia Teknologi Pindai Iris Mata yang Bikin Heboh
| Minggu, 11 Mei 2025 | 14:00 WIB

Ini Dia Teknologi Pindai Iris Mata yang Bikin Heboh

Heboh daftar iris bisa mendapatkang uang, ini sebenarnya tujuan kehadiran teknologi proof of human. Yuk simak

Kredit Korporasi Unjuk Gigi, Meski Ekonomi Letoi
| Minggu, 11 Mei 2025 | 13:00 WIB

Kredit Korporasi Unjuk Gigi, Meski Ekonomi Letoi

Sektor manufaktur dan energi menjadi roda penggerak bagi pertumbuhan kredit perbankan di kuartal pertama ini. 

Selamatkan Kekayaan, Orang Super Kaya di Indonesia Sebar Portofolio ke USDT
| Minggu, 11 Mei 2025 | 10:00 WIB

Selamatkan Kekayaan, Orang Super Kaya di Indonesia Sebar Portofolio ke USDT

Per Maret 2025 jumlah investor kripto di Indonesia mencapai 13,71 juta, bertambah dibandingkan dengan Februari sebanyak 13,31 juta.

Realisasi Jumlah IPO Lebih Rendah, Tantangan Pasar Modal di Tengah Ketidakpastian
| Minggu, 11 Mei 2025 | 09:12 WIB

Realisasi Jumlah IPO Lebih Rendah, Tantangan Pasar Modal di Tengah Ketidakpastian

Besaran dana IPO yang berhasil dihimpun sejak awal tahun sampai dengan 8 Mei 2025 sudah mencapai Rp 7 triliun.

Profit 33,31% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Tak Berubah (11 Mei 2025)
| Minggu, 11 Mei 2025 | 08:53 WIB

Profit 33,31% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Tak Berubah (11 Mei 2025)

Harga emas Antam hari ini (11 Mei 2025) 1 gram Rp 1.928.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 33,31% jika menjual hari ini.

PTPP Bakal Mendivestasi Dua Anak Usaha Bernilai Aset Rp 4 Triliun, Simak Profilnya
| Minggu, 11 Mei 2025 | 08:20 WIB

PTPP Bakal Mendivestasi Dua Anak Usaha Bernilai Aset Rp 4 Triliun, Simak Profilnya

PTPP tidak dalam kondisi likuiditas yang seret. Aset lancarnya masih mencukupi untuk digunakan memenuhi semua liabilitas jangka pendeknya.

Berkomunitas Dulu Jadi Sineas Kemudian
| Minggu, 11 Mei 2025 | 06:00 WIB

Berkomunitas Dulu Jadi Sineas Kemudian

Membuka relasi menjadi salah satu kunci sukses sebagai seorang sineas. Agar relasi terjalin, bergabung di komunitas adal

 
Mengejar Ambisi Biar Bisa Berpaling dari Batubara
| Minggu, 11 Mei 2025 | 05:10 WIB

Mengejar Ambisi Biar Bisa Berpaling dari Batubara

Kondang sebagai penambang batubara tak menyurutkan semangat PT Indika Energy Tbk (INDY) transisi ke bisnis yang rendah karbon. 

 
Adu Kebut Mobil Listrik, Polytron Mulai Masuk Arena
| Minggu, 11 Mei 2025 | 04:50 WIB

Adu Kebut Mobil Listrik, Polytron Mulai Masuk Arena

Kelar garap sepeda motor listrik, Polytron merambah pasar mobil listrik dengan target penjualan yang aduhai.

INDEKS BERITA

Terpopuler