Calon IPO Terbesar Dunia Saudi Aramco Kaji Melantai di Bursa Tokyo

Jumat, 30 Agustus 2019 | 14:52 WIB
Calon IPO Terbesar Dunia Saudi Aramco Kaji Melantai di Bursa Tokyo
[ILUSTRASI. Kilang minyak Saudi Aramco]
Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - RIYADH. Raksasa minyak Saudi Aramco masih terus mengkaji rencana untuk melepas saham perdana ke publik (initial public offering). IPO itu akan dilakukan dua tahap, dengan debut domestik dan internasional. 

Sebelumnya, perusahaan minyak ini mempertimbangkan IPO di bursa London dan Hong Kong. Namun, melihat kondisi ekonomi dan geopolitik yang tak kondusif, Saudi Aramco pun mempertimbangkan IPO di negara lain. Wall Street Journal melaporkan, Aramco mengkaji untuk melepas sahamnya di Tokyo, Jepang. 

Baca Juga: Restock mengantongi investasi Rp 200 miliar

Saudi Aramco berencana melepas 5% saham perusahaan milik negara tersebut pada tahun 2020 atau 2021. IPO ini berpotensi menjadi penjualan saham terbesar di dunia. Perusahaan berencana meraih sekitar US$ 50 miliar dalam penawaran saham domestik. 

Tokyo pun menjadi tempat yang memungkinkan untuk IPO tahap kedua. Jika ini terjadi, bursa London, New York, dan Hong Kong bakal kehilangan kesempatan untuk menghelat IPO yang banyak dinanti investor itu. 

Inggris memang sedang dilanda ketidakpastian politik terkait rencana negara tersebut keluar dari Uni Eropa. Adanya demonstrasi di Hong Kong juga telah menurunkan prospek pasar saham Hong Kong. 

Baca Juga: Harga turun 67% sebulan, saham Northcliff Citranusa (SKYB) masuk UMA

Rencana IPO Saudi Aramco menjadi bagian program reformasi yang dilakukan Putra Mahkota Mohammed bin Salman untuk menyapih ekonomi Saudi dari ketergantungan minyak. 

Rencananya, IPO tersebut mampu mengumpulkan dana hingga US$ 100 miliar dan bakal menjadikan Aramco memiliki valuasi perusahaan senilai US$ 2 triliun, yang terbesar di dunia. Hasil dana IPO akan digunakan untuk program diversifikasi ekonomi Arab Saudi di luar minyak.

Dengan penghasilan US$ 111 miliar pada tahun 2018, Aramco merupakan perusahaan paling menguntungkan di dunia, melampaui raksasa seperti Apple Inc. dan Exxon Mobil Corp.

Baca Juga: Tahan laju penurunan produksi, SKK Migas gencarkan pelaksanaan EOR

Bagikan

Berita Terbaru

Tarik Ulur Prospek Saham INDY, Reli Masih Bertumpu Cerita Tambang Emas
| Selasa, 16 Desember 2025 | 10:00 WIB

Tarik Ulur Prospek Saham INDY, Reli Masih Bertumpu Cerita Tambang Emas

Dengan level harga yang sudah naik cukup tinggi, saham PT Indika Energy Tbk (INDY) rentan mengalami aksi ambil untung.

Laba Kuartalan Belum Moncer, Saham Solusi Sinergi Digital (WIFI) Jadi Lumer
| Selasa, 16 Desember 2025 | 09:21 WIB

Laba Kuartalan Belum Moncer, Saham Solusi Sinergi Digital (WIFI) Jadi Lumer

Secara month-to-date, saham PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI)  sudah mengalami penurunan 5,09%. ​

Pemegang Saham Pengendali Surya Permata Andalan (NATO) Berpindah Tangan
| Selasa, 16 Desember 2025 | 09:16 WIB

Pemegang Saham Pengendali Surya Permata Andalan (NATO) Berpindah Tangan

Emiten perhotelan, PT Surya Permata Andalan Tbk (NATO) mengumumkan perubahan pemegang saham pengendali.

KKGI Akan Membagikan Dividen Tunai Rp 82,8 Miliar
| Selasa, 16 Desember 2025 | 09:11 WIB

KKGI Akan Membagikan Dividen Tunai Rp 82,8 Miliar

Besaran nilai dividen ini mengacu pada laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk KKGI per akhir 2024 sebesar US$ 40,08 juta. 

Arah Suku Bunga Bergantung pada Pergerakan Rupiah
| Selasa, 16 Desember 2025 | 09:06 WIB

Arah Suku Bunga Bergantung pada Pergerakan Rupiah

Bank Indonesia (BI) diperkirakan akan menahan suku bunga acuannya pada bulan ini, namun tetap ada peluang penurunan

Menanti Cuan Bagus dari Rally Santa Claus
| Selasa, 16 Desember 2025 | 08:46 WIB

Menanti Cuan Bagus dari Rally Santa Claus

Saham-saham big caps atau berkapitalisasi besar di Bursa Efek Indonesia berpotensi terpapar fenomena reli Santa Claus.

Korporasi Kembali Injak Rem Utang Luar Negeri
| Selasa, 16 Desember 2025 | 08:42 WIB

Korporasi Kembali Injak Rem Utang Luar Negeri

Utang luar negeri Indonesia per akhir Oktober 2025 tercatat sebesar US$ 423,94 miliar               

Nasib Rupiah di Selasa (16/12) Menanti Data Ekonomi
| Selasa, 16 Desember 2025 | 07:00 WIB

Nasib Rupiah di Selasa (16/12) Menanti Data Ekonomi

Pada Senin (15/12), kurs rupiah di pasar spot turun 0,13% menjadi Rp 16.667 per dolar Amerika Serikat (AS).

Obligasi Korporasi Tetap Prospektif di Era Bunga Rendah
| Selasa, 16 Desember 2025 | 06:30 WIB

Obligasi Korporasi Tetap Prospektif di Era Bunga Rendah

Penerbitan surat utang korporasi pada tahun 2025 melonjak ke rekor tertinggi sebesar Rp 252,16 triliun hingga November.

 Harbolnas Mendongkrak Transaksi Paylater Perbankan
| Selasa, 16 Desember 2025 | 06:30 WIB

Harbolnas Mendongkrak Transaksi Paylater Perbankan

Momentum Harbolnas yang berlangsung menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) mendorong permintaan layanan paylater

INDEKS BERITA

Terpopuler