Central Omega Resources Bidik Penjualan Rp 1,04 Triliun

Senin, 24 Juni 2019 | 04:05 WIB
Central Omega Resources Bidik Penjualan Rp 1,04 Triliun
[]
Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Yuwono triatmojo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Manajemen PT Central Omega Resources Tbk (DKFT) mengharapkan mampu mencetak kinerja keuangan yang baik di sepanjang tahun ini. DKFT membidik penjualan pada 2019 sebesar Rp 1,04 triliun, tumbuh 99,84% dari realisasi 2018 yang senilai Rp 518,58 miliar.

Kami juga menargetkan laba bersih Rp 46,45 miliar pada tahun 2019, ungkap Direktur PT Central Omega Resources Tbk, Feni Silviani Budiman kepada KONTAN, Jumat (21/6) pekan lalu. Sejak 2014 hingga 2018, Central Omega masih menderita kerugian. Tahun lalu, nilai kerugiannya Rp 53,28 miliar.

Dari sisi operasional, DKFT menargetkan penjualan bijih nikel ke smelter sebesar 200.000 ton, sedangkan penjualan ke pasar ekspor 818.000 ton. Alhasil, total target penjualan Central Omega pada tahun ini sebesar 1,01 juta ton.

Untuk penjualan feronikel, manajemen Central Omega membidik 39.200 ton pada 2019. Feni memproyeksikan, harga jual rata-rata nikel di sepanjang tahun 2019 sebesar US$ 12.500 per ton. Harga pasar nikel di London Metal Exchange (LME) kini berada di level US$ 12.500 per ton.

Pada periode Januari hingga Maret 2019, DKFT mencatatkan volume produksi bijih nikel sebanyak 264.016 ton, sedangkan penjualannya sebesar 302.015 ton.

Berdasarkan catatan KONTAN, sepanjang tahun lalu, DKFT berhasil meraih produksi sebesar 440.225 ton, tumbuh 17,89% ketimbang realisasi produksi pada 2017 sebesar 373.441 ton. DKFT berhasil menjual 231.769 ton bijih nikel ke pasar lokal dan sebesar 165.465 ton ke pasar ekspor. Penjualan bijih nikel ke pasar ekspor meningkat 40,16% daripada tahun 2017 sebesar 118.050 ton.

Di sisi lain, Central Omega meneruskan pengembangan smelter feronikel tahap II. Menurut Feni, saat ini mereka sudah menyelesaikan proses uji kelayakan. "Feasibility study dan land clearance sudah selesai, perizinan lain seperti analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal) sedang dalam proses," jelas dia.

Feni berharap, proyek smelter feronikel yang berlokasi di Morowali Utara, Sulawesi Tengah, bakal rampung pada kuartal kedua 2022. Untuk memuluskan pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian mineral ini, DKFT membutuhkan dana sebesar US$ 500 juta. Sumber dana terdiri dari 30% modal sendiri dan 70% pembiayaan bank. Dari 30% tersebut atau kurang lebih US$ 150 juta, DKFT akan mengambil porsi 40% setara US$ 60 juta, sisanya dari mitra strategis, papar Feni.

Lewat pengembangan pabrik tersebut, total kapasitas smelter feronikel DKFT menjadi 250.000 metrik ton per tahun. Saat ini kapasitas smelter tahap I sebesar 100.000 metrik ton.

Soal pendanaan, Feni menambahkan, Central Omega juga sudah mengantongi izin rights issue dari pemegang saham. Adapun jumlah saham yang akan ditawarkan sebanyak 9,5 miliar saham. Dari aksi korporasi ini, DFKT membidik Rp 1,9 triliun hingga Rp 2,4 triliun. Central Omega akan menggunakan dana hasil rights issue untuk mendukung produksi bijih nikel dan pengembangan smelter.

Bagikan

Berita Terbaru

Menakar Untung & Buntung Tawaran Indonesia Untuk Mengimpor Migas Lebih Banyak dari AS
| Selasa, 13 Mei 2025 | 13:03 WIB

Menakar Untung & Buntung Tawaran Indonesia Untuk Mengimpor Migas Lebih Banyak dari AS

Beban yang ditanggung APBN berpotensi makin membengkak jika Indonesia mengimpor migas lebih banyak dari Amerika Serikat.

Serapan Beras Bulog Sudah Menembus 2 Juta Ton
| Selasa, 13 Mei 2025 | 12:18 WIB

Serapan Beras Bulog Sudah Menembus 2 Juta Ton

Adapun pasokan cadagan beras pemerintah yang sudah dikuasai oleh Bulog hingga 9 Mei 2025 sudah tembus 3,6 juta ton. 

Integrasi dan Efisiensi Menopang Kinerja Trisula Textile Industries (BELL)
| Selasa, 13 Mei 2025 | 08:40 WIB

Integrasi dan Efisiensi Menopang Kinerja Trisula Textile Industries (BELL)

Kontribusi terbesar terhadap penjualan datang dari segmen manufaktur dan retail, yang bersama-sama menyumbang 97% terhadap total penjualan.

Profit 29,93% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Ambrol Lagi (13 Mei 2025)
| Selasa, 13 Mei 2025 | 08:38 WIB

Profit 29,93% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Ambrol Lagi (13 Mei 2025)

Harga emas Antam hari ini (13 Mei 2025) 1 gram Rp 1.884.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung  29,93% jika menjual hari ini.

Ancara Logistics (ALII) Ingin Menggandakan Kinerja di 2025
| Selasa, 13 Mei 2025 | 08:15 WIB

Ancara Logistics (ALII) Ingin Menggandakan Kinerja di 2025

ALII memproyeksikan profitabilitas dan volume jasa ALII pada tahun ini bisa meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan  tahun 2024.

Rebut Pasar yang Ditinggalkan China, DGWG Akan Bangun Pabrik Baru di Cikande
| Selasa, 13 Mei 2025 | 07:57 WIB

Rebut Pasar yang Ditinggalkan China, DGWG Akan Bangun Pabrik Baru di Cikande

Sejak 1 Juni 2024 pendaftaran produk yang mengandung omethoate, carbosulfan, dan Methomyl di China ditangguhkan dan produksinya dilarang.

Indosat (ISAT) Tambah Delapan Kegiatan Usaha, Dari Periklanan Hingga IoT
| Selasa, 13 Mei 2025 | 07:23 WIB

Indosat (ISAT) Tambah Delapan Kegiatan Usaha, Dari Periklanan Hingga IoT

Rata-rata margin laba bersih tahun 2025-2029 diprediksi meningkat sebesar 22,10% dibanding posisi per akhir tahun 2024.

Tren Kenaikan Harga Bitcoin (BTC) Diproyeksi Masih Berlanjut
| Selasa, 13 Mei 2025 | 07:03 WIB

Tren Kenaikan Harga Bitcoin (BTC) Diproyeksi Masih Berlanjut

Belum ada sentimen negatif, harga bitcoin diprediksi masih akan bertahan di kisaran US$ 102.000 hingga US$ 108.000 per btc.

Catur dan Support System
| Selasa, 13 Mei 2025 | 07:00 WIB

Catur dan Support System

Pendanaan masih menjadi persoalan klasik di program pembinaan olahraga seperti catur yang merupakan olahraga sejuta umat.

Tarif, Konsumsi dan Sustainability
| Selasa, 13 Mei 2025 | 07:00 WIB

Tarif, Konsumsi dan Sustainability

Esensi dari keberlanjutan atau sustainability sebenarnya sederhana yakni mengurangi yang tidak perlu.

INDEKS BERITA

Terpopuler