Chitose Akan Mengerek Harga Produk

Selasa, 30 April 2019 | 07:24 WIB
Chitose Akan Mengerek Harga Produk
[]
Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Yuwono triatmojo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten mebel PT Chitose Internasional Tbk (CINT) menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) Rp 9,5 miliar pada tahun ini. Dengan bekal belanja modal itu, emiten bersandi saham CINT di Bursa Efek Indonesia ini ingin membidik laba bersih sebesar Rp 21 miliar atau tumbuh 55% dibandingkan laba bersih tahun lalu.

"Dana capex berasal dari kas sebesar Rp 9,5 miliar dengan rincian penggunaan dana untuk pengembangan produk dan special project. Sisanya untuk produksi dan rehabilitasi," ujar Dedie Suherlan, Direktur Utama PT Chitose Internasional Tbk, Senin (29/4).

Pada awal tahun ini, Chitose telah membenamkan investasi ke C-ENG Co Ltd asal Jepang sebesar 33,30 juta. Aksi korporasi tersebut merupakan akuisisi saham dan pengembangan bisnis usaha. CINT juga terus menggelar diversifikasi produk dan meningkatkan pangsa pasar, khususnya pada produk matras C-Pro untuk memperkuat lini bisnisnya di masa mendatang. "Pasar ASEAN, Jepang dan Oceania adalah target perluasan dari investasi ini. Selain itu, perkembangan bisnis ke pasar lokal juga diharapkan terus bertumbuh," kata Dedie.

Chitose Internasional juga optimistis dengan prospek bisnis industri manufaktur di Indonesia yang masih cukup menarik. Alhasil, CINT bakal terus meningkatkan produktivitas serta perluasan usaha demi memenuhi kebutuhan pasar domestik dan ekspor.

Untuk memenuhi target laba Rp 21 miliar, Chitose menyiapkan beragam strategi bisnis yang siap dijalankan sepanjang tahun ini. Salah satunya adalah rencana menaikkan harga produknya. "Sudah dua tahun kami tidak menyesuaikan harga jual terkait kenaikan inflasi," ungkap Timatius J Paulus, Direktur Independen PT Chitose Internasional Tbk.

CINT berencana menaikkan harga produk rata-rata 3%. Penyesuaian harga ini diharapkan bisa mendorong penjualan. Tidak hanya itu, mereka menyiapkan strategi product mix, termasuk penetrasi pasar produk nursing bed. Tahun lalu, CINT meneken kontrak kerjasama pemasaran dengan PT Sandana dan PT Indomedik Niaga Perkasa.

Di pasar ekspor, Chitose Internasional akan memperkuat pasar lama, khususnya Jepang, serta membuka pasar baru ke Australia dan negara Asia lainnya.

Tebar dividen

Pemegang saham Chitose kemarin menyetujui pembagian dividen tahun buku 2018 sebesar Rp 3 miliar atau Rp 3,3 per saham. Jumlah tersebut setara 24,3% dari laba bersih tahun lalu.

"Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) menyetujui pembagian dividen Rp 3 miliar," kata Timatius.

Tahun lalu, Chitose mengantongi laba Rp 13,55 miliar, turun 54,28% dibandingkan laba bersih 2017 yang senilai Rp 29,65 miliar. Adapun pendapatannya turun tipis 0,95% year-on-year (yoy) menjadi Rp 370,39 miliar.

Direktur CINT, Fadjar Swatyas, menyebutkan pembagian dividen akan dilaksanakan pada 31 Mei tahun ini, untuk pemegang saham yang tercatat hingga 10 Mei. Hingga akhir tahun ini, Chitose Internasional membidik pendapatan senilai Rp 389 miliar dan laba bersih Rp 21 miliar. Target itu tumbuh masing-masing sebesar 5% dan 55%.

Bagikan

Berita Terbaru

Prabowo Ingin Danantara Bereskan Seluruh BUMN
| Rabu, 30 April 2025 | 05:15 WIB

Prabowo Ingin Danantara Bereskan Seluruh BUMN

Presiden Prabowo Subianto meminta evaluasi terhadap seluruh badah usaha milik negara (BUMN) dan pimpinannya​.

Laba Bank Mandiri Capai Rp 13,2 Triliun
| Rabu, 30 April 2025 | 05:15 WIB

Laba Bank Mandiri Capai Rp 13,2 Triliun

Laba bersih konsolidasi emiten berkode saham BMRI ini naik 3,9% secara tahunan menjadi Rp 13,2 triliun per Maret 2025. 

Dua Merek EV Asal China Segera Masuk Indonesia
| Rabu, 30 April 2025 | 05:00 WIB

Dua Merek EV Asal China Segera Masuk Indonesia

Kedua merek asal China tersebut saat ini dalam proses finalisasi rencana untuk masuk ke pasar domestik.

Pelemahan Daya Beli Menghimpit Bisnis Asuransi Properti
| Rabu, 30 April 2025 | 04:55 WIB

Pelemahan Daya Beli Menghimpit Bisnis Asuransi Properti

Sejumlah pemain asuransi umum mencatatkan penurunan premi di lini bisnis ini akibat turunnya permintaan. 

Pertumbuhan Kredit Bagi Wong Cilik Juga Kian Cilik
| Rabu, 30 April 2025 | 04:45 WIB

Pertumbuhan Kredit Bagi Wong Cilik Juga Kian Cilik

OJK siapkan RPOJK UMKM bagi bank dan lembaga keuangan non bank (LKNB), dan diharapkan memberi kemudahan akses pembiayaan UMKM

Siasat Tigaraksa Satria (TGKA) Pacu Kinerja Keuangan
| Rabu, 30 April 2025 | 04:20 WIB

Siasat Tigaraksa Satria (TGKA) Pacu Kinerja Keuangan

TGKA membidik pertumbuhan kinerja dua digit tahun ini, namun realisasi kinerja di kuartal I 2025 justru menurun.

Industri Penjaminan Berharap Tuah Kredit UMKM
| Rabu, 30 April 2025 | 04:20 WIB

Industri Penjaminan Berharap Tuah Kredit UMKM

Industri penjaminan dinilai memiliki peluang untuk bangkit tahun ini usai tersendat pada tahun 2024. 

Saham Emiten BUMN di Tangan Danantara Belum Teruji
| Rabu, 30 April 2025 | 04:07 WIB

Saham Emiten BUMN di Tangan Danantara Belum Teruji

Emiten BUMN kini juga dibayangi risiko jika eksekusi Danantara tidak maksimal ataupun tak transparan.

Menadah Dividen Emiten Grup Astra
| Rabu, 30 April 2025 | 04:03 WIB

Menadah Dividen Emiten Grup Astra

 Beberapa anak usaha PT Astra International Tbk (ASII) lebih dulu mengumumkan rencana pembagian dividen ini.

Ada Penertiban Kawasan Hutan, Begini Dampaknya Kinerja Emiten CPO
| Rabu, 30 April 2025 | 03:57 WIB

Ada Penertiban Kawasan Hutan, Begini Dampaknya Kinerja Emiten CPO

Kinerja emiten sektor perkebunan berpotensi terdampak negatif dari aktivitas penertiban kawasan hutan yang dilakukan pemerintah

INDEKS BERITA

Terpopuler