Berita Bisnis

Ciptakan produk kombinasi untuk menjaring pembeli

Kamis, 07 Maret 2019 | 16:21 WIB
Ciptakan produk kombinasi untuk menjaring pembeli

Reporter: Dikky Setiawan | Editor: Dikky Setiawan

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Tak bisa dipungkiri, bisnis di bidang fesyen memang masih menarik untuk dijajaki. Tak terkecuali bisnis pembuatan sepatu. Dengan jumlah populasi 250 juta jiwa, pasar untuk alas kaki di negeri ini masih sangat luas. Betul, ini karena semua orang butuh sepatu, mulai dari bayi hingga warga lanjut usia.

Persoalannya, menjual produk fesyen di Indonesia terbilang tidak mudah. Apalagi, jika produk yang ditawarkan tidak mengikuti tren yang sedang booming. Lalu, bagaimana dengan bisnis sepatu batik?

Sepatu bermotif batik memang sedang digandrungi para wanita. Khususnya wanita yang bekerja dikantoran yang sangat memperhatikan penampilan dalam bekerja.

Hanya saja, menurut Yuswohady, pengamat marketing dan manajemen, sepatu bermotif batik sulit untuk booming. Maklum, masyarakat di negeri ini cenderung masih import minded. Sesuatu yang berbau impor lebih digemari ketimbang lokal. Siapapun mahfum, batik sudah menjadi ciri khas bangsa Indonesia.

"Ini masalah consumer behaviour. Faktor berbau Indonesia juga berpengaruh. Produk yang berbau kebaratan bisa jadi happening, tapi kalau lokal agak kurang," katanya.

Namun bukan berarti para pelaku usaha di bisnis pembuatan sepatu batik tidak bisa berkembang. Tentu, untuk bisa mendapat respons positif dari pasar, pelaku usaha harus jeli menerapkan strategi bisnis.

Menurut Yuswohady, ada sejumlah strategi pemasaran yang bisa diterapkan para produsen sepatu batik agar bisnisnya tetap berkibar. Di antaranya, jangan hanya membidik pasar yang segmented, tapi harus lebih universal. Produsen sepatu batik, ujar Yuswojadi, harus bisa menciptakan produk yang digemari oleh semua segmen, termasuk kalangan pria dan milenial.

"Di era digital seperti sekarang, banyak orang pergi ke kantor memakai sepatu kasual, kata Yuswohady.

Selain itu, pelaku usaha juga harus bisa menciptakan produk kombinasi antara unsur batik dengan unsur lain yang sedang booming di pasar global. "Kalau sepatu batiknya hanya model klasik, konsumen kurang melirik. Jadi, harus mengacu pada tren global lalu diadopsi dengan ornamen batik," saran Yuswohady.

Yang tak kalah penting, pelaku usaha juga harus rajin mengedukasi pasar tentang batik, sehingga akan tertanam minded tentang batik di pasar, ujar Yuswohady.

 

 

 

Terbaru