Cadangan Devisa Sentuh Posisi Tertinggi Selama 11 Bulan

Selasa, 09 April 2019 | 07:59 WIB
Cadangan Devisa Sentuh Posisi Tertinggi Selama 11 Bulan
[]
Reporter: Benedicta Prima | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Cadangan devisa per Maret naik hingga posisi tertinggi selama 11 bulan terakhir. Bank Indonesia (BI) mencatat cadangan devisa bertambah US$ 1,2 miliar dari posisi terakhirnya menjadi US$ 124,5 miliar di akhir Maret 2019.

"Cadangan devisa ini mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Onny Widjanarko, Senin (8/4).

Setidaknya ada empat faktor yang menyebabkan cadangan devisa naik. Pertama, intervensi Bank Indonesia di pasar valuta asing sebulan terakhir relatif kecil lantaran nilai tukar rupiah sepanjang Maret 2019 stabil. Berdasarkan kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR), nilai tukar rupiah sepanjang Maret relatif stabil di level Rp 14.100–Rp 14.200 per dollar Amerika Serikat (AS).

Kedua, dana asing di portofolio keuangan di dalam negeri mengalami peningkatan pada Maret 2019 lalu. Dalam pengamatan Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, terjadi peningkatan arus modal asing yang masuk (inflow) ke pasar keuangan dalam negeri. Josua memperkirakan inflow ke pasar saham mencapai US$ 117,6 juta dan inflow ke pasar surat berharga negara (SBN) mencapai US$ 1,8 miliar sepanjang bulan Maret 2019 lalu.

Ketiga, BI meningkatkan volume lelang Sertifikat Bank Indonesia (SBI) valuta asing menjadi U$ 597,3 juta. Keempat, volume konsumsi bahan bakar minyak (BBM) tidak mengalami lonjakan, sehingga kebutuhan valas untuk impor tidak BBM meningkat. Peneliti Institute for Development of Economic and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara memperkirakan kenaikan harga minyak membuat neraca migas mengalami surplus pada Maret 2019, karena konsumsi di dalam negeri relatif stabil.

Secara umum, menurut hitungan Bank Indonesia nilai cadangan devisa sebesar US$ 124,5 miliar tersebut setara dengan kebutuhan pembiayaan impor selama tujuh bulan, plus kebutuhan valas untuk pembayaran utang luar negeri pemerintah. Artinya posisi cadangan devisa ini berada di atas standar kecukupan internasional yakni sekitar tiga bulan kebutuhan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.

Bagikan

Berita Terbaru

Surono Subekti Masuk Daftar Pemegang Saham Brigit Biofarmaka di Tengah Koreksi Harga
| Sabtu, 28 Juni 2025 | 16:30 WIB

Surono Subekti Masuk Daftar Pemegang Saham Brigit Biofarmaka di Tengah Koreksi Harga

Surono menjadi satu-satunya pemegang saham individu di luar afiliasi dan manajemen yang punya saham OBAT lebih dari 5%.

Menengok Portofolio Grup Djarum yang Baru Masuk ke Saham RS Hermina (HEAL)
| Sabtu, 28 Juni 2025 | 15:00 WIB

Menengok Portofolio Grup Djarum yang Baru Masuk ke Saham RS Hermina (HEAL)

Grup Djarum pada 25 Juni 2025 mencaplok 3,63% PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL), emiten yang mengelola jaringan Rumah Sakit Hermina.

Kinerjanya Paling Bontot di ASEAN Pada 23-26 Juni, Gimana Prospek IHSG Ke Depan?
| Sabtu, 28 Juni 2025 | 15:00 WIB

Kinerjanya Paling Bontot di ASEAN Pada 23-26 Juni, Gimana Prospek IHSG Ke Depan?

Tercapainya gencatan senjata antara Israel dan Iran, bisa berimbas pada meningkatkan risk appetite investor atas aset berisiko di emerging markets

Ada Normalisasi Permintaan, Serapan Semen Nasional Melemah per Mei 2025
| Sabtu, 28 Juni 2025 | 14:13 WIB

Ada Normalisasi Permintaan, Serapan Semen Nasional Melemah per Mei 2025

Volume penjualan semen domestik pada lima bulan pertama tahun 2025 turun 2,1% year on year (YoY) menjadi 22,27 ton.

Pabrik Baterai EV Terintegrasi Pertama Berdiri Akhir Juni , Ini Mereka yang Terlibat
| Sabtu, 28 Juni 2025 | 13:26 WIB

Pabrik Baterai EV Terintegrasi Pertama Berdiri Akhir Juni , Ini Mereka yang Terlibat

Indonesia akan memiliki pabrik baterai EV pertama pada akhir Juni 2026 ini. Selain China, sejumlah perusahaan lokal terlibat. Ini detailnya.

Dugaan Korupsi Pengadaan EDC BRI, Oknum Rekanannya Juga Tersandung di Kasus Pertamina
| Sabtu, 28 Juni 2025 | 08:22 WIB

Dugaan Korupsi Pengadaan EDC BRI, Oknum Rekanannya Juga Tersandung di Kasus Pertamina

PT Pasifik Cipta Solusi (PCS) dalam situs webnya mengaku sebagai partner BRI sejak tahun 2020 dalam pengadaan mesin EDC agen BRILink.

Waspada Risiko Kontraksi Setoran Pajak
| Sabtu, 28 Juni 2025 | 07:21 WIB

Waspada Risiko Kontraksi Setoran Pajak

Penerimaan pajak semester I-2025 berisiko terkontraksi 35%-40% dibanding periode yang sama tahun lalu.

Wajib Pajak UMKM Masih Bisa Bebas PPh Final
| Sabtu, 28 Juni 2025 | 07:01 WIB

Wajib Pajak UMKM Masih Bisa Bebas PPh Final

Ditjen Pajak menegaskan bahwa kebijakan PPh final usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) tidak menambah beban pajak baru

Ada Hermanto Tanoko, Begini Prospek Emiten Merry Riana (MERI) Pasca IPO
| Sabtu, 28 Juni 2025 | 06:51 WIB

Ada Hermanto Tanoko, Begini Prospek Emiten Merry Riana (MERI) Pasca IPO

Secara valuasi, harga saham IPO MERI masih tergolong wajar. Tapi, investor tetap harus mencermati fundamental perusahaan. 

Siap-siap Anggaran 2025 Jebol
| Sabtu, 28 Juni 2025 | 06:50 WIB

Siap-siap Anggaran 2025 Jebol

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membuka peluang memperbesar penerbitan surat berharga negara (SBN) pada tahun ini

INDEKS BERITA

Terpopuler