ILUSTRASI. Ada dua opsi konversi yakni dengan mengubah PLTU menjadi PLTS atau melakukan cofiring biomassa ANTARA FOTO/Widodo S Jusuf/foc.
Reporter: Pratama Guitarra, Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah masih bercita-cita mengejar target bauran 23% energi baru dan terbarukan (EBT) pada tahun 2025. Salah satu caranya dengan mengonversi pembangkit listrik berbahan bakar fosil yang usianya sudah tua atau di atas 20 tahun menjadi proyek EBT.
Sejauh ini terdapat 23 pembangkit fosil berupa pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) tua yang akan dikonversi menjadi pembangkit EBT. Opsi konversi yakni dengan mengubahnya menjadi pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). Opsi lain yakni dengan mencampur penggunaan energi biomassa dalam sistem pembangkit PLTU atau biasa disebut dengan cofiring.
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? Masuk
Berlangganan Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi, bisnis, dan investasi pilihan
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.