Dapat Persetujuan Pemegang Saham, SAME Gelar Rights Issue dan Akuisisi

Rabu, 12 Mei 2021 | 13:43 WIB
Dapat Persetujuan Pemegang Saham, SAME Gelar Rights Issue dan Akuisisi
[ILUSTRASI. Rumah Sakit Omni Cikarang Bekasi sesaat sebelum peresmiannya lima tahun silam, Kamis (28/4/2016). KONTAN/Cheppy A. Muchlis/28/04/2016]
Reporter: Thomas Hadiwinata | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana rights issue berikut akuisisi PT Sarana Meditama Metropolitan mendapat restu dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang berlangsung Senin (10/5). Seperti yang telah dipublikasikan sejak awal April, emiten dengan kode saham SAME itu bermaksud menerbitkan sebanyak-banyaknya 5,71 miliar saham baru, dengan harga nominal Rp 20 per saham, melalui rights issue.

Dalam prospektus yang diunggah di laman keterbukaan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (11/5), Sarana belum mengungkapkan rasio hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD). Pemilik jaringan rumahsakit Omni itu juga belum mengungkap harga rights yang akan diterbitkannya. Namun Sarana telah menyatakan, pemegang sahamnya yang tidak mengeksekusi haknya akan mengalami penurunan persentase kepemilikan saham sebanyak-banyaknya 32,44%.

Baca Juga: Bisnis rumah sakit sudah konsolidasi, begini kinerja Emtek (EMTK) di kuartal I-2021

PT Elang Mahkota Teknologi Tbk, yang saat ini tercatat sebagai pemegang 72,19% saham SAME, akan berperan sebagai pembeli siaga. Dalam situasi di mana seluruh pemegang saham SAME tidak mengeksekusi haknya, maka pemegang saham mayoritas SAME akan menampung seluruh saham baru yang akan diterbitkan. Persentase kepemilikan Elang yang memiliki kode saham EMTK di SAME pun diproyeksikan naik menjadi 81,21%.

Mengutip prospektus tersebut, tanggal efektif pada 21 Juni 2021. Sedang tanggal terakhir perdagangan saham dengan HMETD di pasar regular dan pasar tunai masing-masing pada 29 Juni dan 1 Juli. Tanggal perdagangan saham tanpa HMETD alias ex-right di pasar regular dan pasar tunai, masing-masing pada 30 Juni dan 2 Juli. Dan, tanggal pencatatan (recording date) ditetapkan pada 1 Juli 2021.

Baca Juga: Kinerja membaik, Sarana Meditama Metropolitan (SAME) tidak lagi merugi

Sarana mengalokasikan mayoritas hasil dari rights issue untuk mengakuisisi 99,9999% saham PT Elang Medika Corpora (EMC). Mengingat EMC merupakan anak usaha dari EMTK, maka transaksi yang direncanakan bernilai Rp 1,35 triliun ini merupakan transaksi afiliasi.

Pertimbangan Sarana untuk mengakuisisi EMC adalah mengembangkan bisnisnya, yaitu rumah sakit (RS), hingga bisa meningkatkan kinerja keuangannya di masa depan. Mengutip prospektus yang disampaikan Sarana, EMC secara tidak langsung memiliki dua RS, melalui dua anak usahanya.

Masing-masing anak usaha itu adalah PT Unggul Pratama Medika yang saat ini mengoperasikan RS EMC Sentul.  Lalu, PT Utama Pratama Medika yang menjalankan rumah sakit EMC Tangerang, yang sebelumnya bernama RS Usada Insani.

Harga SAME pada penutupan perdagangan Selasa (11/5) melemah 2,63% menjadi Rp 555 per saham. Harga terakhir SAME sebelum masa libur lebaran itu mencerminkan peningkatan sebesar 88%  sejak awal tahun ini. Sedangkan EMTK ditutup senilai Rp 2.170 atau melemah 3,98% pada Selasa (11/5). Sepanjang tahun ini, saham EMTK telah meningkat 55%.

Selanjutnya: Kaget Namanya Ada di Daftar Pemegang Saham SAME, Pieter Tanuri: Saya Cuma Cumi-cumi

 

Bagikan

Berita Terbaru

BABY Targetkan Pertumbuhan Dua Digit, Begini Strategi Ekspansinya Tahun Depan
| Selasa, 09 Desember 2025 | 09:20 WIB

BABY Targetkan Pertumbuhan Dua Digit, Begini Strategi Ekspansinya Tahun Depan

PT Multitrend Indo Tbk (BABY) ikut memanfaatkan tren shoppertainment di TikTok Shop dan berhasil mengerek penjualan lewat kanal ini.

Potensi Pasar Menggiurkan, Robinhood Akuisisi Buana Capital dan Pedagang Aset Kripto
| Selasa, 09 Desember 2025 | 09:03 WIB

Potensi Pasar Menggiurkan, Robinhood Akuisisi Buana Capital dan Pedagang Aset Kripto

Reputasi global tidak serta-merta menjadi jaminan keamanan dana nasabah yang anti-bobol, mengingat celah oknum internal selalu ada.

Beda Nasib Hingga Prospek Anggota MIND ID di 2026: INCO dan PTBA (Bag 2 Selesai)
| Selasa, 09 Desember 2025 | 08:29 WIB

Beda Nasib Hingga Prospek Anggota MIND ID di 2026: INCO dan PTBA (Bag 2 Selesai)

Faktor kebijakan pemerintah ikut memengaruhi kinerja dan prospek PT Vale Indonesia Tbk (INCO) dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA).

Mengintip Strategi Bisnis RAAM, Tambah 3-5 Bioskop per Tahun & Genjot Pendapatan F&B
| Selasa, 09 Desember 2025 | 07:54 WIB

Mengintip Strategi Bisnis RAAM, Tambah 3-5 Bioskop per Tahun & Genjot Pendapatan F&B

Penurunan penjualan PT Tripar Multivision Plus Tbk (RAAM) diimbangi oleh menyusutnya rugi bersih hingga 82%.

Akuisisi Korporasi Selalu Mengandung Ketidakpastian, Madu Atau Racun?
| Selasa, 09 Desember 2025 | 07:36 WIB

Akuisisi Korporasi Selalu Mengandung Ketidakpastian, Madu Atau Racun?

Akuisisi korporasi adalah keputusan investasi sangat strategis. Akuisisi  menjadi alat sebuah perusahaan untuk bertumbuh lebih cepat. ​

Dian Swastatika Sentosa (DSSA) Lunasi Obligasi dan Sukuk yang Jatuh Tempo
| Selasa, 09 Desember 2025 | 07:19 WIB

Dian Swastatika Sentosa (DSSA) Lunasi Obligasi dan Sukuk yang Jatuh Tempo

Jumlah obligasi yang jatuh tempo pada 6 Desember 2025 terdiri dari pokok sebesar Rp 199,17 miliar dan bunga keempat sebesar Rp 3,596 miliar.

Kantongi Dana Segar dari IPO, RLCO Bidik Laba Rp 40 Miliar
| Selasa, 09 Desember 2025 | 07:10 WIB

Kantongi Dana Segar dari IPO, RLCO Bidik Laba Rp 40 Miliar

PT Abadi Lestari Indonesia Tbk (RLCO) mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (8/12).​

Investor Asing Masih Hati-Hati
| Selasa, 09 Desember 2025 | 07:08 WIB

Investor Asing Masih Hati-Hati

Kendati tampak pemulihan, investor asing masih berhati-hati berinvestasi, terlihat dari arus keluar dana asing yang dominan di pasar obligasi.​

Tantangan Penerapan Biodiesel B50 di 2026
| Selasa, 09 Desember 2025 | 06:54 WIB

Tantangan Penerapan Biodiesel B50 di 2026

SPKS juga menyoroti munculnya perusahaan seperti Agrinas Palma yang mengelola1,5 juta ha lahan sawit dan berpotensi menguasai pasokan biodiesel

Rupiah Loyo Mendekati Rp 16.700 per Dolar AS, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
| Selasa, 09 Desember 2025 | 06:51 WIB

Rupiah Loyo Mendekati Rp 16.700 per Dolar AS, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Pasar juga mewaspadai kurs rupiah yang terus melemah mendekati Rp 16.700 per dolar AS. Kemarin rupiah tutup di Rp 16.688 per dolar AS.

INDEKS BERITA