China Akan Beri Lebih Banyak Dukungan Bagi Pasar Properti yang Lesu

Selasa, 05 Maret 2024 | 13:19 WIB
China Akan Beri Lebih Banyak Dukungan Bagi Pasar Properti yang Lesu
[ILUSTRASI. China berusaha menyelesaikan proyek-proyek properti yang mangkrak. REUTERS/Tingshu Wang ]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Harris Hadinata

KONTAN.CO.ID - BEIJING. China akan mencoba menstabilkan sektor properti dengan langkah-langkah yang ditargetkan sambil memberikan pembiayaan untuk proyek-proyek yang bisa dipercaya. Perdana Menteri China Li Qiang mengatakan, Selasa (5/3), Beijing berupaya menyelesaikan proyek properti yang belum selesai.

Pesan kebijakan dalam laporan tahunan Li kepada parlemen Tiongkok memperkuat pandangan bahwa negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia ini masih berupaya memperbaiki sektor properti. Pemerintah China berupaya menyelesaikan proyek-proyek yang baru setengah selesai serta memastikan rumah-rumah yang tidak terjual bisa mendapat pembeli.

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.

Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Business Insight

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Investasi Dirut Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) Mayoritas di Sektor Riil
| Sabtu, 11 Oktober 2025 | 08:30 WIB

Investasi Dirut Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) Mayoritas di Sektor Riil

M Arif, Direktur Utama PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) menaruh mayoritas hasil pekerjaannya untuk diputar kembali menjadi modal usaha.

Harga Energi Global Tertekan Kelebihan Pasokan
| Sabtu, 11 Oktober 2025 | 08:00 WIB

Harga Energi Global Tertekan Kelebihan Pasokan

Harga minyak WTI terkoreksi 1,52% secara harian ke level US$ 60,551 per barel. Minyak Brent juga turun 1,51% ke level US$ 64,227 per barel.

Deteksi Kesiangan
| Sabtu, 11 Oktober 2025 | 07:05 WIB

Deteksi Kesiangan

Kasus kontaminasi Cesium 137 dari pabrik peleburan besi di Cikande Banten menjadi masukan penting pemerintah untuk mengamankan masyarakat.

Gaspol Investasi Demi Laju Ekonomi 8%
| Sabtu, 11 Oktober 2025 | 07:00 WIB

Gaspol Investasi Demi Laju Ekonomi 8%

Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) harus berorientasi ekspor agar Indonesia tidak sekedar menjadi pasar investor global.​

Sarana Mitra Luas Tbk (SMIL) Ekspansi ke Sektor Pertambangan
| Sabtu, 11 Oktober 2025 | 07:00 WIB

Sarana Mitra Luas Tbk (SMIL) Ekspansi ke Sektor Pertambangan

Emiten penyedia alat berat, PT Sarana Mitra Luas Tbk (SMIL) menjalankan joint operation untuk masuk ke sektor tambang

NPL Kartu Kredit Terjaga Rendah Berkat Relaksasi BI
| Sabtu, 11 Oktober 2025 | 06:50 WIB

NPL Kartu Kredit Terjaga Rendah Berkat Relaksasi BI

Rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) di segmen kartu kreidt masih terjaga di level aman. ​

Wholesale Topang Pembiayaan Syariah
| Sabtu, 11 Oktober 2025 | 06:30 WIB

Wholesale Topang Pembiayaan Syariah

Segmen wholesale alias korporasi dan komersial masih jadi penopang pertumbuhan kredit dan pembiayaan tersebut, termasuk pada bank syariah. ​

Terus Cetak Rekor Harga Baru, Industri Kripto Semakin Subur
| Sabtu, 11 Oktober 2025 | 06:30 WIB

Terus Cetak Rekor Harga Baru, Industri Kripto Semakin Subur

Transaksi aset kripto di pasar domestik mencapai Rp 360 triliun, dengan investor sebanyak 18,08 juta  

Siasat Weha Transportasi Indonesia (WEHA) Kebut Bisnis di Akhir Tahun
| Sabtu, 11 Oktober 2025 | 05:05 WIB

Siasat Weha Transportasi Indonesia (WEHA) Kebut Bisnis di Akhir Tahun

WEHA mulai melihat ada peningkatan permintaan, khususnya di segmen penyewaan bus pariwisata White Horse.

Kinerja Modal Ventura Mulai Berbalik Arah
| Sabtu, 11 Oktober 2025 | 04:30 WIB

Kinerja Modal Ventura Mulai Berbalik Arah

Laba modal ventura mencapai Rp 474,37 miliar hingga Agustus 2025, membaik dari periode yang sama di tahun lalu yang masih merugi Rp 6 miliar.

INDEKS BERITA

Terpopuler