Covid Mereda, Bisnis Adi Sarana Armada (ASSA) Kian Berjaya

Kamis, 14 April 2022 | 03:20 WIB
Covid Mereda, Bisnis Adi Sarana Armada (ASSA) Kian Berjaya
[]
Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mobilitas masyarakat meningkat seiring pembatasan kegiatan aktivitas publik yang lebih longgar. Kondisi ini memberi sentimen positif bagi pertumbuhan kinerja keuangan PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) terhadap bisnis rental dan lelang mobilnya. 

Sementara, bisnis delivery express Anteraja juga berpotensi kembali bangkit seiring meningkatnya daya beli masyarakat di tahun 2022 ini. Sepanjang tahun 2021 lalu, segmen ini berhasil mendongkrak pendapatan ASSA naik hingga 68% year on year (yoy) dari Rp 3 triliun di tahun 2020 menjadi Rp 5,1 triliun di 2021. Sementara, laba bersih juga naik 64% yoy menjadi Rp 142,6 miliar.

Andhika Cipta Labora Analis Kanaka Hita Solvera menilai di tahun 2021 pandemi masih menghantam sehingga kebiasaan masyarakat membeli barang secara daring turut menguntungkan ASSA. Tidak heran bila secara keseluruhan kinerja ASSA melonjak karena pertumbuhan pendapatan Anteraja melonjak 248% yoy.

Baca Juga: Boy Thohir Mengempit 10% Saham Anteraja

Momentum jelang Lebaran, ASSA kembali mendapat sentimen positif. Seperti biasa, jelang Lebaran kebutuhan masyarakat semakin meningkat sehingga mengerek permintaan jasa Antaraja.

Namun, semakin ketatnya bisnis jasa pengiriman membuat bisnis Anteraja menjadi lebih berat.

Mobilitas naik

Di tengah kebutuhan mobilitas masyarakat yang meningkat, ASSA mencatat peningkatan pendapatan dari bisnis sewa kendaraan mobil penumpang dan autopool ASSA sebesar 2,01% secara tahunan menjadi Rp 1,28 triliun di sepanjang tahun 2021. Sedangkan, pendapatan sewa juru mudi naik 15,94% yoy menjadi Rp 329,80 miliar.

Andhika memproyeksikan pandemi Covid-19 yang mereda akan meningkatkan mobilitas masyarakat. Efeknya,  bisnis sewa mobil di tahun ini juga akan meningkat seiring tumbuhnya permintaan.

Baca Juga: Transformasi ASSA Menjadi Logistik Terintegrasi

Namun, kenaikan harga bahan bakar minyak non subsidi akan menjadi tantangan bagi ASSA karena berpotensi menghambat sektor transportasi yang mempengaruhi biaya operasional perusahaan. Selain itu, mulai 1 April pemerintah juga akan memungut Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 1,1% atas penjualan mobil dan motor bekas. Tentunya faktor ini akan mempengaruhi bisnis lelang ASSA.

Meski sejumlah tantangan berpotensi menjadi risiko, Head of Investment Reswara Gian Investa, Kiswoyo Adi Joe tetap optimistis kinerja ASSA lanjut mencatatkan kenaikan kinerja. Menurut Kiswoyo selama tidak ada pembatasan kegiatan, maka pertumbuhan ekonomi dan kebutuhan mobilitas akan naik. 

Alhasil, semua lini bisnis ASSA berpotensi tumbuh lebih baik. "Kenaikan BBM tidak terlalu bermasalah karena ketika pertumbuhan ekonomi naik, bagimana pun transportasi pasti dibutuhkan," ujarnya.

Selain itu, ASSA sukses membawa anak usahanya PT Autopedia Sukses Lestari (ASLC) melaksanakan initial public offering (IPO) juga memberikan sentimen positif di bisnis lelang mobil dan penjualan mobil bekas.

Baca Juga: Pendapatan Adi Sarana Armada (ASSA) Tumbuh 68% di Tahun 2021, Ini Penopangnya

ASSA membidik penambahan sekitar 8 cabang baru untuk showroom Caroline di beberapa kota di Indonesia. Diharapkan dengan upaya tersebut Autopedia juga dapat memberikan kontribusi pendapatan yang baik bagi ASSA di tahun 2022 ini.

Pada sepanjang tahun 2022 ini, Kiswoyo memproyeksikan laba bersih ASSA tumbuh 20%. Sedangkan, Andhika juga memproyeksikan ASSA tetap berpotensi mencatatkan pertumbuhan laba dan pendapatan di 10%-15%.

Secara valuasi, Andhika menilai saham ASSA termasuk mahal karena diperdagangkan di PER 60,18 kali. Andhika merekomendasikan buy on weakness dengan level support 2.240 dan memasang target penguatan harga jangka pendek di 2.530-2.550.

Kompak, Jupriadi Tan Analis Verdhana Sekuritas merekomendasikan beli dan pasang target di Rp 5.000. 

Baca Juga: Adi Sarana Armada (ASSA) Targetkan Kinerja Tumbuh 30%-40% Tahun Ini

Bagikan

Berita Terbaru

IHSG Turun 0,47% Sepekan, Intip Saham-Saham Top Gainers dan Top Losers Bursa
| Minggu, 06 Juli 2025 | 04:00 WIB

IHSG Turun 0,47% Sepekan, Intip Saham-Saham Top Gainers dan Top Losers Bursa

IHSG ditutup melemah ke 6.865,19 pada perdagangan terakhir, 4 Juli 2025 setelah melemah 0,47% dalam sepekan mulai 30 Juni 2025.

Akuisisi Tahap Pertama KRYA Terlaksana, Investor Asal Hongkong Lanjut Due Dilligence
| Sabtu, 05 Juli 2025 | 18:00 WIB

Akuisisi Tahap Pertama KRYA Terlaksana, Investor Asal Hongkong Lanjut Due Dilligence

Akuisisi PT Bangun Karya Perkasa Jaya Tbk (KRYA) oleh sejumlah perusahaan yang bergerak di bisnis kendaraan listrik mulai terlaksana.

Sentimen Harga Emas dan Infrastruktur Pabrik Bawa Kinerja BRMS Melonjak
| Sabtu, 05 Juli 2025 | 17:17 WIB

Sentimen Harga Emas dan Infrastruktur Pabrik Bawa Kinerja BRMS Melonjak

Kinerja emiten tambang PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) diprediksi semakin cemerlang hingga 2027 mendatang.

Sejumlah Emiten Diuntungkan Melalui Deregulasi Kebijakan Impor
| Sabtu, 05 Juli 2025 | 17:01 WIB

Sejumlah Emiten Diuntungkan Melalui Deregulasi Kebijakan Impor

Kebijakan deregulasi impor memberi ruang memperlancar rantai pasok bahan baku, komponen produksi, hingga barang konsumsi tertentu.

Menilik Peluang dan Risiko Penguatan Rupiah di Semester II 2025
| Sabtu, 05 Juli 2025 | 16:41 WIB

Menilik Peluang dan Risiko Penguatan Rupiah di Semester II 2025

Tantangan terhadap rupiah juga cukup besar dengan data PMI yang terkontraksi dan proyeksi defisit anggaran yang lebih tinggi menjadi 2,78%.

Volume Batubara dan Curah Hujan Tinggi, Kinerja UNTR Diproyeksi Turun
| Sabtu, 05 Juli 2025 | 16:25 WIB

Volume Batubara dan Curah Hujan Tinggi, Kinerja UNTR Diproyeksi Turun

Tekanan harga batubara berasal dari akumulasi turunnya permintaan impor dari China sebanyak 5% year on year (YoY).

Menebak Motivasi Haji Isam di Hulu Ternak Ayam dari Pembelian Anak Usaha KFC (FAST)
| Sabtu, 05 Juli 2025 | 15:05 WIB

Menebak Motivasi Haji Isam di Hulu Ternak Ayam dari Pembelian Anak Usaha KFC (FAST)

Pernyataan mengenai percepatan pelaksanaan proyek-proyek strategis, di dalam tujuan transaksi 15% saham FAST, memancing sas sis sus di pasar saham

Profit 26,68% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Naik Seuprit (5 Juli 2025)
| Sabtu, 05 Juli 2025 | 09:00 WIB

Profit 26,68% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Naik Seuprit (5 Juli 2025)

Harga emas Antam hari ini (5 Juli 2025) Rp 1.908.000 per gram. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 27,07% jika menjual hari ini.

Dari Perakit Mobil Menuju Posisi Puncak
| Sabtu, 05 Juli 2025 | 08:25 WIB

Dari Perakit Mobil Menuju Posisi Puncak

Donald Rachmat tidak tiba di posisi puncak saat ini lewat jalur instan. Dia meniti kariernya dari bawah.

Janji Ekonomi
| Sabtu, 05 Juli 2025 | 07:05 WIB

Janji Ekonomi

Tidak mudah untuk bisa merealisasikan target pertumbuhan ekonomi hingga 8% yang saat ini saja masih jauh dari target tersebut.

INDEKS BERITA

Terpopuler