Cuan Emas Hijau dan Tradisi Turun Temurun di Ladang Tembakau
KONTAN.CO.ID - LOMBOK TENGAH. Rintik hujan membasahi hamparan ladang tembakau yang luas di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), Rabu (11/12) pagi tiga pekan lalu. Kini ladang tersebut hanya menyisakan batang-batang tembakau yang telah dipanen dan dibiarkan mengering, menjadi pertanda bahwa musim tanam tembakau telah berakhir.
Tanah Lombok yang subur, menjadi saksi para petani menggantungkan nasibnya pada hasil panen tembakau dengan harapan kehidupan yang lebih baik. Shaminudin (61), sosok yang tak pernah membayangkan akan mengabdikan lebih dari separuh hidupnya pada industri tembakau. Sejak usia 11 tahun atau tepatnya pada 1974 silam, ayahnya dengan penuh semangat mengenalkan cara menanam, merawat dan memanen tembakau.
Baca Juga: Industri Tembakau dalam Galau: Antara Kontribusi Ekonomi dan Bayang-Bayang Regulasi
Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? MasukBerlangganan
Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan
Kontan Digital Premium Access
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Rp 120.000
Berlangganan dengan Google
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.