KONTAN.CO.ID - Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) tak hanya dirasakan oleh peternak sapi pedaging, tetapi juga peternak sapi perah. PMK membuat produksi susu sapi turun, bahkan ada sapi yang tak bisa produksi. Salah satu sentra produksi sapi perah yang mengalami penurunan produksi itu ada di Koperasi Peternakan Bandung Selatan (KPBS) Pangalengan, Jawa Barat.
Efek PMK membuat produksi susu KPBS Pangalengan turun dari 75 ton menjadi 50 ton. Penurunan pasokan bahan baku susu ini tentu bisa mengancam kebutuhan industri. Apalagi sudah ada 20 provinsi yang tertular PMK. "Jika kasus meluas, otomatis pasokan akan turun," kata Aun Gunawan, Ketua Umum KPBS Pangalengan, Rabu (22/6).
Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? MasukBerlangganan
Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan
Kontan Digital Premium Access
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Rp 120.000
Berlangganan dengan Google
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.