Cuan Obligasi Pemerintah Makin Seksi

Senin, 08 Juli 2019 | 04:53 WIB
Cuan Obligasi Pemerintah Makin Seksi
[]
Reporter: Dimas Andi | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar obligasi yang semakin kondusif membuat surat utang negara (SUN) memberi return ciamik. Peluang investasi instrumen ini cukup terbuka, meski obligasi korporasi tetap memiliki daya tarik tersendiri.

Menilik data Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) , imbal hasil rata-rata investasi obligasi negara mencapai 9,17% bila dihitung secara year to date hingga Jumat (5/7) lalu. Ini terlihat dari pergerakan INDOBeX Government Total Return yang mencapai rekor tertinggi pekan lalu. Sementara return obligasi korporasi 7,91% ytd.

Research Analyst Capital Asset Management Desmon Silitonga mengatakan, sifat SUN yang likuid membuatnya dapat bergerak fluktuaktif dari sisi harga dan yield.

Hal ini membawa keuntungan tersendiri. Pasalnya, harga SUN dapat naik secara signifikan dan lebih cepat ketimbang obligasi korporasi, begitu pasar obligasi domestik dipenuhi sentimen positif, khususnya sentimen eksternal.

Memang, sentimen eksternal akhir-akhir ini cukup positif. Seperti ekspektasi penurunan suku bunga acuan Amerika Serikat (AS) yang kian besar. Hasilnya, pasar obligasi mendapat stimulus dari aliran dana asing yang masuk.

Head of Research & Consulting Service Infovesta Utama Edbert Suryajaya menambahkan, obligasi korporasi relatif jarang diperdagangkan di pasar sekunder. Nilai kepemilikan asing di obligasi korporasi juga tidak sebanyak di SUN.

Tak ayal, pergerakan harga dan yield obligasi korporasi tak terlalu dipengaruhi oleh sentimen-sentimen eksternal, sehingga pertumbuhan kinerja indeks instrumen ini cenderung lambat.Namun, berkat karakteristik tadi pula obligasi korporasi dapat lebih tahan banting ketika kondisi pasar memburuk.

Hal ini pernah terjadi pada periode Mei lalu, manakala obligasi korporasi mencatat kinerja yang lebih unggul daripada indeks obligasi negara. Saat itu, pasar obligasi memang tengah bergejolak. “Kinerja obligasi korporasi sebenarnya tidak turun, tapi cenderung statis sehingga bisa dikejar oleh obligasi negara sewaktu pasar dalam tren positif,” ungkap Edbert.

Melihat kondisi saat ini, Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Indonesia Ramdhan Ario Maruto menyebut, SUN masih menjanjikan potensi keuntungan yang tinggi bagi investor. Ini didukung oleh potensi penurunan suku bunga acuan AS serta perang dagang yang sedikit mereda.

Peluang berlanjutnya penurunan yield SUN masih terbuka di samping potensi capital gain dari kenaikan harga. Tapi karena perubahan harga SUN cukup cepat, potensi koreksi karena profit taking juga terbuka, kata dia.

Potensi yield SUN 10 tahun ke bawah level 7% masih cukup besar. Asal tahu saja, yield SUN 10 tahun kembali mencetak rekor terendah di tahun ini di level 7,202% pada perdagangan Jumat lalu.

Edbert menilai, SUN sangat prospektif untuk saat ini. Ia menyarankan agar investor mulai melakukan pembelian SUN secara berkala mumpung potensi kenaikan harganya masih besar.

Tak hanya itu, seiring dengan tren penurunan yield SUN, investor juga bisa lebih leluasa dalam memilih seri dari berbagai tenor. Utamanya, seri tenor panjang yang menawarkan yield tinggi.

Sementara Desmon menilai, bagi para investor yang menginginkan return atraktif dan stabil hingga waktu jatuh tempo, obligasi korporasi layak dilirik. Ekspektasinya spread kupon obligasi dengan yield SUN saat ini antara 100 bps-150 bps untuk rating idAAA, terang dia.

Bagikan

Berita Terbaru

Maybank Marathon: Berlari Sembari Menghapus Jejak Karbon
| Minggu, 24 Agustus 2025 | 17:06 WIB

Maybank Marathon: Berlari Sembari Menghapus Jejak Karbon

Ajang olahraga marathon kini bukan hanya sekadar lomba lari. Ajang olahraga ini juga menjadi sarana menghapus jejak karbon

Suku Bunga Acuan Dipangkas 4 Kali, Namun Kredit Tidak Ada Penurunan Berarti
| Minggu, 24 Agustus 2025 | 13:00 WIB

Suku Bunga Acuan Dipangkas 4 Kali, Namun Kredit Tidak Ada Penurunan Berarti

Sepanjang tahun 2025 ini, Bank Indonesia telah memangkas suku bunga acuan sebanyak total empat kali.

Jalan-Jalan ala Pariwisata Berkelanjutan
| Minggu, 24 Agustus 2025 | 12:46 WIB

Jalan-Jalan ala Pariwisata Berkelanjutan

Tahun 2024 menjadi tahun kebangkitan pariwisata global dan Indonesia. Di tengah pertumbuhan, ada tantangan menyambut tren wisata berkelanjutan.

 
Mengejar Bayangan
| Minggu, 24 Agustus 2025 | 12:42 WIB

Mengejar Bayangan

Konon, potensi penerimaan negara berupa pajak maupun non-pajak sangat besar dari shadow economy di negeri ini.

Sidang Korupsi Asabri 29 Agustus Seret 10 MI, Salah Satunya Milik Petinggi Danantara
| Minggu, 24 Agustus 2025 | 07:10 WIB

Sidang Korupsi Asabri 29 Agustus Seret 10 MI, Salah Satunya Milik Petinggi Danantara

Sebanyak 10 perusahaan Manajer Investasi jalani sidang perdana kasus korupsi Asabri sebagai terdakwa di Pengadilan Tipikor, 29 Agustus mendatang.

Era Suku Bunga Rendah, Prospek Emiten Sektor Properti dan Konstruksi Bisa Cerah
| Minggu, 24 Agustus 2025 | 06:22 WIB

Era Suku Bunga Rendah, Prospek Emiten Sektor Properti dan Konstruksi Bisa Cerah

Secara historis, harga saham emiten properti memiliki korelasi negatif yang tinggi dengan arah suku bunga BI.

Dampak Penurunan BI Rate : Selamat Datang Era Imbal Hasil Berinvestasi Mini
| Minggu, 24 Agustus 2025 | 06:16 WIB

Dampak Penurunan BI Rate : Selamat Datang Era Imbal Hasil Berinvestasi Mini

Imbal hasil atau kupon yang ditawarkan pada seri ini merupakan yang terendah dibandingkan SBN ritel lain sepanjang tahun 2025.

Tekanan Rekor Defisit Transaksi Berjalan & Faktor The Fed, Rupiah Dalam Tren Melemah
| Minggu, 24 Agustus 2025 | 06:09 WIB

Tekanan Rekor Defisit Transaksi Berjalan & Faktor The Fed, Rupiah Dalam Tren Melemah

Dari internal, kurs rupiah juga masih terbebani rekor defisit transaksi berjalan yang terbesar sejak tahun 2020..

Peluang dari Janji Transportasi Publik Hemat Energi
| Minggu, 24 Agustus 2025 | 05:23 WIB

Peluang dari Janji Transportasi Publik Hemat Energi

Pemerintah sudah punya peta jalan untuk mewujudkan transportasi publik ramah lingkungan. Tapi, penetrasi kendaraan listrik masih rendah.

Peluang Besar Asuransi Perluas Pelindungan dari Olahraga
| Minggu, 24 Agustus 2025 | 05:23 WIB

Peluang Besar Asuransi Perluas Pelindungan dari Olahraga

Gaya hidup sehat seperti olahraga yang makin populer, membuka ruang baru bagi industri asuransi untuk memperluas perlindungan mereka.

INDEKS BERITA

Terpopuler