Capex Malindo (MAIN) Melonjak Demi Geber Kapasitas

Jumat, 21 Juni 2019 | 06:19 WIB
Capex Malindo (MAIN) Melonjak Demi Geber Kapasitas
[]
Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN) mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) senilai Rp 530 miliar pada tahun ini. Nilai tersebut naik 66% daripada belanja modal tahun lalu sebesar Rp 320 miliar.

Tahun lalu, manajemen Malindo menggunakan belanja modal untuk membangun pabrik pakan, slaughtering house atau rumah penyembelihan hewan, serta investasi di bidang pembiakan atawa breeder dan broiler.

Direktur Keuangan PT Malindo Feedmill Tbk Rudy Hartono menjelaskan, mereka juga akan menggunakan belanja modal pada tahun ini untuk membangun pabrik pakan, breeder farm, dan broiler farm. "Sumber dana masih dari internal dan pinjaman bank dalam negeri," ungkap dia saat paparan publik, Kamis (20/6).

Bila dirinci lebih jauh, untuk investasi pabrik pakan sebesar Rp 350 miliar. Lokasi pabrik berada di Lampung dengan total kapasitas mencapai 20.000 metrik ton per bulan. Dengan beroperasinya pabrik baru, Malindo mendapatkan tambahan kapasitas 20% dari kapasitas terpasang saat ini.

Menurut Rudi, pembangunan pabrik itu memakan waktu setahun. Untuk itu kucuran belanja modal dipisah menjadi dua tahap. Tahun ini Rp 250 miliar dan Rp 100 miliar dibelanjakan tahun depan.

MAIN bakal menyerap alokasi dana belanja modal sekitar Rp 190 miliar dan Rp 90 miliar untuk membangun masing-masing farm breeder dan farm broiler di Pulau Jawa. Manajemen enggan menyebutkan kapasitasnya. Yang jelas, kapasitas farm breeder akan bertambah sekitar 15% dari beberapa lokasi.

Target 15%

Mengenai rencana bisnis tahun ini, Rudy menjelaskan, pihaknya menargetkan pendapatan tumbuh 15% ketimbang tahun lalu. Untuk laba bersih, MAIN masih melihat kondisi pasar unggas.

"Kinerja pada kuartal I-2019 cukup baik dibandingkan kompetitor yang mengalami penurunan. Kami optimistis di 2019 kinerja akan baik dan tak ada revisi target," jelas dia. Merujuk laporan keuangan hingga kuartal I-2019, MAIN mencatatkan penjualan sebesar Rp 1,94 triliun atau naik 32% ketimbang periode yang sama tahun lalu.

Malindo berupaya memperluas pangsa pasar, yang tidak hanya domestik tapi merambah luar negeri. Salah satu negara yang dijajaki adalah Myanmar. Adapun produk yang akan dipasarkan ke negara itu adalah makanan olahan atau ayam hidup. Kelak, MAIN akan bekerjasama dengan distributor untuk menjual produk itu. "Ekspor bisa dilaksanakan tahun depan," ungkap Rudy.

Namun dia mengakui bahwa saat ini perusahaan asal Indonesia masih kalah bersaing dengan negara lain seperti Brasil. Penyebabnya, biaya produksi di dalam negeri jauh lebih mahal. "Kami dan pemerintah tentu mau bersama-sama bisa ekspor keluar negeri," harap dia.

Malindo menggenjot efisiensi produksi. Penghematan juga berlaku di lini produksi dan operasional.

Bagi dividen

MAIN akan menebar dividen dengan total Rp 85 miliar untuk tahun buku 2018. Dalam laporan keuangan tahun 2018, MAIN membukukan peningkatan laba bersih 561,9% atau menjadi Rp 284,247 miliar. Sementara pada 2017 perusahaan ini hanya mampu mencatatkan laba Rp 42,94 miliar.

Direktur Keuangan PT Malindo Feedmill Tbk, Rudy Hartono, mengatakan pihaknya akan membagikan dividen sebesar Rp 85 miliar atau senilai Rp 38 per saham. Sebelumnya, MAIN telah membagikan dividen interim pada 9 November 2018 senilai Rp 16 per saham. "Jadi, sisanya akan ada pembagian dividen tunai sebesar Rp 22 per atau sekitar Rp 49,2 miliar," kata dia.

Bagikan

Berita Terbaru

Siap-Siap Potensi Dividen Interim UNVR Cukup Besar, Tapi Awas Dividend Trap
| Sabtu, 22 November 2025 | 20:10 WIB

Siap-Siap Potensi Dividen Interim UNVR Cukup Besar, Tapi Awas Dividend Trap

UNVR lebih cocok untuk investor jangka menengah–panjang yang mencari saham defensif dengan dividen stabil, bukan untuk momentum trading.

Selain Sawit Bisnis Kayu Grup Sampoerna Juga Dijual Karena Merugi, Fokus Filantropi
| Sabtu, 22 November 2025 | 18:24 WIB

Selain Sawit Bisnis Kayu Grup Sampoerna Juga Dijual Karena Merugi, Fokus Filantropi

Presiden Direktur Grup Sampoerna Bambang Sulistyo mengatakan pihaknya tetap berkomitmen untuk terus berkontribusi terhadap perekonomian Indonesia.

Tren Masih Bullish, Saham Petrosea (PTRO) Kenaikannya Mulai Terbatas
| Sabtu, 22 November 2025 | 17:43 WIB

Tren Masih Bullish, Saham Petrosea (PTRO) Kenaikannya Mulai Terbatas

Kontrak kerja sama yang baru dikantonginya menjadi katalis terdekat bagi emiten terafiliasi konglomerat Prajogo Pangestu ini.

Likuidasi Stagnan & Edukasi Minim, Hal Ini yang Perlu Diperhatikan Investor Kripto
| Sabtu, 22 November 2025 | 17:18 WIB

Likuidasi Stagnan & Edukasi Minim, Hal Ini yang Perlu Diperhatikan Investor Kripto

Likuiditas yang flat ini membuat pasar juga berada dalam mode bearish, terutama bagi koin selain bitcoin.

Harga CPO Bikin Laba Melonjak, Prospek Kinerja dan Saham AALI di Q4 Bisa Menguat
| Sabtu, 22 November 2025 | 11:00 WIB

Harga CPO Bikin Laba Melonjak, Prospek Kinerja dan Saham AALI di Q4 Bisa Menguat

Kenaikan harga CPO yang terjadi menjadi katalis positif jangka pendek, sementara area support AALI berada di kisaran Rp 7.600 hingga Rp 7.700.

YELO Bakal Perkuat Bisnis Fixed Broadband Internet ke Segmen Rumah Tangga
| Sabtu, 22 November 2025 | 09:00 WIB

YELO Bakal Perkuat Bisnis Fixed Broadband Internet ke Segmen Rumah Tangga

PT Yeloo Integra Datanet Tbk (YELO) tengah menghadapi masa sulit sepanjang sembilan bulan tahun 2025 ini.

Mengejar Target Pajak Lewat Digitalisasi
| Sabtu, 22 November 2025 | 07:00 WIB

Mengejar Target Pajak Lewat Digitalisasi

Untuk mengejar target pajak penghambat sitem coretax harus segera dibenahi supaya optimalisasi penerimaan pajak terpenuhi..​

Cetak Pekerja Miskin
| Sabtu, 22 November 2025 | 07:00 WIB

Cetak Pekerja Miskin

Negara dan dunia kerja harus mulai merombak strategi dunia tenaga kerja yang bisa menumbuhkan produktivitas serta gaji yang mumpuni.

Bos Hotel Sahid Ingatkan Investor dalam Berinvestasi Jangan Ikut-ikutan Tren Sesaat
| Sabtu, 22 November 2025 | 07:00 WIB

Bos Hotel Sahid Ingatkan Investor dalam Berinvestasi Jangan Ikut-ikutan Tren Sesaat

Dana yang ia miliki sebagian besar kembali ia putar untuk memperkuat modal usaha, ekspansi di berbagai unit bisnis yang ia kelola. 

Setelah Izinnya Dicabut, Kini P2P Lending Crowde Digugat Bank Mandiri Rp 730 Miliar
| Sabtu, 22 November 2025 | 06:38 WIB

Setelah Izinnya Dicabut, Kini P2P Lending Crowde Digugat Bank Mandiri Rp 730 Miliar

Gugatan ini bukan kali pertama dilayangkan Bank Mandiri. 1 Agustus lalu, bank dengan logo pita emas ini juga mengajukan gugatan serupa.

INDEKS BERITA

Terpopuler