Data China Mulai Positif, Tapi Ancaman Resesi Belum Hilang

Jumat, 15 September 2023 | 21:25 WIB
Data China Mulai Positif, Tapi Ancaman Resesi Belum Hilang
[ILUSTRASI. Penurunan investasi di sektor properti mengancam stabilisasi ekonomi China.]
Reporter: Ferry Saputra | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Produksi pabrik dan penjualan ritel China tumbuh dalam laju tercepat di Agustus 2023. Namun, penurunan investasi di sektor properti mengancam stabilisasi ekonomi China.

Data Biro Statistik Nasional China memaparkan, hasil produksi industri naik 4,5% pada Agustus dari tahun sebelumnya. Sementara penjualan ritel meningkat 4,6% di Agustus 2023. Peningkatan penjualan ritel ditopang oleh masa liburan musim panas. 

Perbaikan data tersebut menunjukkan bahwa langkah yang dilakukan pemerintah China menopang ekonomi mulai membuahkan hasil. Meskipun demikian, para analis memperkirakan, potensi pemulihan ekonomi masih jauh dari kata sukses. 

Baca Juga: Ritel Asing Serbu Pasar di Tanah Air, Ini Komentar Akumindo

Investor meragukan prospek sektor properti di China. "Meski ada tanda-tanda stabilisasi di sektor manufaktur dan investasi, investasi properti yang memburuk akan terus menekan pertumbuhan ekonomi," kata Gary Ng, Ekonom Senior Natixis Asia Pasifik, seperti dikutip Reuters

Perbaikan ekonomi China juga nampak dari data penjualan kendaraan di Agustus 2023 yang naik. Ini berkat diskon dan keringanan pajak kendaraan listrik.

Untuk mempertahankan momentum pemulihan, bank sentral China juga telah memangkas kewajiban jumlah uang tunai yang harus disimpan oleh bank sebagai cadangan. Ini demi meningkatkan likuiditas. 

Ke depan, para analis menganggap China masih perlu lebih banyak merilis kebijakan fiskal dan moneter untuk mendukung pemulihan ekonomi. Apalagi China juga tengah menghadapi ketegangan dengan Amerika Serikat karena perdagangan, teknologi dan geopolitik. 

Selain faktor dalam negeri seperti properti, pengangguran kaum muda juga lebih tinggi dan konsumsi rumah tangga masih rendah. Data investasi properti di Agustus 2023 turun 19,1% secara tahunan. Tingkat pengangguran Agustus meningkat menjadi 5,2% , lebih baik dari Juli 2023 di 5,3%. Tapi investasi swasta susut 0,7% dalam delapan bulan. 

Baca Juga: Perekonomian China Mulai Stabil, Tapi Pelemahan Sektor properti Jadi Ancaman
 

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Profit 35,91% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Ambles Dalam (9 Mei 2025)
| Jumat, 09 Mei 2025 | 09:20 WIB

Profit 35,91% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Ambles Dalam (9 Mei 2025)

Harga emas Antam hari ini (9 Mei 2025) 1 gram Rp 1.926.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 35,91% jika menjual hari ini.

Permintaan Semen Lebih Sepi, Penjualan INTP Tertekan
| Jumat, 09 Mei 2025 | 07:35 WIB

Permintaan Semen Lebih Sepi, Penjualan INTP Tertekan

Penjualan semen INTP di pasar domestik turun 4,2% year on year (yoy) menjadi 4,29 juta ton pada kuartal I-2025

Bursa Hadirkan Penyedia Likuiditas
| Jumat, 09 Mei 2025 | 07:32 WIB

Bursa Hadirkan Penyedia Likuiditas

Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi membuka pendaftaran bagi anggota bursa (AB) yang berminat menjadi Liquidity Provider Saham. 

Pleidoi Kedaulatan Keuangan Kita
| Jumat, 09 Mei 2025 | 07:11 WIB

Pleidoi Kedaulatan Keuangan Kita

Dalam dunia yang saling terhubung saat ini, menegaskan kedaulatan tidak berarti mundur dari kerja sama global.

Sederet Investor Asing yang Borong Saham GOTO di Tengah Rumor Akuisisi oleh Grab
| Jumat, 09 Mei 2025 | 06:59 WIB

Sederet Investor Asing yang Borong Saham GOTO di Tengah Rumor Akuisisi oleh Grab

Rumor merger dan akuisisi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) oleh Grab telah berembus, setidaknya sejak Februari 2020.

Inklusi dan Literasi
| Jumat, 09 Mei 2025 | 06:55 WIB

Inklusi dan Literasi

Gap antara literasi dan inklusi harus terus diperkecil agar tercipta pasar keuangan yang benar-benar berkualitas.

Pemerintah Kerja Berat Kejar Target PNBP
| Jumat, 09 Mei 2025 | 06:28 WIB

Pemerintah Kerja Berat Kejar Target PNBP

Kinerja PNBP yang terkontraksi di awl tahun ini dan potensi kehilangan penerimaan negara daridividen BUMN memperbear pencapaian target PNBP 2025

Masih Ada Risiko  Tekanan Cadangan Devisa
| Jumat, 09 Mei 2025 | 06:24 WIB

Masih Ada Risiko Tekanan Cadangan Devisa

Bank Indonesia (BI) mencatat, posisi cadangan devisa akhir April 2025 turun US$ 4,6 miliar menjadi US$ 152,5 miliar

Awas! Danantara Salah Langkah, Rating Utang Ambles
| Jumat, 09 Mei 2025 | 06:13 WIB

Awas! Danantara Salah Langkah, Rating Utang Ambles

Jika tidak dikelola secara hati-hati, Danantara kelak bisa menjadi sumber risiko besar bagi keuangan negara

Pendapatan Surya Semesta Internusa (SSIA) Kuartal I Ditopang Bisnis Konstruksi
| Jumat, 09 Mei 2025 | 06:00 WIB

Pendapatan Surya Semesta Internusa (SSIA) Kuartal I Ditopang Bisnis Konstruksi

SSIA melaporkan pendapatan sebesar Rp 1,06 triliun pada kuartal I-2025. Angka ini menurun 2,1% secara tahunan atau year on year (yoy).

INDEKS BERITA

Terpopuler