Dari Penggemar Jadi Pemilik Klub BOLA

Selasa, 25 Juni 2019 | 06:21 WIB
Dari Penggemar Jadi Pemilik Klub BOLA
[]
Reporter: Nur Qolbi | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bali United menjadi klub sepakbola pertama di Asia Tenggara yang masuk bursa saham. Euforia menjadi perusahaan tercatat juga dirasakan para penggemar klub sepakbola asal Gianyar, Bali.

SALAH satu pemburu saham BOLA yang listing di bursa 17 Juni lalu ini adalah Ni Nyoman Anggita Aditya Putri. Gadis berusia 12 tahun ini rela memecahkan celengannya untuk membeli saham PT Bali Bintang Sejahtera Tbk (BOLA) dengan menggunakan nama kakaknya. "Karena ngefans dan ingin Bali United makin berkembang, saya jadi tertarik beli saham ini," ungkap dia kepada KONTAN, pekan lalu (20/6).

Gita, panggilan akrabnya, mengaku sempat kecewa karena tidak bisa membeli saham dengan nama sendiri. Karena keterbatasan administrasi, Gita yang bungsu dari tiga bersaudara akhirnya patungan dengan saudaranya, membeli saham BOLA atas nama kakak paling besar.

Gita menggemari Bali United sejak masih duduk di kelas 5 Sekolah Dasar (SD). Dia hampir tak pernah absen menonton di Stadion Kapten I Wayan Dipta kala Bali United bertanding di kandang sendiri.

Ketika pertandingan bersamaan dengan periode ulangan umum, Gita harus membagi waktu antara persiapan ulangan dan menonton Bali United di stadion. Sementara itu, jika Bali United bertandang ke kandang lawan, Gita tak mau ketinggalan menonton lewat televisi.

Kecintaan Gita pada Bali United membuatnya yakin membeli saham BOLA walaupun belum terlalu paham mengenai pergerakan harga saham.

"Yang paling penting, saya sudah sangat senang ikut mempunyai saham Bali United dan bisa nonton terus. Saya berharap, saham BOLA naik terus dan Bali United menang terus," ucap Gita.

Serupa dengan Gita, Ida Ayu Sitaresmi Willystya mengaku bangga dan tidak merasa rugi berinvestasi di saham Bali United. Apalagi, menurut Sita, klub sepakbola tersebut sudah mempunyai nama dan menjadi kebanggaan masyarakat Bali.

Perempuan yang bekerja di salah satu bank BUMN ini mengatakan, dirinya belum bisa disebut penggemar Bali United. Alasannya, dia tak terlalu mengikuti perkembangan klub sepakbola ini.

Meski begitu, ia melihat prospek positif untuk berinvestasi di saham BOLA. Dia pun memborong 10.000 unit saham di masa penjatahan. "Saya yakin, bisnisnya bisa bagus apalagi dengan manajemen seperti ini," kata Sita yang sudah berinvestasi saham sejak tiga tahun lalu.

Dua cerita di atas hanya sebagian kecil dari antusiasme dan euforia masyarakat atas initial public offering (IPO) Bali United. Menurut penjamin emisi IPO Bali United Kresna Sekuritas, terdapat kelebihan permintaan kurang lebih 110 kali dari porsi penjatahan untuk saham seharga Rp 175 per unit ini.

Direktur Utama Kresna Sekuritas Octavianus Budiyanto mengatakan, pihaknya dan Bali United memang sengaja menggelar penawaran saham umum di Denpasar. "Biar suporter tidak hanya jadi penonton tapi memiliki saham klub yang dicintainya," ucap dia, Rabu (12/6).

Bagikan

Berita Terbaru

Surono Subekti Masuk Daftar Pemegang Saham Brigit Biofarmaka di Tengah Koreksi Harga
| Sabtu, 28 Juni 2025 | 16:30 WIB

Surono Subekti Masuk Daftar Pemegang Saham Brigit Biofarmaka di Tengah Koreksi Harga

Surono menjadi satu-satunya pemegang saham individu di luar afiliasi dan manajemen yang punya saham OBAT lebih dari 5%.

Menengok Portofolio Grup Djarum yang Baru Masuk ke Saham RS Hermina (HEAL)
| Sabtu, 28 Juni 2025 | 15:00 WIB

Menengok Portofolio Grup Djarum yang Baru Masuk ke Saham RS Hermina (HEAL)

Grup Djarum pada 25 Juni 2025 mencaplok 3,63% PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL), emiten yang mengelola jaringan Rumah Sakit Hermina.

Kinerjanya Paling Bontot di ASEAN Pada 23-26 Juni, Gimana Prospek IHSG Ke Depan?
| Sabtu, 28 Juni 2025 | 15:00 WIB

Kinerjanya Paling Bontot di ASEAN Pada 23-26 Juni, Gimana Prospek IHSG Ke Depan?

Tercapainya gencatan senjata antara Israel dan Iran, bisa berimbas pada meningkatkan risk appetite investor atas aset berisiko di emerging markets

Ada Normalisasi Permintaan, Serapan Semen Nasional Melemah per Mei 2025
| Sabtu, 28 Juni 2025 | 14:13 WIB

Ada Normalisasi Permintaan, Serapan Semen Nasional Melemah per Mei 2025

Volume penjualan semen domestik pada lima bulan pertama tahun 2025 turun 2,1% year on year (YoY) menjadi 22,27 ton.

Pabrik Baterai EV Terintegrasi Pertama Berdiri Akhir Juni , Ini Mereka yang Terlibat
| Sabtu, 28 Juni 2025 | 13:26 WIB

Pabrik Baterai EV Terintegrasi Pertama Berdiri Akhir Juni , Ini Mereka yang Terlibat

Indonesia akan memiliki pabrik baterai EV pertama pada akhir Juni 2026 ini. Selain China, sejumlah perusahaan lokal terlibat. Ini detailnya.

Dugaan Korupsi Pengadaan EDC BRI, Oknum Rekanannya Juga Tersandung di Kasus Pertamina
| Sabtu, 28 Juni 2025 | 08:22 WIB

Dugaan Korupsi Pengadaan EDC BRI, Oknum Rekanannya Juga Tersandung di Kasus Pertamina

PT Pasifik Cipta Solusi (PCS) dalam situs webnya mengaku sebagai partner BRI sejak tahun 2020 dalam pengadaan mesin EDC agen BRILink.

Waspada Risiko Kontraksi Setoran Pajak
| Sabtu, 28 Juni 2025 | 07:21 WIB

Waspada Risiko Kontraksi Setoran Pajak

Penerimaan pajak semester I-2025 berisiko terkontraksi 35%-40% dibanding periode yang sama tahun lalu.

Wajib Pajak UMKM Masih Bisa Bebas PPh Final
| Sabtu, 28 Juni 2025 | 07:01 WIB

Wajib Pajak UMKM Masih Bisa Bebas PPh Final

Ditjen Pajak menegaskan bahwa kebijakan PPh final usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) tidak menambah beban pajak baru

Ada Hermanto Tanoko, Begini Prospek Emiten Merry Riana (MERI) Pasca IPO
| Sabtu, 28 Juni 2025 | 06:51 WIB

Ada Hermanto Tanoko, Begini Prospek Emiten Merry Riana (MERI) Pasca IPO

Secara valuasi, harga saham IPO MERI masih tergolong wajar. Tapi, investor tetap harus mencermati fundamental perusahaan. 

Siap-siap Anggaran 2025 Jebol
| Sabtu, 28 Juni 2025 | 06:50 WIB

Siap-siap Anggaran 2025 Jebol

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membuka peluang memperbesar penerbitan surat berharga negara (SBN) pada tahun ini

INDEKS BERITA

Terpopuler