Reporter:
Anna Suci Perwitasari, Danielisa Putriadita |
Editor: Narita Indrastiti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Stabilnya nilai tukar rupiah membuat investor asing semakin percaya diri masuk ke pasar keuangan Indonesia. Selain pasar saham, dana asing juga membanjiri pasar obligasi.
Ini terbukti dari kepemilikan asing dalam Surat Berharga Negara (SBN) yang mencetak rekor tertingginya. Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR), kepemilikan asing di SBN hingga Jumat (30/11), mencapai Rp 900,59 triliun. Artinya, di November lalu, dana asing masuk mencapai Rp 36,27 triliun.
Menurut ekonom Bahana Sekuritas Satria Sambijantoro, selain berkat kurs rupiah yang kembali stabil dan fundamental ekonomi dalam negeri yang positif, investor asing juga masuk lantaran faktor eksternal.
Di antaranya meredanya perang dagang antara Amerika Serikat dan China. "Selain itu ada rencana The Federal Reserve untuk mengurangi jumlah kenaikan suku bunga acuan di tahun depan," ujar Satria. Ini membuat likuiditas di pasar global yang masih besar memilih untuk mengalihkan investasinya ke emerging market.
I Made Adi Saputra, analis Fixed Income MNC Sekuritas menambahkan, kenaikan dana asing juga terjadi karena window dressing yang terjadi jelang akhir tahun.
Terlebih, walaupun tren yield Surat Utang Negara (SUN) acuan sedang melandai, tetapi jika dibandingkan dengan fundamental Indonesia, masih tetap menggiurkan. Satria memprediksi, aliran dana asing masih akan masuk ke pasar keuangan dalam negeri hingga semester I-2019.
Penyebabnya, ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed di tahun depan tidak akan sebanyak tahun ini. "The Fed diprediksi baru menaikan suku bunga di Juni 2019," pungkas dia.
Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.