Daya Tarik dari Saham Baru di Papan Pengembangan

Selasa, 19 Juli 2022 | 06:30 WIB
Daya Tarik dari Saham Baru di Papan Pengembangan
[ILUSTRASI. Pencatatan perdana saham PT Dewi Shri Farmindo Tbk.]
Reporter: Ika Puspitasari, Kenia Intan | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dari 26 saham yang telah menggelar initial public offering (IPO) tahun ini, sebanyak 16 di antaranya masuk ke papan pengembangan. Beberapa di antara emiten tersebut juga cuma mengincar emisi kecil kala IPO, nilainya kurang dari Rp 100 miliar.

BIKE misalnya, hanya mengambil dana investor sebesar Rp 54,97 miliar. Saat ini BIKE menjadi emiten dengan emisi IPO terkecil tahun ini. Meski begitu, performa saham BIKE cukup oke. Hingga kemarin, pemegang saham yang membeli BIKE sejak IPO mendapat untung 42,6%.

Memang, kebanyakan saham yang IPO tahun ini dengan emisi kurang dari Rp 100 miliar dan tercatat di papan pengembangan kinerjanya kurang oke. SEMA, yang meraup dana Rp 62,46 miliar, harga sahamnya kemarin sama dengan harga IPO.

NTBK, yang mengumpulkan dana Rp 70 miliar dari IPO, harga sahamnya merosot 50%. Selain itu, SWID, yang emisi IPO-nya Rp 68 miliar, sahamnya turun 29,50% dari IPO.

Baca juga: Waspada Fluktuasi Saham Setelah Stock Split

Meski begitu, tidak lantas berarti emiten pendatang baru tahun ini yang masuk papan pengembangan prospeknya kurang oke. Analis menilai, sejumlah saham masih menarik, terutama yang emisinya di atas Rp 100 miliar.

Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova menilai, saham WIRG dan BIKE termasuk yang menarik. Untuk WIRG, meski harga saat ini dalam tren melemah, investor bisa mencermati jika ada pembalikan tren. Sedang BIKE valuasinya masih cukup rendah dengan PER 15 kali. Selama tren masih menguat, ada peluang naik jangka pendek.

Ivan menganalisa target harga BIKE ada di Rp 270, sementara WIRG di Rp 600 "Namun, menanti tren turun berakhir terlebih dahulu," kata dia, kemarin (18/7).

Baca juga: Rekomendasi Saham Hari Ini (19/7): Prediksi Untuk Sembilan Saham dari Analis

Kebanyakan saham baru di papan pengembangan yang IPO dengan emisi Rp 100 miliar lebih memang mencetak kenaikan harga sejak IPO. Kenaikan harga paling tinggi dicatatkan ADMR, yaitu mencapai 1.415% per Senin (18/7) ke Rp 1.515 per saham.

Sedangkan Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menilai, penguatan di papan pengembangan tidak terlepas dari sisi volatilitas pasar. Kendati atraktif, Nico tidak menilai kondisi ini menjadi waktu yang tepat bagus bagi perusahaan untuk melantai di Bursa. Banyak hal lain yang mesti diperhatikan, seperti situasi dan kondisi global dan di dalam negeri, rencana kerja, fundamental perusahaan, hingga potensi valuasi di masa mendatang.

IPO DEWI

Emiten pendatang baru PT Dewi Shri Farmindo Tbk (DEWI), yang juga masuk ke papan pengembangan, menjanjikan ekspansi setelah meraih dana segar Rp 70 miliar dari IPO. Aditiya Fajar Junus, Direktur Utama DEWI, menyebut akan memakai dana IPO untuk pengembangan bisnis.

Rinciannya, sekitar 11,71% dana atau Rp 7,48 miliar dialokasikan untuk pembelian tanah afiliasi. Lalu Rp 3,67 miliar, sekitar 5,74%, dialokasikan untuk pembelian tanah non-afiliasi seluas 10.773 meter persegi. "Sejumlah Rp 6,5 miliar atau 10,17% akan digunakan untuk pembangunan fasilitas rumah potong ayam (RPA) di atas tanah afiliasi," papar dia, Senin (18/7).

Selanjutnya, dana hasil IPO sebesar Rp 9,98 miliar atau 15,62% akan digunakan untuk pembangunan fasilitas broiler commercial farm di atas tanah non-afiliasi. Aditiya mengharapkan pembangunan ini selambat-lambatnya sudah bisa dimulai dalam waktu enam bulan ke depan.       

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Perbankan Perkuat Kapasitas dan Keamanan Sistem TI
| Sabtu, 20 Desember 2025 | 11:11 WIB

Perbankan Perkuat Kapasitas dan Keamanan Sistem TI

Sejumlah bank memastikan layanan digital akan tetap andal dalam melayani nasabah selama momentum Nataru

SUPA Ngegas, Saham Bank Digital Lain Lemas
| Sabtu, 20 Desember 2025 | 11:09 WIB

SUPA Ngegas, Saham Bank Digital Lain Lemas

Kehadiran PT Super Bank Indonesia Tbk (SUPA) di Bursa Efek Indonesia (BEI) berdampak berbeda bagi saham bank digital lainnya.​

Efek Program MBG ke Ekonomi Terbatas
| Sabtu, 20 Desember 2025 | 08:09 WIB

Efek Program MBG ke Ekonomi Terbatas

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) belum optimal menggerakkan ekonomi dan menciptakan kerja setelah setahun, kata CSIS, Paramadina, dan CELIOS. 

Sistem Coretax Stabil, Siap untuk Menguji SPT 2026
| Sabtu, 20 Desember 2025 | 08:07 WIB

Sistem Coretax Stabil, Siap untuk Menguji SPT 2026

Untuk memastikan ketahanan sistem, pemerintah secara rutin melakukan stress test.                          

Konsumsi Dijaga, Ekonomi Tetap Moderat
| Sabtu, 20 Desember 2025 | 07:48 WIB

Konsumsi Dijaga, Ekonomi Tetap Moderat

Langkah penundaan kenaikan pajak dan cukai bersifat jangka pendek untuk dorong konsumsi.                        

Pasar Kripto Lesu Bikin Trader Banting Setir, Cash is King dan Saham Jadi Pelarian
| Sabtu, 20 Desember 2025 | 07:40 WIB

Pasar Kripto Lesu Bikin Trader Banting Setir, Cash is King dan Saham Jadi Pelarian

Data OJK menunjukkan transaksi kripto merosot, sementara nilai perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) terus meningkat.

Kaleb Solaiman, CFO Venteny Fortuna Memilih Saham dalam Berinvestasi
| Sabtu, 20 Desember 2025 | 07:30 WIB

Kaleb Solaiman, CFO Venteny Fortuna Memilih Saham dalam Berinvestasi

Bagi Kaleb Solaiman, Group CFO Venteny Fortuna Tbk, investasi adalah disiplin jangka panjang dan memerlukan riset mendalam

Mendorong Literasi Keuangan Kaum Ibu
| Sabtu, 20 Desember 2025 | 07:05 WIB

Mendorong Literasi Keuangan Kaum Ibu

Literasi keuangan dari kaum ibu termasuk juga perempuan lainnya bisa melindungi keluarga dari kejahatan finansial.​

Darurat Pengelolaan Sampah
| Sabtu, 20 Desember 2025 | 07:00 WIB

Darurat Pengelolaan Sampah

Pengelolaan sampah tidak cuma tanggung jawab pusat lewat program PLTSa saja, pemerintah daerah juga wajib mengelola sampah dari hulu.

Abadi Lestari Indonesia (RLCO) Menadah Berkah dari Sarang Walet
| Sabtu, 20 Desember 2025 | 07:00 WIB

Abadi Lestari Indonesia (RLCO) Menadah Berkah dari Sarang Walet

Mengupas profil dan strategi bisnis PT Abadi Lestari Indonesia Tbk (RLCO) setelah mencatatkan saham di BEI 

INDEKS BERITA

Terpopuler