Data Penjualan Ritel Suram, Wall Street Terkoreksi

Jumat, 15 Februari 2019 | 06:04 WIB
Data Penjualan Ritel Suram, Wall Street Terkoreksi
[]
Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Data penjualan ritel yang suram membayangi perdagangan Wall Street. Indeks S&P 500 dan Dow Jones Industrial Average terkoreksi, sementara Nasdaq masih membukukan kenaikan tipis pada perdagangan Kamis (14/2). 

Dow Jones turun 103,88 poin, atau 0,41% menjadi 25.439,39. Lalu, Indeks S&P 500 kehilangan 7,3 poin, atau turun 0,27% menjadi 2.745,73. Sementara itu, Nasdaq Composite naik 6,58 poin, atau 0,09% menjadi 7.426,96.

Dibandingkan koreksi sebelumnya, Indeks S&P 500 bertahan di atas MA 20-hari, level teknikal utama untuk sesi ketiga berturut-turut. Ketiga indeks saham utama AS diberatkan oleh saham keuangan yang sensitif terhadap suku bunga. Saham sektor ini dipengaruhi yield US Treasury yang turun lantaran data ekonomi yang lebih lemah dari perkiraan. 

Investor sebenarnya menaruh harapan pada pembicaraan dagang AS dan China menjelang tenggat waktu 1 Maret. Tetapi optimisme terhadap pertemuan ini dilemahkan oleh laporan dari Departemen Perdagangan AS yang menunjukkan kalau penjualan ritel di bulan Desember mengalami penurunan terbesar dalam sembilan tahun terakhir. Ini memicu kekhawatiran perlambatan ekonomi. 

"Pasar telah cemas sejak Natal lalu," ujar Tim Ghriskey, Kepala Strategi Investasi di Inverness Counsel New York, seperti dikutip Reuters. Beberapa kekhawatiran itu berubah menjadi kenyataan dan menahan investor untuk masuk ke saham. 

Ditambah sentimen musim penyampaian laporan keuangan kuartal keempat, analis melihat pertumbuhan pendapatan sekitar 16,2% untuk periode ini, menurut data Refinitiv. 

Sektor yang terkoreksi

Dari 11 sektor utama di indeks S&P 500, enam sektor ditutup di wilayah negatif, dengan sektor konsumer dan sektor keuangan memiliki koreksi terbesar. Cisco Systems Inc naik 1,9% karena kinerja pendapatan yang lebih baik dari perkiraan. Perusahaan ini diuntungkan dari bisnisnya yang tak terdampak perang dagang AS-China.

Saham American International Group Inc turun 9,0%, menjadi yang terburuk dalam empat tahun terakhir setelah perusahaan asuransi global itu membukukan kerugian secara kuartalan.

Saham Coca-Cola Co juga melemah, turun 8,4% dan menjadi pemberat terbesar pada indeks Dow Jones. Penurunan ini lantaran ekspektasi laba Coca Cola di tahun 2018, turun jauh di bawah prediksi pasar. Sementara itu, saham Amazon.com turun 1,1%.

Hasil kinerja kuartalan Canada Coose juga melenceng dari ekspektasi analis. Perusahaan pembuat mantel mewah ini turun 12,9%. Lalu, saham Avon Products Inc anjlok 11%, juga karena kinerja yang tak sesuai estimasi. 

Adapun volume transaksi di bursa AS mencapai 7,18 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 7,43 miliar saham dalam 20 hari perdagangan terakhir. 

Bagikan

Berita Terbaru

IHSG Cetak Rekor Oktober 2025: Sektor Properti Melesat 14,60%
| Minggu, 02 November 2025 | 09:57 WIB

IHSG Cetak Rekor Oktober 2025: Sektor Properti Melesat 14,60%

IHSG Oktober 2025 capai rekor baru! Pelajari saham pendorong kenaikan, sektor properti melesat, sementara teknologi dan keuangan melemah.

Diversifikasi, Warisan Jangan Cuma Rumah atau Tanah
| Minggu, 02 November 2025 | 09:00 WIB

Diversifikasi, Warisan Jangan Cuma Rumah atau Tanah

Harta waris bisa beragam. Bukan cuma properti atau tanah. Simak strategi menyiapkan warisan yang likuid.

Kisah Budiasto Kusuma Menyetel Transformasi Bisnis Ritel
| Minggu, 02 November 2025 | 08:20 WIB

Kisah Budiasto Kusuma Menyetel Transformasi Bisnis Ritel

Demi membantu usaha keluarga, dia pun ikut berbagai pelatihan seperti Brevet AB perpajakan hingga mendalami pengetahuan tentang ekspor dan impor.

Seluk Beluk Exchange Traded Fund di Tahun 2025
| Minggu, 02 November 2025 | 07:35 WIB

Seluk Beluk Exchange Traded Fund di Tahun 2025

ETF memiliki potensi besar untuk menjadi salah satu instrumen investasi yang diminati investor-investor di Indonesia di masa yang akan datang

Ingat! Disiplin Trading Kripto Big Caps di Pasar yang Masih Riskan
| Minggu, 02 November 2025 | 07:20 WIB

Ingat! Disiplin Trading Kripto Big Caps di Pasar yang Masih Riskan

Bitcoin cs bergerak liar, belakangan. Begini tips menyeleksi aset kripto supaya bisa tetap cuan, alih-alih boncos!

Bikin Desain Berkualitas Makin Gampang dengan AI
| Minggu, 02 November 2025 | 07:00 WIB

Bikin Desain Berkualitas Makin Gampang dengan AI

Kini semua orang bisa menciptakan desain lebih cepat dengan aplikasi desain yang dilengkapi teknologi AI atau artificial intelligence.

Volume Produksi dan Penguatan Harga CPO Memoles Kinerja AALI
| Minggu, 02 November 2025 | 06:33 WIB

Volume Produksi dan Penguatan Harga CPO Memoles Kinerja AALI

AALI membukukan pendapatan bersih Rp 22,11 triliun per kuartal III-2025, naik 35,8% secara tahunan atau year on year (yoy).

Pendapatan Menyusut, Laba Bersih TLKM Turun Menjadi Rp 15,78 Triliun
| Minggu, 02 November 2025 | 06:31 WIB

Pendapatan Menyusut, Laba Bersih TLKM Turun Menjadi Rp 15,78 Triliun

Laba bersih TLKM per 30 September 2025 sebesar Rp 15,78 triliun. Angka ini menurun 10,69% dari periode sama setahun sebelumnya Rp 17,67 triliun.

Bank Digital Kian Serius Menyisiri Segmen Unbanked
| Minggu, 02 November 2025 | 06:30 WIB

Bank Digital Kian Serius Menyisiri Segmen Unbanked

Masih banyak masyarakat yang belum tersentuh layanan keuangan modern. Bank digital melihatnya sebagai peluang emas untuk tumbuh.

Kinerja Emiten Emas Mind Id Moncer, Batubara Merana
| Minggu, 02 November 2025 | 06:28 WIB

Kinerja Emiten Emas Mind Id Moncer, Batubara Merana

PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) meraih pertumbuhan pendapatan dari penjualan emas, nikel dan bauksit sebesar 66,7% yoy menjadi Rp 72,03 triliun

INDEKS BERITA

Terpopuler