Dana Murah

Rabu, 27 Agustus 2025 | 06:10 WIB
Dana Murah
[ILUSTRASI. TAJUK - Thomas Hadiwinata]
Thomas Hadiwinata | Managing Editor

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penguasa negeri ini kerap menyandangkan status yang hiperbola ke sebagian warganya. Di masa imbalan untuk guru minim, istilah pahlawan tanpa tanda jasa sangatlah populer. Lalu di masa pajak menjadi tumpuan pendanaan anggaran, slogan pembayar pajak adalah patriot bangsa sempat kencang bergaung.

Patriot, yang dalam kamus besar bahasa Indonesia didefinisikan sebagai orang yang cinta tanah air atau pembela tanah air, yang berani mendukung dan membela negaranya dengan gagah berani, akan kembali kerap terdengar. 

Kata itu akan menjadi nama untuk obligasi yang diterbitkan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara). Mengutip Bloomberg, pengelola dana kekayaan negara alias sovereign wealth fund itu akan menerbitkan obligasi patriot untuk mengumpulkan dana sebesar Rp 50 triliun, atau setara dengan USD 3,1 miliar.

Obligasi yang dikabarkan akan terbit pada 1 Oktober mendatang, terbagi atas dua tenor, lima tahun dan tujuh tahun. Nilai untuk masing-masing tenor sama besarnya, yaitu Rp 25 triliun. 

Besaran imbal hasil yang ditawarkan sangat mungkin menjadi inspirasi pemberi nama obligasi yang akan terbit itu. Bayangkan, obligasi untuk kedua tenor itu sama-sama memberikan imbal hasil di bawah return pasar. Baik obligasi untuk lima tahun maupun tujuh tahun memberi return 2%.

Data pembanding yang disajikan Bloomberg, imbal hasil rata-rata obligasi pemerintah Indonesia tenor lima tahun adalah 5,8%. Sedang imbal hasil untuk obligasi Indonesia berjangka tujuh tahun 6,1%.

Melihat nilai dana yang diharapkan terkumpul dari obligasi patriot, tak sulit untuk menerka siapa yang dinominasi menjadi pembelinya. Siapa lagi kalau bukan pebisnis negeri ini yang memiliki kelompok usaha berskala raksasa. Istilah populernya, para konglomerat.

Mengapa mereka mau membeli obligasi yang punya imbal hasil di bawah market, sepertinya bukan pertanyaan yang relevan. Kalau Anda, atau saya, dengan turn over ratusan triliun rupiah, apa iya mau menolak permintaan membeli surat utang penguasa cuma karena alasan bunga rendah? Itu seperti berhemat dengan risiko yang tak sebanding. 

Atas skema seperti ini, pertanyaan yang lebih pas mengarah ke Danantara sebagai pengelola dana dan pemerintah. Apa yang sudah disiapkan untuk memastikan dana berbiaya murah ini, bisa terpakai optimal untuk kepentingan negara?

Selanjutnya: Meski Indeks Dolar AS Tertekan, Rupiah Masih Sulit Terangkat

Bagikan
Topik Terkait

Berita Terkait

Berita Terbaru

Produsen Kosmetik Memoles Strategi Pertumbuhan Bisnis
| Rabu, 27 Agustus 2025 | 08:10 WIB

Produsen Kosmetik Memoles Strategi Pertumbuhan Bisnis

Bisnis kosmetik  nasional diprediksikan masih akan berkilau. Hal tersebut didorong oleh peningkatan populasi penduduk usia produktif.

Harga Saham CDIA Turun Lagi, Cek Prediksi dan Rekomendasi Teknikal dari Tiga Analis
| Rabu, 27 Agustus 2025 | 08:00 WIB

Harga Saham CDIA Turun Lagi, Cek Prediksi dan Rekomendasi Teknikal dari Tiga Analis

Saham PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) membentuk spinning bottom yang menjadi indikasi awal rebound.

Leluasa Otak-Atik Keranjang, Imbal Hasil Reksadana Campuran Lebih Apik
| Rabu, 27 Agustus 2025 | 07:30 WIB

Leluasa Otak-Atik Keranjang, Imbal Hasil Reksadana Campuran Lebih Apik

Kendati keranjang banyak berisi saham, sejumlah reksadana campuran kinerjanya ciamik di pasar yang volatil. Simak jurus racikan portofolionya!

GZCO Menyiapkan Rp 40 Miliar untuk Buyback Tanpa RUPS
| Rabu, 27 Agustus 2025 | 07:20 WIB

GZCO Menyiapkan Rp 40 Miliar untuk Buyback Tanpa RUPS

Emiten perkebunan kelapa sawit tersebut mengalokasikan dana sebesar Rp 40 miliar yang berasal dari dana internal.

Laboratoriun Anak Usaha KLBF  Ditunjuk Jadi Pusat Pengembangan Vaksin
| Rabu, 27 Agustus 2025 | 07:04 WIB

Laboratoriun Anak Usaha KLBF Ditunjuk Jadi Pusat Pengembangan Vaksin

Laboratorium Kalbio Global Medika ditopang jejaring laboratorium Kalbe Group yang terintegrasi dan  dukungan PML, SCI dan Innolab. 

Urunan Menyokong Proyek Energi Sampah Danantara, Lewat Patriot Bond berkupon 2 Persen
| Rabu, 27 Agustus 2025 | 06:47 WIB

Urunan Menyokong Proyek Energi Sampah Danantara, Lewat Patriot Bond berkupon 2 Persen

Imbal hasil Patriot Bond terbilang mini dibanding obligasi negara dengan tenor sejenis (FR104) memberikan kupon hingga 6,5% per tahun.

Juragan Baru ANJT Tender Offer 207,64 Juta Saham
| Rabu, 27 Agustus 2025 | 06:30 WIB

Juragan Baru ANJT Tender Offer 207,64 Juta Saham

Pada 6 Mei 2025, PT Ciliandra Perkasa (CP) sebagai pengendali baru  telah mengambilalih ANJT dengan pembelian 3,05 miliar saham

Potensi Rupiah Masih Tertekan pada Rabu (26/8)
| Rabu, 27 Agustus 2025 | 06:20 WIB

Potensi Rupiah Masih Tertekan pada Rabu (26/8)

Melansir Bloomberg, rupiah di pasar spot melemah 0,24% secara harian ke posisi Rp 16.299 per dolar AS

Bank Usul Bunga KPR Subsidi Naik Jadi 6%-7%
| Rabu, 27 Agustus 2025 | 06:20 WIB

Bank Usul Bunga KPR Subsidi Naik Jadi 6%-7%

BTN mengusulkan kepada pemerintah untuk menaikkan bunga KPR subsidi dengan skema FLPP menjadi 6%–7%.​

Meski Indeks Dolar AS Tertekan, Rupiah Masih Sulit Terangkat
| Rabu, 27 Agustus 2025 | 06:10 WIB

Meski Indeks Dolar AS Tertekan, Rupiah Masih Sulit Terangkat

Pada Selasa (26/8), indeks dolar berada di level 98,22 atau naik dari akhir pekan lalu yang berada di 97,71.

INDEKS BERITA

Terpopuler